Dua cowok kembar tersebut bernama Jazzki dan Joanna. Kata orang wajah mereka benar-benar serupa, sampai sulit sekali untuk dibedakan~
Kata-kata itu hanya terucap di awal saja, ketika mereka sudah mengenal Jazzki dan Joanna pasti mereka akan langsung paham yang mana Jazzki dan yang mana Joanna.
Jika Jazzki lebih dominan ke sifat Papa, maka Joanna lebih dominan pula ke sifat Mama. Jazzki itu gaul, pandai menyesuaikan diri di tempat baru, pandai berbicara dan sangat nyaman berada di tengah keramaian. Berbeda jauh dengan Joanna. Joanna itu super duper kalem. Tidak suka keramaian, tidak banyak bicara, temannya pun hanya bisa dihitung dengan jari.
"Ma, Jazz lama banget. Jo mau berangkat sekarang aja," ucap Joanna yang sudah selesai menyantap sarapan paginya.
"Astaga... Itu Si Jazz dari tadi disuruh bangun kok nggak bangun-bangun juga," kesal Mama melirik ke arah tangga tempat kamar Jazzki.
"Papa sih, udah tau besok anaknya sekolah malah malemnya diajak nonton final piala dunia," imbuh Mama menatap suaminya yang terlihat santai saja mendengar Jazzki malas bangun pagi.
"Kan seru, Ma," jawab Yohan sembari melahap suapan roti terakhirnya.
"Seru tapi kalau paginya anakmu jadi susah bangun gitu gimana?" balas Elvi sembari bangkit dari tempat duduknya hendak beranjak ke kamar Jazzki.
Joanna memutar bola matanya malas ketika mendapati Jazzki dengan penampilan amburadulnya turun melewati tangga dengan langkah kaki tergesa-gesa.
"Lu kok nggak bangunin gua sih, Jo?!"
"Bodoamat, gue mau berangkat sekarang," ucap Joanna.
"Heh, bentaran lagi napa? Gue belum sarapan!" Jazzki buru-buru untuk duduk kemudian menenggak susu yang tersaji di atas meja.
"Mumpung kita semua udah kumpul Papa mau ngomong sesuatu nih," ujar Yohan yang membuat Joanna mengurungkan niatnya untuk meninggalkan Jazzki sekarang.
"Ngomong apa, Pa?" tanya Jazzki sambil mencomot roti di sela memakai sepatu sekolah.
"Papa tiga hari ke depan ada jadwal ketemu keliyen ke luar kota. Mama El juga terpilih menjadi perwakilan kantor yang akan berangkat ke Malang selama empat hari. Jadi beberapa hari ini kalian hanya berdua di rumah. Papa sama Mama harus ngurus keperluan kita masing-masing. Kalian selama ditinggal Papa sama Mama kerja, nggak boleh ada yang neko-neko," terang Yohan.
"Mama ke Malang? Tumben jauh banget..."
"Iya, Jazz. Penempatan event di kantor Mama kali ini pusatnya ada di Malang. Nanti Mama siapin kebutuhan kalian selama satu minggu ke depan."
Jazzki dan Joanna terlahir di tengah keluarga yang sibuk mengejar karir. Yohan dan Elvi sama-sama bekerja di kantor. Sebagai pekerja kantor, maka mereka harus siap untuk memprioritaskan kepentingan kantor karena dengan keprofesionalan tersebut yang membawa jenjang karir mereka dapat semakin naik hingga saat ini.
Sudah menjadi hal biasa Jazzki dan Joanna ditinggal berdua demi kepentingan pekerjaan orang tuanya. Namun untungnya sejak kecil Jazzki dan Joanna sudah paham jika kedua orangtuanya banting tulang demi menghidupi dan membiayai kebutuhan hidup mereka.
Usai memberikan nasihat sebelum berangkat esok harinya, Jazzki dan Joanna pun berangkat ke sekolah bersama.
Sepanjang koridor sekolah Jazzki selalu bertos ria dengan kawan-kawannya. Beda dengan Joanna yang menaruh satu tangannya ke dalam saku celana, sementara tangan satunya memegang tas yang hanya digendong menggunakan satu pundak.
Joanna menoleh ke belakang ketika menyadari suara gelak tawa Jazzki sudah jauh terdengar.
"Ck," decak Joanna melihat Jazzki sudah berhambur bersama kawan-kawannya.
Joanna pun melanjutkan langkah kakinya menuju kelas.
●●●
JAZZKI
JOANNABelum bisa milih ya? Yaudah sama
KAMU SEDANG MEMBACA
JAZZKI & JOANNA
Teen FictionSi Kembar yang satu ini berbeda. Cerita ini menceritakan tentang dua cowok kembar bernama Jazzki dan Joanna. Dari segi fisik mereka berdua memang serupa, tapi apakah sifat mereka serupa pula? Jangan ditanya. Mending langsung baca aja!