tertidur di atas pohon mangga

150 1 0
                                    

***

" Nazifah nya mana Gus Dur? ," Ning ayu melontarkan pertanyaan dengan wajah berlagak sedih dan ikut prihatin padahal tak ada masalah atau suatu kejadian yang sesuai dengan mimik wajahnya saat ini .

Bukannya menjawab pertanyaan Ning ayu, Gus Dur malah langsung keluar dari masjid . Dirinya sudah memutuskan untuk kembali mencari keberadaan Nazifah sebab walaupun dirinya sudah berteriak marah melalui mic dan mengeluarkan ancaman yang paling Nazifah takuti , nyatanya wanita itu tetap belum memunculkan batang hidungnya . Jika kabur? Rasanya tidak mungkin sebab pondok pesantren Al Qalam ini sangat besar dan memiliki tembok tinggi yang menjadi penghalang jika ada santri yang nekat kabur maka akan kewalahan memanjak tembok tersebut .

Di pintu gerbang juga terdapat dua satpam begitupun gerbang belakang maka di pastikan tidak pernah ada satu pun santri yang bisa kabur .

Jadi rasanya tidak mungkin pula jika Nazifah melarikan diri dengan memanjat tembok . Kalau pun kabur melewati pintu gerbang saat satpam tengah teledor , pasti akan terekam kamera cctv namun nyatanya tak terlihat sama sekali .

Entah kenapa langkah kaki Gus Dur membawanya menuju salah satu tempat yang memang tadi belum di datangi olehnya sebab tak kepikiran. Tempat itu adalah pohon mangganya sendiri.

Begitu sampai , Gus Dur menatap ke sekeliling namun tak terdapat sendal Nazifah di mana pun jika memang dia berada di sekitaran pohon mangga itu . Hingga ketika Gus Dur mendongak untuk menatap ke atas pohon mangga , pria itu dibuat terkejut bukan main dengan penampakan sosok wanita yang sedang tertidur di atas sana namun yang mengherankan, kenapa bisa tidak terjatuh?

Lagi pula pohon mangga itu bergetah , lalu bagaimana pula Nazifah tak memikirkan hal itu .

Pantas saja , panggilan Gus Dur melalui microfon sama sekali tak bisa membuat Nazifah menghampiri dirinya , bahkan suara teriakan pun tak menggoyahkan tidurnya yang begitu terlihat nyenyak . Sudah lah di atas pohon , tidur pula , mana nyenyak sekali lagi . Sudah seperti mbak Kunti.

" Sekarang gimana caranya membangunkan kebo satu ini , jika suara teriakan di mic saja sama sekali tak mengganggu tidurnya yang pulas itu! ," Gus Dur merasa kebingungan . Berusaha mencari sesuatu yang dapat membangunkan sosok Kunti bernyawa dengan gamis abaya hitamnya .

Kemudian mata Gus Dur tertuju pada batu batu kecil , membuatnya berfikir sejenak hingga akhirnya Gus Dur mengambil batu batu kecil itu . Di tatapnya sosok Nazifah yang masih betah tidur itu dengan tersenyum smirk setelah itu , satu persatu batu batu kecil itu melayang ke atas hingga beberapa di antaranya berhasil mengenai tubuh Nazifah .

Namun salutnya , batu itu sama sekali tidak berhasil membangunkan wanita itu . Hingga membuat Gus Dur menarik nafasnya panjang dan membuangnya secara kasar

" Apa aku harus melemparimu dengan bom , agar kamu mau bangun Nazifah! ," Celetuknya yang kembali terlihat kesal

Rasa kesal dan emosinya yang tadi saja belum reda , namun kini malah semakin di tambah sampai rasanya ingin sekali Gus Dur menelan wanita itu hidup hidup .

Tak mau putus asa , Gus Dur kembali meraih batu batu kecil lagi dan kembali melempari ke arah Nazifah . Entah batu yang keberapa berapa baru lah nazifah terusik dari tidurnya hingga akhirnya wanita itu bangun juga .

Nazifah yang tidak sadar bahwa saat ini posisinya berada di atas pohon mangga lantas mengulet , bergerak kesana kemari hanya untuk mencari kenyamanan sama seperti yang dilakukannya jika tidur di kasur asrama hingga akhirnya wanita itu terjatuh dari pohon baru lah nazifah tersadar bahkan membulatkan kedua bola matanya

" AAAaaaaaaaa ." Teriaknya dengan kencang karna takut pantatnya menyentuh permukaan tanah

Hap!.

Santriwati tengil pemikat hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang