****" Nazifah kamu gak di apa apain kan sama Gus Dur di kantor? " Naila yang melihat kedatangan Nazifah langsung heboh , bahkan sampai mengitari tubuh Nazifah hanya karna mencari sesuatu yang ada di pikirannya
" Ngapain si nai pake muter muter segala " Nazifah dengan langkah malasnya menuju kasur empuknya
Melihat Nazifah tidak terluka sedikitpun Naila merasa senang , di dekatinya tempat tidur Nazifah walaupun tempat tidur Nazifah berada di tingkat dua .
Tempat tidur di asrama mereka memang memiliki pertingkat dan masing masing tingkat biasanya hanya ada 3 saja .
" Di kantor kalian bahas apa? " Tanya Naila yang kepo
" Ya masalah gimana aku bisa naik lah , ih sumpah ya tuh orang nyebelin banget! Baru juga ngajar kita 2 bulan tapi udah banyak tingkah! " Makinya dengan kesal , Nazifah melampiaskan rasa gregetnya pada bantal .
Naila hanya tertawa kecil melihat temannya yang merasa begitu dongkol pada sang Gus padahal di sini Nazifah lah yang salah tapi malah dia yang merasa dongkol .
" Kamu kenapa malah ketawa? " Nazifah menatap tajam pada naila yang masih tetap saja tertawa
" Ya habisnya, di sini itu yang salah kamu fah , seharusnya kamu dengerin pas Gus Dur jelasin bukannya malah tidur "
" Males ngedengerinnya , suaranya gak ada enak enaknya buat di denger " sungut Nazifah
" Memangnya suara siapa yang enak di denger fah? " Tanya Naila yang bingung
" Ustadz habib, Gus Azam Gus Syam sama emm siapa lagi yaa " Nazifah berusaha menerka nerka membuat Naila menggelengkan kepala nya
" Gus Dur kan juga nama lengkapnya Dursyam jadi maksud kamu Gus Syam itu Gus Dur kan? " Goda Naila dengan menaik turunkan alisnya
Nazifah mendelik mendengar perkataan Naila membuatnya merinding seketika " udah ah mau tidur " celetuknya
Nazifah langsung membaringkan tubuhnya .saat hendak akan terpejam tiba tiba Naila mengguncang guncangkan lengannya membuat Nazifah terbangun dan menatap kesal pada Naila
" Apa sih la? " Ketusnya
" Jangan tidur! Bentar lagi shalat ashar habis itu kita ada acara kerja bakti " jelas Naila
Nazifah menghela nafasnya panjang . Dua kata inti yang di sebutkan Naila membuatnya merasa kesal . Shalat dan kerja bakti! Sungguh Nazifah sangat tidak menyukai keduanya . Dulu saat masih sekolah SMP , Nazifah jarang melaksanakan shalat bahkan bisa di bilang nyaris tidak pernah karna rasa malasnya .
" Nazifah mending kamu mandi cepettt " desak Naila dengan menggoyang goyangkan tempat tidur itu
" Wee Wee Wee gempa Wee " heboh Nazifah yang langsung mengundang tawa Naila . Setelah itu Nazifah langsung turun dari kasur nya dan berjalan ke kamar mandi dengan malas
Butuh waktu sekitar 20 menit saja untuk Nazifah mandi , waktu paling singkat di antara teman temannya yang jika mandi bisa menghabiskan waktu satu jam .
Nazifah sudah terlihat begitu segar sekarang , aura cantiknya juga semakin terlihat walaupun Nazifah tidak pernah memakai skincare . Nazifah hanya memakai pelembab bibir saja selama ini , mana pernah ia tahu menahu mengenai skincare apalagi teman temannya dulu rata rata lelaki .
Nazifah baru tahu menahu mengenai skincare semenjak ada di pesantren sebab rata rata teman sekamarnya memakai skincare .
" Zifah pakai jilbab yang panjang.... Nanti kalau yang kecil kayak gitu pasti di omelin " tegur Naila saat melihat Nazifah yang lebih memilih memakai jilbab langsungan ukuran mini
![](https://img.wattpad.com/cover/372267928-288-k969581.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Santriwati tengil pemikat hati
Ficção Adolescentemenceritakan tentang seorang gadis belia yang memiliki sifat tengil namun mampu menarik seorang Gus , putra dari pemilik pesantren. Nazifah Permatasari sagaraskar, putri dari mantan mafia bernama petir sagaraskar, gadis muda yang terpaksa menginjakk...