♛ MISS CLAUDINE ♛
Happy Reading!
👠👠Pagi musim semi yang indah ditemani semilir angin yang berhembus pelan, menyejukan dan menenangkan. Semerbak aroma bunga tercium, baik yang sedang tubuh bermekaran di kebun maupun yang sedang tertata rapi, mulai dari lorong jalan hingga berceceran di pijakan kaki.
Hari ini adalah hari pernikahan Beall dan Claudine, hari yang ditunggu-tunggu oleh mereka berdua, keluarga, dan tentunya orang-orang yang mendukung hubungan mereka berdua.
Tempat duduk berjejer rapi, mulai dari sisi kanan hingga sisi kiri, dan di sebelahnya terdapat meja-meja yang di atasnya tersaji makanan dan minuman dengan tertata rapi.
Tepuk tangan keluarga dan para tamu undangan menggema mengiringi dua insan yang baru saja mengucap janji suci pernikahan. Kedua bibir pengantin itu menyatu, menyempurnakan salah satu simbol pernikahan yang direstui Tuhan. Keluarga inti duduk paling depan, tersenyum dengan hangat menatap mereka, menyaksikan begitu bahagianya putra dan putri mereka yang telah bersatu.
"Aku mencintaimu," bisik Beall tepat ditelinga Claudine, dia juga mencium pipi Claudine dengan lembut.
Claudine tersenyum dengan pipi merona, mentap pria muda yang lebih muda darinya itu yang kini telah menjadi suaminya. "Aku juga mencintaimu," balasnya.
Pemuka agama kembali menyatakan bahwa mereka telah resmi menjadi sepasang suami istri, dan mereka kini mulai beejalan di lorong jalan yang dipenuhi bung-bunga yang terdesain dengan indah. Kelopak bunga tak lama juga berjatuhan, mengiri perjalanan mereka berdua.
Setelah itu para gadis lajang berkumpul untuk menangkap bunga yang akan dileparkan pengantin wanita. Ada yang antusias untuk menangkap bunga itu, ada pula yang malas tetapi ibu mereka terus mendorong, berharap putrinya menangkap bunga itu dan segera menikah.
Bunga jatuh ke arah seorang gadis muda berambut abu-abu. Dia tersenyum melihat ke arah Claudine yang juga tersenyum ke arahnya.
Di kursi paling depan tepatnya sebelah kiri, Arley duduk bersama dengan istrinya. Kedua tangan mereka saling bertaut, lalu saling menatap dengan tersenyum penuh kasih sayang. Kini mereka berdiri dan menghampiri Claudine dan Beall yang berdiri di bawah pohon teduh setelah Claudine selesai melemparkan bunganya.
"Selamat atas pernikahan kalian. Aku berdo'a yang terbaik untuk kalian," ucap Arley. Dia menatap Claudine lalu beralih menatap Beall dan memeluk adiknya itu dengan hangat.
Seiring berjalannya waktu kesadaran menghampiri diri Arley, merenung atas segala yang telah terjadi di dalam hidupnya yang sudah pasti tak luput dari suratan takdir. Dia bisa menerima jika dirinya dan Claudine memang tidak ditakdirkan untuk bersama, dan dia juga tersadar bahwa dia telah memiliki istri yang seiring berjalannya waktu dia pun mencintainya, walaupun mungkin belum sepenuhnya.
"Terimakasih, Mr. Theodoor," ucap Beall tertawa kecil yang mana tinjuan kesal melayang di bahunya.
"Aku kakakmu! Panggil aku dengan kakak!" perintah Arley membuat Beall tertawa kecil dan mereka kembali berpelukan.
Di kursi paling depan berdampingan dengan kelurga Claudine, kakek dari pihak ibu dan ayah Beall duduk di sana. Mereka terlihat berbincang hangat dan sesekali melihat ke arahnya. Beall tersenyum penuh haru dan terkadang masih tidak percaya bahwa kebaikan menghampirinya secara perlahan.
Istri Arley juga mengucapkan selamat kepada Claudine dan Beall, bahkan dia juga memeluk Claudine dengan hangat, tak lupa dia juga memberikan do'a terbaik untuk mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Claudine(END)
RomanceTengah menikmati keberhasilannya menjadi seorang pelukis, Claudine juga harus menerima kenyataan bahwa kekasihnya memilih berpisah dengannya dan menikahi wanita lain.