****" Woi zifah!!! Sini " seorang santriwati lainnya melambaikan tangannya pada saat melihat Nazifah yang melangkah entah pergi kemana dan melewati mereka .
Nazifah memutar kepalanya ke kanan dan kiri untuk melihat siapa yang memanggilnya hingga pandangannya jatuh pada beberapa wanita yang asik mengganti hiasan Mading dan juga temanya .
Mereka adalah geng Lia , kakak tingkat Nazifah satu tahun . Tampa ragu , Nazifah melangkahkan kakinya untuk menghampiri segerombolan kakak kelasnya yang masih asik menghias Mading .
" Kenapa kak? ," Tanya Nazifah saat sudah berada di dekat mereka
" Boleh minta tolong tidak? ." Pertanyaan itu langsung di respon dengan sebuah anggukan kepala oleh Nazifah
Sebenarnya Nazifah tidak mau memberikan bantuan namun terpaksa karna merasa segan . Kakak kelasnya itu juga pernah membantu dirinya sewaktu Nazifah sangat memerlukan bantuan sehingga Nazifah merasa perlu membalas Budi .
" Tolong buatin minum di dapur dong dek , eh tapi kamunya sibuk tidak? " Tanya Lia yang juga merasa segan
Nazifah menggelengkan kepalanya pelan sebagai jawaban awal . " Kalau gitu zifah buatin dulu ya kak . Tapi cuman ada teh sih kayaknya " sahut Nazifah ramah
Lia menganggukan kepalanya dengan senyum di bibirnya . " Iya Ndak apa apa , maaf kalau menyusahkan " sahut Lia lagi
" Gak papa kak . Ini zifah memang mau ke dapur soalnya mau buat minum untuk temen temen zifah yang kebetulan juga menghias Mading ." Jawabnya yang di angguki kecil oleh Lia
Setelah itu Nazifah berpamitan untuk langsung pergi menuju ke dapur . Sesampainya di dapur , ternyata ada Gus Ginan yang entah melakukan apa . Namun yang pasti , pria itu seperti begitu serius pada laptopnya . Mungkin mengenai pekerjaan sampingannya .
Ya , selain mengajar dan menjadi seorang Gus di pesantren Al Qalam, Gus Ginan juga merupakan seorang dosen di salah satu universitas yang cukup terkenal . Hal itu yang membuatnya jarang berada di pesantren karna juga jam mengajar di pesantren hanya ada beberapa hari.
" Eh ada Nazifah ." Bik siti tersenyum manis saat menyadari kedatangan Nazifah . Semua yang melihat Nazifah pasti dengan otomatis menampilkan senyuman di wajah mereka karna ketika menatap wajah Nazifah seakan akan ada ketenangan tersendiri untuk orang orang tersebut . Namun berbeda dengan orang yang memang tidak menyukainya maka yang mereka lihat adalah Nazifah di versi lain .
" Mau ngapain nduk? ," Tanya bik siti
" Mau buatin minum bik . Kira kira ada berapa cirit ya di sini bik? ," Nazifah mengetuk ngetuk dagunya bingung
" Ada banyak nduk , memangnya mau buat apa toh? "
" Nazifah mau buat minum untuk bagian mbak Lia yang lagi menghias Mading karna tadi mereka meminta tolong pada zifah . Selain itu, zifah juga mau membuatkan teman teman Nazifah yang juga lagi menghias Mading kelas ." Jelasnya panjang lebar
" Ouh gitu... Yaudah ayo bibik bantu ,"
" Memangnya tidak menyusahkan bik? " Tanya Nazifah dengan ragu . Bik siti hanya menggelengkan kepalanya
" Begini saja , Nazifah tunggu saja di kursi meja sana . Biar bibik yang buatkan ." Tawar bik Siti yang di respon dengan gelengan kepala
" Ada Gus Ginan bik . Nazifah malu "
Bik Siti hanya tersenyum simpul kemudian tangannya dengan cekatan membuatkan dua cirit berukuran sedang sesuai permintaan Nazifah.
Nazifah hanya diam saja , bingung mau berbuat apa . Karna bik Siti mengerjakan segalanya sendiri bahkan merebus air pun sendiri. Mata Nazifah menangkap banyaknya piring kotor yang diduga olehnya bekas makan para santri tadi pagi .

KAMU SEDANG MEMBACA
Santriwati tengil pemikat hati
Novela Juvenilmenceritakan tentang seorang gadis belia yang memiliki sifat tengil namun mampu menarik seorang Gus , putra dari pemilik pesantren. Nazifah Permatasari sagaraskar, putri dari mantan mafia bernama petir sagaraskar, gadis muda yang terpaksa menginjakk...