♛ MISS CLAUDINE ♛
Happy Reading
👠👠Beall berdiri tepat di depan rak belanjaan, di mana di sana terletak jejeran barang-barang pribadi untuk para permpuan. Mulai dari sabun untuk merawat kulit luar maupun sabun untuk area pribadi, hingga terdapat beberapa jenis pembalut yang sering para perempuan gunakan jika sedang kedatangan tamu bulanan.
"Aku lupa menanyakan merek apa yang sering digunakannya," gumam Beall.
Merogoh ponselnya di dalam saku, Beall mengetikan sesuatu di ponselnya. Dia mengirim pesan kepada Claudine tak lama dia memasukkan kembali ponselnya ketika sudah mendaptkan balasan dari Claudine.
Beall mengambil cukup banyak pembalut dengan jenis yang sesuai diinginkan Claudine. Setelah itu dia membawa belanjaannya ke arah kasir.
"Tolong hitung punya saya," ucap Beall.
"Silahkan, Tuan," ucap Kasir, dia ngambil barang-barang yang dikeluarkan Beall di dalam keranjang, sehingga matanya membola dan dia berdehem kecil.
"Apakah Anda menginginkan minuman pereda sakit juga?"
Kasir itu bertanya, barang kali pria di depannya itu membutuhkannya.
"Kemungkinan istri Anda membutuhkannya," ucapnya lagi.
"Bisakah Anda mengambilkannya untuk saya? Saya tidak tahu minuman jenis apa itu, " ucap Beall. Sebisa mungkin dia menormalkan suaranya ketika kasir di depannya mengira pembalut yang dia beli itu untuk istrinya.
"Tentu saja, Tuan. Saya akan mengambilkannya untuk Anda," ucap kasir itu dan dia segera pergi mengambilkan minuman yang dia maksud.
Setelah semuanya selesai, Beall segera membayar dan segera pergi dari sana, meninggalkan kasir itu yang menatap kepergiannya dengan penuh rasa kagum.
"Benar-benar suami idaman. Dia membelikan pembalut begitu banyak untuk istrinya. Dia pasti sangat mencintai istrinya. Aku juga ingin punya suami seperti itu," gumam kasir itu dengan menepuk-nepuk pipinya yang mulai memerah.
Sedangkan Beall kini kembali ke mobil Claudine yang berada di parkiran. Dia masuk ke dalam mobil dan menyerahkan belanjaannya kepada Claudine.
"Maaf jika saya terlalu lama. Saya kurang mengerti," ucap Beall.
Dia melihat ke arah Claudine yang saat itu melihat isi kantong belanjaannya.
"Tidak, ini tidak salah. Terimakasih banyak Mr. Gladwin," balas Claudine. Dia menarik kedua sudut bibirnya, membentuk senyuman tulus kepada Beall, si pria yang lebih muda darinya itu dan pria yang begitu baik, rela pergi ke pusat pembelanjaan hanya untuk membelikannya pembalut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Claudine(END)
RomanceTengah menikmati keberhasilannya menjadi seorang pelukis, Claudine juga harus menerima kenyataan bahwa kekasihnya memilih berpisah dengannya dan menikahi wanita lain.