**
" Ayo mulai pak! " Ucap Gus Dur pada sang penghulu
" Siapa yang akan menjadi wali nikahnya?. " Tanya sang penghulu yang sempat merasa bingung
Mendadak suasana terasa begitu hening , semua orang juga merasa kebingungan . Tidak mungkin meminta penghulu untuk menjadi wali nikahnya sebab Ayah Nazifah masih ada , mahram dari ayahnya yang dapat menjadi wali nikah juga masih ada .
" Jadi siapa yang akan menjadi wali nikahnya ?. " Penghulu itu kembali melayangkan pertanyaan
" Anda! Anda yang akan menikahkan kami berdua. Orang tuanya sedang berada di negara lain , kami akan melakukan pernikahan ulang nantinya " jawab Gus Dur Tampa ragu setelah berpikir cukup panjang
Penghulu itu hanya mengangguk faham kemudian mulai menjabat tangan Gus Dur dengan sebelah tangannya yang satu lagi digunakan untuk memegang mic .
"Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka Nazifah Permatasari sagaraskar binti petir sagaraskar alal mahri dua ratus juta dan seperangkat alat shalat hallan.”
Gus Dur menarik nafasnya dalam dalam , melirik ke arah Nazifah yang masih diam seperti patung dengan mengikuti instruksi yang diberikannya tadi setelah itu baru menjabat tangan sang penghulu dengan lebih erat .
“Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyyu taufiq.” dengan satu tarikan nafas , Gus Dur mengucapkan ijab qobul dengan lantangnya hingga suaranya terdengar keseluruhan penjuru pondok pesantren Al Qalam
" Alhamdulillah ," teriakan para santri pun ikut menggema seiring dengan sahnya pernikahan tersebut
Gus Dur tersenyum puas , memutar tubuhnya ke samping agar dapat menatap sosok wanita yang sudah sah menjadi istrinya . Di ulurkan telapak tangannya pada kepada Nazifah yang Tampak bengong
" Dicium! ." Gus Dur mendelik tajam pada Nazifah yang masih betah terdiam bak patung
" Tadi katanya cuman praktek doang , trus kenapa Nazifah harus cium tangan Gus? ," Protes Nazifah yang tak ingin menyentuh tangan Gus Dur
" Itu bukan praktek! Tapi kenyataan . Dan kenyataannya kita sudah sah menjadi pasangan suami istri . Sekarang cium tangan suami kamu ini Nazifah ." Jelas Gus Dur dengan panjang lebar
Kedua pupil mata Nazifah membulat dengan sempurna , tak menyangka bahwa dirinya telah di tipu .
" Nazifah... Cium nak tangan suami kamu ," ustadzah Aisyah mendekat dan memberikan nasihat pada Nazifah agar segera mencium tangan pria yang sudah bergelar sebagai suaminya .
Nazifah menatap lekat pada ustadzah Aisyah , matanya berkedip berkali kali . Masih berusaha untuk menyesuaikan dirinya yang tentunya masih sangat terkejut
" Nak , cium tangan suami kamu ," perintah ustadzah Aisyah lagi , masih dengan suara lembut nan halusnya
" Gak mau ustadzah! ," Bantah Nazifah dengan cepat
Kening ustadzah Aisyah dan juga Gus Dur bertaut bingung atas penolakan yang nazifah berikan .
" Kenapa? Dia sudah sah menjadi suamimu nak ." Ustadzah Aisyah menatap ke arah Gus Dur sebentar, kemudian kembali menatap ke arah Nazifah yang masih menampilkan raut syoknya.
" Pernikahan ini apa sah ustadzah? Kan tadi katanya cuman praktek doang ." Wajah Nazifah mulai memucat
Ustadzah Aisyah mengangguk kecil . " Iya nak , tadi adalah pernikahan sungguhan dan sekarang putra ustadzah sudah menjadi suami kamu " jelas ustadzah Aisyah panjang lebar . Wanita itu berusaha untuk sabar dan memberikan pemahaman yang dapat di konsumsi oleh pikiran Nazifah
KAMU SEDANG MEMBACA
Santriwati tengil pemikat hati
Teen Fictionmenceritakan tentang seorang gadis belia yang memiliki sifat tengil namun mampu menarik seorang Gus , putra dari pemilik pesantren. Nazifah Permatasari sagaraskar, putri dari mantan mafia bernama petir sagaraskar, gadis muda yang terpaksa menginjakk...