Chapter 11

558 84 43
                                    

                   ♛ MISS CLAUDINE

                   ♛ MISS CLAUDINE ♛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


                     Happy Reading

                             👠👠

                          

Carlos, kakek Beall terlihat datang dari arah dapur dengan membawa baki kayu berisi tiga teh hangat. Tak lama dia menaruhnya di atas meja sofa, dan kini mulai mendudukkan diri di sofa single tepat di depan Beall dan Claudine.

"Apakah lukanya serius, Nak?" tanya Carlos kepada Claudine yang saat itu sedang membantu mengobati luka Beall di bagian punggung.

"Sepertinya ini akan memar, Kakek," jawab Claudine. Dia memanggil Carlos dengan kakek, sesuai permintaan Carlos.

"Apakah tidak sebaiknya ke rumah sakit saja, Beall?" tanya Carlos. Dia terlihat khwatir, mengingat Beall terjatuh dari tujuh anak tangga hingga punggung dan dahi cucunya itu terluka.

"Tidak perlu Kakek. Aku baik-baik saja, hanya perlu diolesi salep," jawab Beall.

"Baiklah," balas Carlos. "Tetapi Nak Claudine, apakah kau tidak terluka sama sekali? Coba pastikan dulu, barang kali kau terluka," ucap Carlos lagi. Kali ini dia berbicara kepada Claudine.

Sudah hampir lima kali dia berbicara seperti itu kepada Claudine ketika Claudine mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja, dan kebenarannya memang seperti itu. Saat terjatuh tadi Beall memeluk dirinya di atas tubuhnya, jadi dia tidak memiliki luka sedikit pun.

"Aku baik-baik saja kakek. Aku tidak berbohong," balas Claudine.

"Syukurlah kalau begitu, jika tidak kakek akan sangat khawatir."

"Kakek, aku yang saat ini sedang terluka. Apakah kakek tidak khawatir!" Beall berkata kesal. Ketimbang mengkhawatirkan dirinya sepertinya kakeknya itu lebih mengkhawatirkan Claudine. Namun, walupun begitu sebenarnya dia cukup senang dengan hal itu. Kakeknya sangat terlihat menyukai Claudine.

"Ck, kau ini, tentu saja kakek khawatir." Carlos membalas dengan nada kesal.

Claudine dengan pelan mengoleskan salep terakhir di bagian dahi Beall yang terluka. Dia juga meniupnya dengan pelan ketika Beall meringis kesakitan. Seketika rasa bersalah memenuhi dirinya, seandainya saja dia diam kemungkinan mereka tidak akan terjatuh dari tangga hingga Beall terluka.

"Apakah sangat sakit?" tanya Claudine. Jarak wajah mereka begitu dekat hingga hidung bangir Claudine bisa saja menyentuh pipi Beall.

"Sedikit," jawab Beall. Matanya bergulir memperhatikan pahatan cantik wanita yang sangat dikaguminya itu. Terkadang dia juga memejamkan matanya ketika aroma manis yang begitu nyaman memenuhi indra penciumnya.

Carlos memperhatikan gerak-gerik Beall, dan tentu saja dia langsung tahu bahwa cucunya itu tertarik kepada wanita yang saat ini sedang mengobatinya. Bahkan, selama memiiki hubungan dengan mantan kekasihnya, dia tidak pernah melihat tatapan Beall seperti itu, tatapan penuh kekaguman dan pujaan.

Miss Claudine(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang