**
" Dimana Nazifah? ." Tampa berbasa basi , begitu sampai di asrama Nazifah , Gus Dur langsung melontarkan pertanyaan tersebut pada teman teman Nazifah
Namun sebelum datang ke asrama , tentunya wajah Gus Dur sudah dipastikan olehnya bersih dengan mencuci wajahnya menggunakan sabun .
" Tidak tau Gus , sedari tadi sama sekali tidak terlihat " jawab Naila yang mewakili teman temannya dengan berbicara terus terang dan jujur
Mendengar pengakuan Naila , Gus Dur semakin menggeram tertahan . Matanya menyiratkan kemarahan yang sudah berada di puncaknya , dadanya kembang kempis ingin segera meluapkan kekesalannya namun sebuah tangan di bahunya membuatnya sedikit berusaha menenangkan diri .
Gus Azzam masih setia berada di sisi Gus Dur dan membantu pria itu . Tadi Gus Azzam sebenarnya sudah melarang Gus Dur untuk menemui Nazifah terlebih lagi mereka bukan mahrom jadi tidak baik jika gus Dur sampai ke asrama wanita .
Namun rasa kesal dan emosinya mengalahkan kesadaran jiwa Gus Dur. Membuat pria itu tak mendengarkan perkataan Gus Azzam dan langsung pergi menuju asrama wanita hanya untuk mencari Nazifah dan memberikan gadis itu hukuman . Tak mau membiarkan Gus Dur semakin kalang kabut dengan emosinya yang berada di puncak , Gus Azzam memilih untuk ikut dan menemani agar bisa sedikit menenangkan Gus Dur.
" Kalian pasti berbohong kan! ," Mata Gus Dur menatap tajam para santriwatinya yang langsung menunduk takut saat mendapati tatapan tajam itu . Sangat berbeda dengan Nazifah yang selalu terlihat santai walaupun Gus Dur menatapnya tajam dan memarahinya .
" Maaf Gus , tapi Naila berkata jujur . Sedari pergi membuatkan minuman tadi , kami sudah tak menemukan Nazifah lagi sampai sekarang " Nima memilih angkat bicara sebab takut jika terus berdiam diri dan membuat Gus Dur semakin kesal pada mereka .
" Lalu dimana dia!? ," Tanya Gus Dur dengan menaikkan volume bicaranya sedikit hingga membuat mereka semua terlonjak kaget .
Sebegitu emosinya Gus Dur hanya karna perkara coretan itu di wajahnya tadi . Gus Azzam pun terlihat sedikit ketakutan namun lagi lagi Gus Azzam hanya menenangkan Gus Dur dengan usapan di lengannya .
" Ka-kami ti-tidak tau Gus ." Naila berbicara dengan nada yang terbata bata karna rasa takutnya
Gus Dur mengusap wajahnya dengan kasar untuk sekedar mengurangi emosi yang ada dalam dirinya . " Kalian bantu cari Nazifah! Bawa dia ke masjid! Saya tunggu di sana ." Setelah mengatakan hal itu , Gus Dur langsung pergi meninggalkan asrama wanita dan di ikuti oleh gua Azzam
" Kita mau cari kemana Dur? " Tanya Gus Azzam bimbang
" Ke seluruh penjuru pesantren ." Jawab Gus Dur singkat
Mereka kemudian terus mencari keberadaan Nazifah. Benar benar keseluruhan penjuru pesantren .
**
" Dur yang benar saja! Satu pesantren pasti akan menjadi heboh jika kamu melakukan hal tersebut ,"
Gus Dur sama sekali tak menghiraukan ucapan Gus Azzam . Rasa lelah , emosi , dan kesal sudah menjadi satu di hatinya membuat Gus Dur buta dengan apa yang akan dilakukan olehnya.
Mereka sedari tadi sudah mencari Nazifah keseluruhan tempat namun tak menemukannya sama sekali bahkan mereka sudah memutari dan mendatangi tempat yang sama hanya karna berharap nazifah keluar dari persembunyiannya namun nyatanya tetap tak menemukan titik terang padahal mereka mencari sudah ada sekitar dua jam lebih hingga kini sudah pukul 11.25 .
KAMU SEDANG MEMBACA
Santriwati tengil pemikat hati
Novela Juvenilmenceritakan tentang seorang gadis belia yang memiliki sifat tengil namun mampu menarik seorang Gus , putra dari pemilik pesantren. Nazifah Permatasari sagaraskar, putri dari mantan mafia bernama petir sagaraskar, gadis muda yang terpaksa menginjakk...