04

5.2K 291 1
                                    

selepas acara sarapan yang sangat menegangkan tadi, kini seluruh keluarga Louis tengah berkumpul di taman belakang mansion guna berkumpul dan mengobrol bersama.

karna hari ini adalah hari libur jadi seluruh anggota keluarga ada di mansion, dan memang kebiasaan keluarga itu yang mengharuskan untuk meluangkan waktu bersama jika ada waktu luang seperti hari libur ataupun selepas makan malam mereka akan berkumpul di ruang keluarga ataupun pergi berlibur bersama.

para anak anak dari Erland, yaitu Arthur dan adik adiknya kini sedang bermain basket bersama, arthur satu tim dengan arsen dan si kembar sebagai lawannya.

mereka bermain dengan sangat bersemangat, sesekali juga saling mengejek karna kalah ataupun tertinggal skor.

sedangkan yang lainnya hanya melihat keempat saudara yang tengah bermain bersama di gazebo yang berada di sana. ah ralat, lebih tepatnya mereka memperhatikan arthur yang sedang bermain bersama ketiga adiknya.

mereka sempat terpaku di tempat kala melihat arthur yang tertawa bersama arsen saat sedang mengejek adik kembarnya.

arthur terlihat sangat berbeda jika sedang bersama adik-adiknya, dia terlihat lebih banyak tersenyum dan berekspresi daripada saat sedang bersama dengan mereka yang hanya menampilkan wajah datarnya.

"kalian curang!! " teriak kevan menggelegar.

"loh? curang apanya? " heran arthur.

"curang lah!! masa kalian masukkin skor terus dari tadi, sedangkan kita kalah mulu dari tadi!! " dengus kevin.

"itu sih bukan curang namanya, kalian nya aja yang gak bisa main makanya kalah terus. " ledek arsen dengan muka menyebalkan nya.

"udah ah gak mau main lagi, males!! yuk bang vin kita ke sana aja. " ajak kevan pada kevin lalu pergi dari tempat bermain basket menuju ke tempat dimana keluarganya berada.

arthur dan arsen pun meledakkan tawa yang telah mereka tahan sejak tadi karna telah berhasil mengerjai kedua adiknya. setelah tawa mereka reda, mereka pun menyusul kedua adiknya untuk membujuk mereka berdua.

mereka pun duduk di masing masing samping si kembar, sedangkan si kembar masih saja menampilkan raut kesal nya.

"vin, van maafin abang dongg, bang cuma bercanda tadi. " rayu arsen sembari mengguncang guncang tubuh kevin.

"iya, kita cuma bercanda doang loh. " bujuk arthur.

"enggak!! " tolak si kembar secara bersamaan.

"ayolah, jangan ngambek terus dong dek. " rayu arsen lagi.

"nanti abang kasih apa aja deh kemauan kalian asalkan kalian mau maafin kita. " ucap arthur seraya menaik turunkan alisnya.

mendengar kata 'apa saja' yang dikatakan arthur barusan mereka pun saling pandang lalu tersenyum jahil seakan sedang merencanakan sesuatu.

"oke, kita bakal maafin asalkan kalian mau pergi ke mall dan  nurutin semua kemauan kita. " ucap kevin pada akhirnya.

"kalian? bang arthur doang keles, abang mah mana punya duit. " ucap arsen.

"berarti abang gak ikut dong? " tanya kevan.

"ya ikut lah! " jawab arsen cepat.

"lah katanya gak punya duit? " heran kevin.

"iya, aneh deh bang arsen ini. " timpal kevan.

"kan ada bang arthur yang bayarin, ya kan bang. " ucap arsen sambil menatap ke arah Arthur.

seketika arthur merubah ekspresi nya menjadi menatap arsen datar, sedangkan yang di tatap hanya cengengesan gak jelas sambil senyum pepsodent.

"hm" dehem arthur malas.

"asekk di traktir bang arthur, hahayy. " seru arsen semangat.

"kapan kita pergi bang?! sekarang aja yuk!! " ajak arsen antusias.

"nan-"

belum sempat Arthur menyelesaikan ucapannya, Fendrick lebih dulu menyela ucapannya.

"siapa yang mengizinkan kalian pergi hm? " tanya Fendrick menatap keempat pemuda itu datar.

"loh? emangnya gak boleh ya? " tanya kevan.

"padahal pengen banget pergi sama bang arthur. " ucap kevin lesu.

"iya, kan jarang banget bang arthur punya waktu buat ngabisin waktu bareng kita. " ucap arsen tak kalah lesu.

melihat ketiga adiknya yang sedih pun membuat arthur tak tega, ingin sekali rasanya arthur menghajar si tua bangka Fendrick karna telah membuat adiknya sedih.

"udah gak papa, kalau emang gak dibolehin kita bisa pergi lain waktu kok. jangan sedih dong. " ucap arthur mencoba menghibur ketiga adiknya.

"tapi kita pengennya sekarang. " cicit mereka bertiga. 𝘵𝘶𝘮𝘣𝘦𝘯 𝘯𝘪𝘩 𝘵𝘪𝘨𝘢 𝘤𝘶𝘳𝘶𝘵 𝘬𝘰𝘮𝘱𝘢𝘬 🗿

"siapa bilang tidak boleh? " ujar Fendrick tiba tiba.

"tadi katanya gak ngasih izin. " ucap kevin.

"kan opa belum selesai bicara. " balas Fendrick.

"jadi boleh opa?! " tanya mereka dengan mata yang berbinar.

"tentu boleh, tapi kita semua juga akan ikut. " ucan Erland.

"lah, kalian juga mau di belanja in sama bang arthur? " tanya kevan.

"ya kalau abang kalian gak keberatan, kenapa enggak kan? " sahut Liam.

"iya, masa kalian doang yang di traktir sama arthur, kan kita juga mau dong. " timpal Fransen, putra bungsu Kendrick.

"kenapa harus bang arthur yang traktir kalian? kalian kan juga punya uang, pake aja uang kalian sendiri. " ucap kevin sembari melipat tangannya di depan dada.

"iya, uang bang arthur itu cuma buat adik nya yang tercinta bukan buat manusia tembok kayak kalian. " timpal kevan.

"yup, emangnya kalian udah jatuh miskin sampai sampai mau dibayarin sama bang arthur? " ucap arsen julid.

"udah udah, kalian ini kok malah ribut, kayak bocah aja. " ujar Clara, istri arav.

"iya, malu dong sama umur. " ucap Elvira, istri Kendrick.

"ya kan bang Liam sama bang ansen yang duluan bukan kita. " elak kevin.

"stop!! kalau kalian masih mau ribut, gak jadi abang bayarin. " seru arthur.

si kembar pun langsung terdiam tanpa melanjutkan perkataan mereka, bahkan arsen yang hendak berbicara pun langsung mengurungkan niatnya untuk bersuara. biasa lah takut gak jadi di bayarin, wkwk.

akhirnya mereka semua sepakat untuk pergi ke mall bersama siang nanti, dan yang mereka lakukan sekarang adalah sibuk sendiri, seperti para suami yang membicarakan bisnis.

para istri yang mengobrol dan membicarakan tentang anak anak mereka. para anak yang juga sedang berbincang bincang, juga arthur dan ketiga adiknya yang tengah mabar game online bersama.

*

*

*

*

𝘽
𝙀
𝙍
𝙎
𝘼
𝙈
𝘽
𝙐
𝙉
𝙂

*

*

*

*

Tbc.....

Arthur kailand LouisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang