Perkara Duren sawit

202 3 0
                                    

" Sisil stres! " Dengan kompak Naila dan nima berujar saat melihat Sisil yang tertawa senang

Sementara Nazifah hanya menatapnya dengan bergidik ngeri . Pasalnya , tingkah Sisil yang tertawa bisa dikatakan mirip seperti mbak Kun .

" Alah.. kalau kalian di sodorin seorang Gus atau ustadzah juga pasti gak akan nolak kan! " Tebak Sisil menatap sengit teman temannya yang menatapnya dengan julid

Mendengar perkataan Sisil , Naila dan nima langsung terdiam bingung mau menjawab apa . Kini giliran Sisil dan Nazifah yang tertawa puas melihat kedua temannya yang mendadak berubah menjadi patung .

" Kamu kalau di kasih seorang Gus , ustadz atau orang biasa , mau milih yang mana Nazifah? " Kali ini Sisil beralih menatap Nazifah yang tadinya sedang membuka laci lemarinya

Nazifah sempat menatap pada Sisil sebentar kemudian tangannya kembali meraih beberapa jajanan terakhirnya dari laci tersebut dan mengeluarkannya . Hanya tersisa lima bungkus jajanan membuatnya langsung melemparkan masing masing temannya satu .

" Jadi aku harus milih ni? " Tanya Nazifah yang langsung di angguki oleh teman temannya

Mereka terlihat begitu tidak sabar akan mendengar jawaban apa yang akan diberikan oleh Nazifah pada mereka.

" Duren sawit! " Jawabnya yang membuat teman temannya menatapnya bingung

" Duren sawit? " Ulang Sisil yang mewakilkan kebingungan yang juga ada pada kepala teman temannya

" Iya duren sawit! Duda keren sarang duit " setelah mengatakan itu , Nazifah langsung tertawa terbahak bahak bahkan sampai memegang perutnya yang sedikit terasa sakit

" Ukhuk! Ukhuk! ." Karena terlalu terbawa suasana hingga tertawa terbahak bahak membuat Nazifah tersedak keripik pedas yang ada di dalam mulutnya

Dengan cepat Naila menyodorkan sebuah Aqua kecil pada Nazifah membuatnya dengan sigap meminum air tersebut. Akibat tersedak , wajah Nazifah memerah bahkan hidungnya pun ikut berwarna merah dan matanya sedikit mengeluarkan air .

" Makanya , kalau lagi makan itu jangan sambil bicara apalagi ketawak! " Omel Naila

Sementara itu Nazifah masih berusaha mengatur sesak di dadanya yang terasa perih karena tersedak tadi .

" Kualat sih! Orang nanyak serius malah jawabnya main main " sahut Sisil dengan tertawa puas

" Dih , aku jawabnya serius ya ," kilah Nazifah

" Pasti ada yang nyeritain aku nih! " Sungutnya lagi dengan kesal kemudian kembali minum

" Siapa juga yang nyeritain kamu! Itu kan cuman mitos " kesal Naila yang kembali mengunyah jajan miliknya pemberian Nazifah

Nazifah hanya diam dengan bibir yang maju beberapa senti. Merasa sangat kesal dan nasipnya mendadak sial .

Nazifah menarik nafasnya dalam dalam kemudian kembali memakan kripik kentang pedas favoritnya itu dengan Diam . Tak berani bicara lagi , takut kembali tersedak

" Jadi jawaban kamu apa fah? " Sisil kembali membuka percakapan karna merasa canggung jika tidak ada obrolan apapun di antara mereka lagi

" Jawaban apa? " Nazifah yang tidak mengerti dengan maksud pertanyaan Sisil akhirnya berbalik melontarkan pertanyaan

" Pilih santri biasa , Gus , ustadz atau cowo biasa yang gak ada sangkut pautnya sama pondok pesantren? " Sisil dengan senang hati kembali menjelaskan pada temannya yang memiliki kapasitas rendah soal percintaan.

Santriwati tengil pemikat hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang