♛ MISS CLAUDINE ♛
Happy Reading👠👠
Hari sudah semakin sore, sorot matahari meredup dengan langit berwarna jingga sebagai pendampingnya. Sekelompok burung migrasi berterbangan, siap untuk kembali ke tempat asal mereka.
Udara hangat ditemani semilir angin sepoi-sepoi, menerpa dedaunan dengan pelan hingga bergoyang ringan. Kupu-kupu cantik berterbangan dan sesekali hinggap di atas daun maupun bunga liar.
"Perlukah kita kembali lagi ke sini saat kau tidak sibuk?"
Suara bariton diiringi napas hangat milik Beall menggelitik telinga Claudine, menghadirkan sensasi lain dalam degup dadanya.
Saat ini Claudine dan Beall masih duduk di atas punggung kuda dengan Claudine duduk di depan, terlingkupi tangan besar Beall yang juga memegang tali kekang, tali yang diletakkan di kepala kuda yang berfungi sebagai sumber komunikasi utama penunggang dan kuda.
"Akan aku pikirkan nanti," jawab Claudine, dan Beall hanya menganggukan kepalanya mengerti.
Sudah cukup lama mereka menunggangi kuda, membuat kuda itu berlari kencang mengelilingi padang rumput sampai di mana saat ini kuda itu berjalan pelan, menuruti tuannya.
"Mau turun?" tanya Beall.
Lagi-lagi napas hangat Beall menerpa telinga Claudine membuat si wanita yang lebih tua darinya itu ingin segera turun lantaran merasa tak nyaman.
"Ya, aku ingin turun," jawab Claudine cepat.
Beall mebawa kuda itu ke tempat yang lebih teduh, dan pilihannya di bawah pohon rindang yang di bawahnya sudah tersedia karpet, digelar oleh Arson dan anaknya. Mereka juga tak lupa menyediakan makanan ringan dan sebotol anggur.
Turun lebih dulu, Beall menyelipkan tangannya di bawah ketiak Claudine, membantu Claudine untuk turun dari punggung kuda. Namun, setelah dia berhasil mengambil tubuh Claudine, dia tidak menurunkan Claudine melainkan melingkarkan kedua kaki Claudine di pinggangnya dan membawanya berjalan ke arah keran yang tersedia di sana, tempat untuk mencuci kaki maupun tangan.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Claudine, berniat turun dari gendongan Beall.
"Diamlah, Miss Claudine. Di pagar itu biasanya terdapat banyak ulat berbulu tebal yang sering merayap, aku sengaja menggedongmu agar kau tidak merasa takut," ucap Beall.
Beall berhasil membuat Claudine diam, karena mendengar namanya saja tubuh Claudine bergelidig dan semakin melingkarkan kakinya di pinggangnya.
"Lalu mengapa kau membawaku ke sini?" tanya Claudine dengan kesal, menepuk bahu Beall dengan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Claudine(END)
RomansaTengah menikmati keberhasilannya menjadi seorang pelukis, Claudine juga harus menerima kenyataan bahwa kekasihnya memilih berpisah dengannya dan menikahi wanita lain.