Tengah menikmati keberhasilannya menjadi seorang pelukis, Claudine juga harus menerima kenyataan bahwa kekasihnya memilih berpisah dengannya dan menikahi wanita lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading
👠👠
Kalangan anak muda berdatangan dan berbaur di dalam gedung pesta dansa. Gedung itu sudah berdiri sejak lama, bahkan gedung itu terlihat kuno namun sangat terjaga karena masyarakat kota Berlin menjaganya dengan sangat baik.
Musik Waltz terdengar di tengah-tengah orang-orang yang sedang berkumpul dan saling berbicara. Beberapa orang terlihat mulai berdansa dengan pasangan masing-masing, termasuk pasangan yang baru sebulan melangsungkan pernikahan mereka.
Arley membawa istrinya untuk berdansa, mereka saling menatap dan bergerak mengikuti irama musik. Namun, di tengah-tengah dia melepaskan istrinya dan pergi begitu saja. Dia terlihat mendudukkan dirinya di kursi dengan raut wajah yang terlihat datar.
Orang-orang di sana bertanya-tanya tentang mengapa Arley memperlakukan istrinya seperti itu. Bahkan ada pula yang mulai berbisik bahwa sedari datang ke sana Arley dan istrinya terlihat tidak saling berbicara.
Beall duduk tak jauh dari Arley. Dia tidak memperdulikan apa pun yang dikatakan orang-orang di sana. Namun tak lama James, teman kakak tirinya itu menghampirinya bahkan menyapanya dengan sikapnya yang menjengkelkan.
"Beall, kau datang sendiri ke sini?"
James bertanya cukup keras membuat orang-orang yang lebih dekat dengan mereka melihat ke arah mereka berdua, termasuk Arley.
Beall hanya diam, dia tidak menanggapi pertanyaan James, dia meraih gelas yang diberikan seorang bartender dan meminumnya dengan gerakan pelan.
"Adiku kemarin lusa pergi ke cafe. Kau mau tahu apa yang dia lihat dan yang dia dengar tentangmu?" James kembali berkata, sepertinya dia kesal ketika Beall hanya diam dan tak memperdulikan ucapannya.
"Kudengar kau mencintai si dewi Berlin kita. Ah, maksudku adiku mendengarnya bahwa kau mengatakan mencintai Miss Claudine. Dia bahkan merekamnya."
James tersenyum puas saat melihat Beall kini melihat kepadanya.
Arley yang mendengar apa yang dikatakan James seketika mendekati mereka berdua. Dia kini berdiri tepat di dekat James.
"Apa maksudmu?" tanya Arley.
"Kemarin luas adiku pergi ke cafe dan dia tidak sengaja melihat Beall dan Miss Claudine ada di sana. Adiku juga mendengar dengan jelas bahwa Beall mengatakan mencintai Miss Claudine, mantan kekasihmu, Arley."
Setelah mendengar apa yang dikatakan James, Arley tertawa kecil. Dia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku dan kini melihat ke arah Beall, adik tirinya.
"Benarkah itu Tuan Gladwin? Benarkah kau mencintai Claudine, mantan kekasihku?!" tanya Arley tak percaya.
"Selain anak haram rupanya kau juga senang memungut barang yang sudah dibuang!" Arley menyambung perkataannya.
