Ceramah singkat naila

759 14 0
                                    


***

" Ini , sekarang kerjakan tugas yang ada di papan tulis . Atau mau saya jelaskan ulang untuk kamu " Ning ayu menawarkan namun Nazifah langsung menggelengkan kepalanya

Ning ayu yang sudah faham dengan cara kerja otak Nazifah yang memang sangat encer Dimata pelajaran matematika hanya mengangguk faham dan membiarkan Nazifah yang masih berdiri di hadapannya namun pandangan muridnya itu menatap lekat pada papan tulis untuk memahami rumus rumus nya terlebih dahulu . Setelah di rasa cukup baru lah nazifah kembali ke kursinya .

" Ning , bajunya Nazifah basah loh itu , Lembab sih lebih tepatnya. Kalau Nazifah gak ganti baju bisa masuk angin dia " celetuk salah satu murid yang duduk di sebelah Nazifah . Wanita itu bernama Cintya Rahmadhani dan kerap di sapa dengan panggilan cinta .

Ning ayu yang tadinya sedang fokus membaca Alqur'an mini langsung menatap pada muridnya terlebih lagi pada Nazifah .

" Benar begitu Nazifah? Baju kamu lembab? " Tanya Ning ayu

" Sedikit kok Ning . Aman lah itu " celetuknya terdengar santai

" Naila , temani Nazifah kembali ke asrama untuk mengganti bajunya. Setelah itu langsung balik ke sini! " Perintah Ning ayu Tampa bisa di bantah

" Ayo zifah " ajak Naila yang langsung di angguki oleh Nazifah

Kemudian mereka menuruti perintah Ning ayu dan langsung melangkah meninggalkan kelas . Pelajaran matematika masih ada 40 menit lagi jadi akan sangat cukup untuk mereka kembali ke kelas .

" NAZIFAH!! " Teriak Gus Dur dari arah yang cukup jauh

Nazifah dan Naila membalikan badan mereka guna menatap Gus Dur yang mulai melangkah mendekat.

" Apa lagi sih Gus! " Ketus Nazifah kesal

" Dari tadi saya nyodorin Aqua ini sama kamu dengan niat berterima kasih karna mau menjalankan hukuman saya dengan baik tapi kenapa kamu terus saja menolak? " Gus Dur memasang wajah garangnya sedangkan Nazifah hanya memutar bola matanya malas .

Berbeda dengan Nazifah , Naila malah menatap tak percaya pada Gus Dur.

" Kan saya udah bilang Gus buat Gus aja . Saya gak mau " tolak Nazifah kali ini dengan nada lebih lembut

" Lh saya belikan ini buat kamu , kalau untuk saya bisa bisa saya timbilan " ujar Gus Dur yang masih kekeh pada pendiriannya

Nazifah yang sudah sangat kesal di tambah lagi takut membuang buang waktu langsung mengambil Aqua itu dari tangan Gus Dur

" Udah kan? Terima kasih Gus! Tumben baik dan pengertian! " Celetuk Nazifah dan Gus Dur hanya mengangguk

" Zif! Bukannya kamu lagi puasa? " Tanya Naila dengan polosnya , rasa herannya begitu besar hingga membuatnya tidak peka akan situasi

" Jadi kamu sedang berpuasa? " Gus Dur yang masih belum beranjak dari tempatnya tentu saja mendengar ucapan Naila dan langsung ikut menimbrung

" Dalam rangka apa? Di pesantren ini gak pernah ada yang puasa Senin Kamis sama sekali karna tidak tahan dengan kegiatan yang sudah ada di daftar kegiatan . Trus seorang Nazifah yang bandal dan Badung bisa bisanya puasa " celetuk Gus Dur panjang lebar . Hatinya sebenarnya salut mendengar hal itu namun rasanya sangat tidak percaya

" Nazifah memang selalu berpuasa Senin Kamis Gus semenjak kelas sebelas ini " celetuk Naila yang menimpali

Nazifah meraup wajahnya prustasi kenapa temanya itu begitu ember . Eh Hay halooo bukan kan Nazifah juga ember yang sangat polos? Berbicara ceplas-ceplos dengan jujur .

Santriwati tengil pemikat hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang