♛ MISS CLAUDINE ♛
Happy Reading
👠👠
Mentari pagi menyapa, menyinari bumi dengan hangatnya. Sekelompok burung-burung berterbangan di bawah langit yang cerah, mengepakkan sayapnya dengan cantik, meninggalkan tempat yang sempat dihinggapi yakni si gedung tinggi yang bersusun, di mana sudah dipastikan bahwasannya para penghuninya ialah orang-orang yang berkantong tebal.
Di dalam kamar bernuansa abu-abu khas kamar seorang pria, dua anak manusia masih berbaring dengan saling memeluk. Selimut putih tebal menutup tubuh mereka, hanya memperlihatkan bahu mereka yang telanjag, tidak tertutup sehelai benangpun.
Mata Beall sudah sedari tadi terbuka, dia asik menatap wanita di sampingnya yang masih betah memejamkan mata cantiknya dengan napas yang teratur.
Beall membawa tangan Claudine yang melingkar di pingganya ke bibirnya, menciumnya lembut dengan mata yang masih menatap wajah cantik Claudine.
"Maafkan aku," ucapnya saat melihat dan memperhatikan dengan baik telapak tangan Claudine.
"Seharusnya kau pergi semalam," ucapnya lagi dengan suara yang amat terdengar menyesal.
Dengan terus menciumi telapak tangan Claudine, Beall kembali mengingat-ngingat apa saja yang telah mereka lakukan semalam. Kesadarannya benar-benar menipis tergantikan oleh hasratnya yang benar-benar mengendalikan akal sehatnya sehingga dia menerkam Claudine seperti bintang buas yang sedang kelaparan. Walaupun begitu, Claudine benar-benar wanita yang patut diacungi jempol dalam menangani kegilaannya. Bagimana tidak, wanita yang ada di sampingnya saat ini benar-benar membantunya hingga tangan dan sebagian tubuhnya harus menjadi korbannya, tetapi dia masih bisa mempertahankan apa yang paling berharga untuknya.
"Maafkan aku. Aku benar-benar akan bertanggung jawab atas semua yang telah aku lakukan." Beall kembali berkata dengan pelan.
Tangan Claudine memerah akibat pusat intinya yang terus menegang. Claudine, dia membantunya menuntaskan hasratnya itu dengan tangannya hingga beberapa jam. Tubuh atasannya pun tak luput dari bibir dan giginya. Beall benar-benar mencium, melumat, menjilat, bahkan mengigit mulai dari bibir hingga dada Claudine. Sehingga setelah beberapa jam dia baru merasa tenang dan Claudine membawanya ke kamar dan membantunya berbaring di atas ranjang. Setelah itu Beall benar-benar tak sadarkan diri, dan dia tidak tahu apalagi yang Claudine lakukan setelah itu.
"Aku tidak akan melepaskanmu! Bahkan jika kau menolaku!" Beall kembali berkata dengan menarik tubuh Claudine ke dalam pelukannya. Dia mendekapnya dengan bibir yang terus menciumi kening Claudine. Sdangkan Claudine, sepertinya dia benar-benar kelelahan hingga tidak merasa terusik sama sekali.
Ketika matahari mulai menyorot, menerobos masuk ke celah-celah gorden, Beall pada akhirnya memiliki membersihkan diri lebih dulu, dan setelahnya dia pergi ke dapur untuk membuat sarapan untuknya dan untuk Claudine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Claudine(END)
RomansaTengah menikmati keberhasilannya menjadi seorang pelukis, Claudine juga harus menerima kenyataan bahwa kekasihnya memilih berpisah dengannya dan menikahi wanita lain.