***" Hiyakkkk! "
" NAZIFAHHHH!!! " , Teriakan teriakan kesal itu berasal dari ke tiga temannya, saat melihat Nazifah yang kembali membuat ulah dengan menyeraki sampah yang sudah mereka sapu dan kumpulkan .
Mau tau apa yang dibuat oleh Nazifah? , Yap , karna merasa bosan hanya menyapu dan membuang sampah dedaunan di halaman bagian belakang asrama membuatnya menjadi seperti orang gila.
Bagaimana tidak seperti orang gila , Nazifah menghambur hamburkan sampah dedaunan pohon Cemara yang sebelumnya sudah di sapu teman temannya dan di kumpulkan untuk dibuang setelahnya namun sampah sampah dedaunan itu malah ia hambur hamburkan ke atas hingga kembali berjatuhan dan mengenai dirinya yang langsung berputar putar layaknya drama India yang bernyanyi di bawah gugurnya dedaunan pohon.
Ini semua diawali dengan...
" Nazifah , Sisil , Naila , Nima , Liza , Aulia, Sekar , Mirah , jelita , Ningsih! " Kalian membersihkan bagian belakang asrama . Dari ujung ke ujung . Terkhusus asrama mawar! " Suara yang menggema melalui mic itu terdengar setelah mereka usai melakukan kegiatan senam pagi
Memang sudah menjadi hal lumrah setiap hari Minggu mereka akan melakukan senam pagi , setelah itu disusul dengan kerja bakti . Setelah kerja bakti maka kegiatan selanjutnya adalah mengganti tema Mading di setiap dinding depan kelas karna memang dari prosedur kinerja , Mading atau sering di kenali dengan nama lengkap majalah dinding itu akan selalu diganti ganti setelah seminggu sekali agar tidak hanya itu itu saja yang dilihat dan di baca.
Pembagian pembagian jatah kerja bakti setiap santri putra maupun putri terus berlanjut hingga semuanya mendapatkan giliran mereka . Begitu pun juga dengan teman teman Nazifah termasuk nazifah sekalipun .
Nazifah yang awal mula bekerja dengan sangat serius mendadak membuat ulah ketika dirinya mulai merasakan kejenuhan dengan melakukan apa saja yang dinilainya dapat membuatnya bahagia termasuk memporak porandakan sampah dedaunan itu .
" Sapu ulang zifah!! ." Sisil yang merasa sangat kesal akhirnya menyodorkan sapunya pada Nazifah
Nazifah menatap sapu itu sangat lama dengan mata yang berkedip berkali kali. Kemudian atensi matanya beralih menatap pada Sisil yang menatapnya dengan kesal .
Setelah itu Nazifah mengangkat bahunya acuh dan langsung meraih sapu itu . Sisil yang merasa senang karna akhirnya bisa beristirahat pun langsung memilih untuk duduk di sebuah batang bekas pohon ditumbang.
Nazifah menatap lekat sapu yang ada di tangannya kemudian menatap gundukan sampah yang sudah di porak porandakan dirinya tadi . Matanya terus manatap sapu dan sampah dedaunan secara bergantian hingga beberapa saat kemudian...
" NAZIFAHHHH!!! ," Suara teriakan kembali terdengar namun Nazifah memilih mengabaikannya dan terus saja melanjutkan aktivitas bermain mainnya
Berharap apa? Berharap Nazifah langsung patuh dan menyapu dengan baik dan benar? Salah besar! , Nazifah malah bermain main dengan sapu yang ada di tangannya , juga pada sampah sampah itu .
Di putarkannya sapu itu dengan kencang dan kuat bahkan dirinya sendiri pun sampai ikut berputar putar dengan tertawa senang walaupun jika nanti berhenti berputar putar maka kepalanya akan terasa pusing .
Sampah dedaunan itu semakin berserakan , abu dari pasir pun mulai beterbangan membuat mereka yang juga mendapatkan bagian membersihkan halaman belakang bersama Nazifah pun sampai menutup mulut mereka bahkan ada yang menutup wajahnya agar debu itu tidak memasuki Indra penciuman dan merusak organ pernafasan mereka serta hinggap di wajah yang dapat menimbulkan jerawat maupun bruntusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Santriwati tengil pemikat hati
Novela Juvenilmenceritakan tentang seorang gadis belia yang memiliki sifat tengil namun mampu menarik seorang Gus , putra dari pemilik pesantren. Nazifah Permatasari sagaraskar, putri dari mantan mafia bernama petir sagaraskar, gadis muda yang terpaksa menginjakk...