Terdapat adegan dewasa yang kemungkinan tidak cocok untuk sebagian pembaca. Mohon bijak dalam memilih bacaan🙏
♛ MISS CLAUDINE ♛Happy Reading!
👠👠
Pada malam itu hasrat ingin menyentuh dan membelai wanita tercintanya terpaksa Beall redam kuat-kuat walaupun keinginannya itu sudah hampir meledak di ubun-ubunnya. Sedangkan Claudine sendiri tentunya merasa bersalah karena datang bulannya ternyata datang tak tahu tempat dan waktu, alhasil dia harus tetap membantu Beall yang sudah terlihat mengenaskan, walaupun hanya dengan tangan dan tentunya mulutnya.
Seminggu setelah pernikahan, mereka berdua hari ini sudah berada di tempat bulan madu mereka, dan desa Thale adalah tempat yang mereka pilih untuk dijadikan tempat bulan madu. Dan sebuah kebetulan bahwa teman lamanya menawarkan villa miliknya di sana untuk menjadi tempat mereka tinggal selama di desa Thale. Tentu saja itu secara gratis, sebagai hadiah, mengingat dirinya tak bisa datang di pernikahan mereka.
Villa pedesaan dengan desain yang ciptakan suasana asri sangat cocok untuk Claudine yang menginginkan suasana seperti itu. Bangunan vila itu memiliki dua lantai didominasi kaca dan kayu dengan detail interior dan eksterior serba hitam. Halamannya luas dan terdapat kebun bunga kecil beserta sungai yang airnya terlihat begitu tenang dan jernih.
"Bagaimana? Suka tidak?" tanya Beall. Dia memeluk Claudine dari belakang, berdiri melihat ke arah luar melalui dinding kaca.
"Aku sangat menyukainya!" jawab Claudine dengan senang. Matanya bergulir memperhatikan ke luar sana, menikmati pemandangan yang indah.
"Villa ini milik keluarga Sebastian. Aku berteman dengan anaknya karena pernah menjalin kerja sama saat aku baru meluncurkan Brand milikku," jelas Beall.
"Aku baru tahu mereka memiliki villa di pedesaan seperti ini. Aku cukup kenal dengan mereka, tetapi hanya Nyonya Sebastian dan anak perempuannya," balas Claudine.
"Mereka juga memiliki keluarga di sini. Aku dengar ibu dari Nyonya Sebastian. Beliau memilih tinggal di sini. Lain kali kita menemui beliau karena tempatnya tak terlalu jauh dari sini."
"Ah, itu ide bagus," balas Claudine.
Beall memutar tubuh Claudine agar menghadap ke arahnya. Dia menatap istrinya itu dan perlahan mendekatkan wajahnya, berniat mencium bibir Claudine, sebelum pada akhirnya wajahnya harus berpaling ketika Claudine mendorong pipinya.
"Aku mau mandi dulu. Ini sudah sore dan aku sangat gerah," ucap Claudine. Dia berjalan ke arah kamar, membuka kopernya dan mengeluarkan barang-barang miliknya. Setelah itu Claudine masuk ke dalam kamar mandi dengan membawa handuk yang sudah tersedia di sana.
Beall hanya tertawa kecil dengan memijat pelan pangkal hidungnya. Dia adalah pria dewasa dan tentu saja hasrat ingin menyentuh wanita yang dicintainya begitu besar, terlebih mereka sekarang sudah sah menjadi suami istri.
Beall segera masuk ke dalam kamar. Dia membuka seluruh bajunya dan meraih handuk yang ada di dalam lemari, berniat menyusul Claudine ke dalam kamar mandi. Namun, Claudine mengunci pintunya dan mengatakan ingin mandi sendiri karena jika mandi bersamanya akan memakan banyak waktu, sedangkan dirinya sudah lapar.
Beall lagi-lagi hanya bisa tertawa dan memilih mengiyakan. Dia mendudukkan dirinya di pinggiran ranjang, memainkan ponselnya, berkirim pesan dengan kakeknya yang menanyakan apakah mereka sudah samapai atau belum.
***
Pada pukul tujuh malam hidangan makan malam sudah tersedia di atas meja. Dan kali ini menunya adalah makanan tradisional desa Thale. Seorang pengurus villa membawa istrinya ke sana untuk memasak, dan itu memang sudah tugas mereka ketika villa milik keluarga Sebastian itu ada yang menempati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Claudine(END)
RomanceTengah menikmati keberhasilannya menjadi seorang pelukis, Claudine juga harus menerima kenyataan bahwa kekasihnya memilih berpisah dengannya dan menikahi wanita lain.