EPISODE 5.2.1

43 36 2
                                    

Minggu pagi setelah subuh di tempat mereka berkumpul. L mengumpulkan muridnya seperti penggembala dengan kambingnya.

"Ok anak anak. Sebelumnya aku mau memberitahu bahwa latihan untuk hari ini tidak jadi" kata L tanpa senyuman.

"Hoam.. apa?" Nguap Efnday terhenti.

Para murid yang lain seketika langsung sumringah ditengah kantuk namun hanya L yang tak terlihat begitu.

"Jadi hari ini kita mau ngapain dong?" Tanya Deiva.

"Pulang."

Para murid saling tatap yang didalamnya terlihat begitu kegirangan akan usainya latihan mereka.

"Tapi sebelum pulang kita akan pergi dulu ke tempat yang menyenangkan. Sebuah karya wisata lah.. mumpung kalian berada di Asgard." tambah L tersenyum.

"Wah. Beneran?" Tanya Deiva semakin gembira.

"Yaps"

"Hore.."

Obrolan antara murid mulai terdengar menghangatkan suasana.

"Baiklah. Kalian boleh pergi dari tempat ini dan berjuanglah.."

"Baik.." jawab semua murid langsung berbalik.

Namun M tidak begitu, dia masih berdiri di depan L yang terlihat melebarkan senyumnya.

"Ada apa M?" Tanya L.

"Apa rencana mu?" Tanya balik M.

Para murid sudah melangkah beberapa meter dari mereka berdua dan.

"Hem..." L tersenyum hingga terlihat gigi putihnya. "Hanya membawa kalian ke kebun binatang. Agoge namanya."

Tepat setelah L mengatakan jawabannya, L dan seluruh murid nya menghilang entah kemana.

***

Jauh sebelum itu.

Ruang kelas S di pertengahan jam pelajaran. L sedang menjelaskan hal yang menarik dan baru bagi Efnday.

"Hewan adalah entitas yang paling sering dirasuki kalangkang dan oleh sebab itu seluruh dunia membuat undang undangnya masing masing tentang perhewanan." Jelas L.

"Ouh.. jadi?" Tanya Efnday yang masih belum mengerti.

"Oh nak. Kau tau apa yang menyerang di kota beberapa minggu yang lalu?"

"Euh.. ya"

"Kejadian itu. Dulu, sering sekali terjadi di manapun dan kapanpun."

Efnday terdiam sejenak dan berpikir.

"Kok bisa? Kalau begitu apa hubungannya dengan hewan"

"Demi bapak di surga. Apa kau itu tidak pernah bersekolah?" Jawab Maria muak. "Ya kalau hewan bebas berkeliaran maka itu sama saja dengan membebaskan para kalangkang untuk memakan kita."

"Kalau begitu apa para hewan harus dibinasakan agar kalangkang juga hilang?"

"Gak gitu.." perkataan Maria terpotong.

"Dengar, tidak semua hewan itu berpotensi menjadi kalangkang. Ada ketentuan khusus yang harus dipenuhi. Ini seperti konduktor dan isolator" kata L tersenyum.

"Kalau begitu. Manusia pun bisa menjadi kalangkang atuh?"

"Sayangnya iya dan itu pernah terjadi dan menjadi kasus besar. Tingkat kekuatan kalangkang seperti itu sangat tinggi loh"

SpirituilS 1.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang