Fakta menarik & ancaman kecil

249 2 0
                                    


***

" Nyebelin banget si Tuh Gus sebijik! "

" Awas aja , nanti kalau udah pergi Nazifah bakal panjat tuh pohon mangga trus Nazifah ambil semua buahnya! "

" Ayah lama banget sih pulangnya dari Aussie! Nazifah gak mau lama lama di sini lagi! Semenjak ada Gus durian Nazifah jadi terus terganggu! "

" Kamu kenapa Nazifah? "

Nazifah memutar tubuhnya saat mendengar seseorang yang melayangkan sebuah pertanyaan padanya . Setelah tau siapa orang yang melayangkan pertanyaan itu , Nazifah hanya menyengir kuda

" Enggak apa apa kok ustadzah hehe " cengirnya dengan menggaruk tengkuknya merasa gugup

Wanita yang sudah berusia 52 tahun itu hanya tersenyum manis mendengar jawaban santriwatinya satu itu . Di dekatinnya Nazifah dan tangannya terulur untuk mengelus pucuk kepala Nazifah yang tertutup hijab membuat Nazifah langsung menutup matanya . Merasa nyaman dengan elusan tangan itu...

" Zifah jadi kangen sama bunda " cicitnya membuat senyum di wajah wanita berumur 52 tahun itu semakin mengembang

Wanita itu adalah Aisyah ayu Ningrum , wanita yang telah melahirkan Gus Dur dan Gus Azmi yang tinggal di Tarim bersama anak istrinya .

" Kamu kenapa sayang? Sini ikut ustadzah " Aisyah membawa Nazifah ke dalam masjid setelah itu mereka duduk di dalam sana

Tangan Aisyah menggenggam erat tangan Nazifah yang sudah di anggapnya seperti anak sendiri . Aisyah memang sangat menyayangi Nazifah layaknya anak sendiri terlebih lagi karna wanita itu tidak memiliki anak perempuan .

Bukan hanya itu , Nazifah juga sudah tinggal dengannya satu tahun lebih selama Nazifah bersekolah di pesantren milik suaminya . Selama libur pun Nazifah tidak bisa pulang ke rumahnya sendiri karena kedua orangtuanya menitipkan Nazifah padanya selama mereka berada di luar negeri.

" Katakan pada ustadzah , apa yang membuat Nazifah merengut seperti ini? " Tanya ustadzah Aisyah dengan lembut nada suaranya sangat lembut pembawaan jiwa keibuannya

" Nazifah kesel sama Gus durian ustadzah " sungutnya yang kembali mengundang senyum di wajah Aisyah

Wanita itu tau dengan jelas siapa pria yang dimaksud oleh Nazifah karna sering mendengar Nazifah memanggil putranya dengan sebutan itu ketika di rumah . Baik Aisyah maupun Ali sang suami juga tidak pernah mempermasalahkan hal itu . Mereka berdua benar benar menganggap Nazifah sebagai putri mereka sendiri.

" Kenapa sama Syam? " Tanya Aisyah lagi

" Masak tadi Nazifah mau ambil buah mangga yang ada di halaman belakang dapur di marah sama Gus durian ustadzah! Padahal Nazifah sudah memintanya "

" Memintanya pada Syam atau pada pohonnya? " Tebak Aisyah yang sudah faham dengan sifat Nazifah

" Sama pohonnya " cicitnya pelan dan menyengir kuda

" Nazifah masih mau mangganya? Kalau mau kita ambil sekarang . Tapi senyum dulu " tangan Aisyah terulur untuk menarik sudut bibir Nazifah untuk membentuk sebuah senyuman

Nazifah dengan penuh semangat langsung menganggukan kepalanya, senyumnya merekah dengan pasti di wajahnya membuat Aisyah pun ikut tersenyum melihat raut wajah Nazifah yang tidak cemberut lagi .

Mereka berdua kemudian bangkit dan berjalan menuju ke halaman belakang didekat dapur , tempat dimana Nazifah dan Gus Dur bertengkar .

" Loh umah! " Gus Dur yang menyadari kedatangan ibunya langsung mendekati wanita itu dan meraih lengannya untuk Salim . Gus Azzam pun ikut mendekat dan melakukan hal yang sama seperti Gus Dur karna menghormati wanita itu

Santriwati tengil pemikat hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang