EPISODE 5.2.0

63 50 2
                                    

Orato berjalan melewati lorong putih bersama dua orang berseragam yang menuntunnya.

"Sampai kapan aku harus berjalan?" Tanya Orato pada dua orang itu.

Tak menjawab pertanyaan Orato, dua orang berseragam itu terus menuntunnya hingga beberapa langkah kemudian mereka bertiga mencapai sebuah ruangan yang luas.

Di dalamnya terlihat berjejer bertingkat tingkat sel yang terbuat dari kaca transparan yang kuat.

Orato dan dua orang berseragam akhirnya berhenti di salah satu sel yang tertata rapi. Dari kloset duduk, tempat tidur, wastafel dan sepasang meja belajar.

"Masuklah." Ujar orang berseragam di sebelah kanan Orato.

"Kalau ku tak mau, Bagaimana?" tanya Orato membalikkan badannya ke arah dua orang berseragam.

Sedetik kemudian Orato dengan gagah berani menyundul salah satu orang berseragam lalu menendang yang satunya.

Baku hantam pun akhirnya terjadi dan kini menyisakan Orato yang berdiri gagah.

"Disana!!" Teriak orang berseragam lain yang membawa bala bantuan.

Orato seketika berlari, namun bukan menjauhi orang berseragam melainkan mendekatinya.

'Buak-Duar..'

Orato berhasil memukulkan pukulannya ke arah wajah salah seorang berseragam. Kakinya terus terarah kesana kemari menabrak pada tubuh orang berseragam lain yang terus berdatangan tak ada habisnya.

Sementara itu di sebuah ruangan yang berisi banyak sekali boneka beruang pink berbau stroberi.

"Kepala sipir. Terjadi kekacauan di lantai satu penjara kelas manusia. Mohon berikan tindakan." Kata seorang penjaga berdiri di luar ruangan.

"Memangnya tak bisa kalian urus sendiri apa?"

"Tapi kepala sipir. Para algojo hari ini sedang cuti dan hanya menyisakan kepala sipir saja sebagai eksekutif."

"Agrh.."

Beberapa saat kemudian dari dalam ruangan terdengar suara langkah yang menggetarkan sekitar dan sedetik kemudian pintu ruangan itu pun terbuka.

Dari sana terlihat jelas tubuh besar setinggi hampir tiga meter dengan otot proporsional. Wajahnya terlihat begitu masam hingga sulit mengira bahwa dia manusia.

Kembali pada Orato yang mengamuk dengan gila dan terus menghajar seluruh sipir yang berdatangan. Tangannya masih terborgol namun serangannya tak demikian.

'Buk-Buak-Cuing..'

Kombo serangan Orato menumbangkan setidaknya dua puluh sipir dan mementalkan salah satunya.

Orato kembali berlari ke arah gerombolan sipir. Kekuatan spiritualnya tak bisa ia kenakan namun teknik beladari yang ia miliki kembali sukses menumbangakan tiga puluh sipir lainnya.

Tendangan dibarengi sundulan sukses membuatnya mengakhiri pertempuran kecil.

Lalu kini didepan tombol pembuka seluruh pintu sel Orato berdiri. Sorak sorai terdengar riuh menghujaninya, para napi begitu bangga akan yang Orato lakukan.

"Kalian ingin bebas.." Teriak Orato kini bertelanjang dada.

Namun bukan teriakan girang penuh semangat yang terdengar melainkan kesunyian layaknya malam kini terjadi.

Para penghuni sel yang tadinya berdiri didepan pintu kaca kini satu persatu kembali ke tempat mereka semula.

Orato tanpa pikir panjang menekan tombol itu dengan telak lalu beberapa saat kemudian seluruh pintu kaca sel kini terbuka lebar.

SpirituilS 1.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang