06

6.4K 331 0
                                    

Fendrick menatap anggota keluarga nya yang lain dan mereka pun mengangguk. Fendrick kembali menatap arthur lalu menghela nafas sebelum mengatakan sesuatu yang sangat membuat arthur syok.

dia berkata......

"Arthur, kami tau kami salah selama ini. kami tau kalau apa yang kami perlakukan padamu selama ini tak sepantasnya kami lakukan, karna mau bagaimana pun yang salah di sini adalah kedua orang tua mu, namun kami malah menyalahkan mu atas apa yang terjadi. mungkin setelah semua yang telah kami lakukan padamu selama ini kau pastinya menaruh rasa benci pada kami, tapi apakah kami memiliki kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya dan mendapatkan maafmu? " ucap Fendrick panjang lebar.

Hening, arthur terdiam mendengar penuturan Fendrick. dalam benaknya ia berfikir apakah sudah saatnya dia mendapatkan kebahagiaan dan kasih sayang dari orang tua serta keluarganya.

"Arthur? kamu mau kan memberikan kesempatan kedua pada kami? abang tau kalau kami semua memang egois, setelah semua yang telah kami lakukan padamu dan kami dengan mudahnya meninta maaf padamu, kami sangat menyesal sekarang dan kami akan berusaha untuk mendapat maaf darimu. " ucap Fenzo pada arthur.

"kami tau kau adalah orang yang baik, namun kami juga tau kalau kamijuga yang telah membuat mu menjadi seperti saat ini. " ucap william.

"Daddy juga mau minta maaf sama kamu, daddy tau kesalahan yang daddy perbuat tidaklah kecil, daddy selalu mengacuhkan dirimu dan tak pernah menganggap mu ada, daddy sadar bahwa seharusnya sebagai orang tua daddy harus menyanyangi anaknya bukannya malah menyakiti dan membuat dia hancur seperti ini. maafkan daddy Arthur, daddy tau kata maaf saja tidak cukup untuk menebus semua perlakuan daddy padamu selama ini. " ucap Erland dengan penuh penyesalan.

"maafkan mommy juga arthur, mommy sadar bahwa mommy gagal menjadi seorang ibu yang baik untukmu. tapi tolong berikan kami semua kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya. " ucap Eliza dengan mata yang berkaca-kaca.

"kami meminta maaf padamu bukan hanya sekedar omong kosong saja, namun kami akan membuktikannya dengan perbuatan bukan dengan omongan. " ujar Fransen.

"jadi, maukah kamu memberikan kami satu kesempatan lagi untuk memperbaiki semuanya? " tanya arav.

"dan memulai lembaran baru dengan lebih bahagia? " timpal Kendrick.

Arthur hanya diam, namun hatinya terasa menghangat mendengar penutur dari mereka semua, namun di satu sisi dia juga belum bisa mempercayai keluarganya sepenuhnya, mengingat bagaimana mereka memperlakukan dirinya selama ini.

Arthur menatap mata mereka satu persatu guna mencari kebohongan mereka namun hasilnya nihil, semua perkataan dan kata maaf yang mereka ucapkan adalah sebuah kebenaran yang dengan tulus mereka ucapkan.

ingin memaafkan tapi dirinya masih ragu, takut jikalau dirinya kelak terlanjur menaruh harapan pada mereka yang nyatanya hanya akan bertahan sesaat lalu mereka akan kembali lagi seperti biasanya suatu saat nanti.

"tak apa jika kau tidak ingin menjawabnya sekarang, kami tau kau butuh waktu. " tutur Clarissa dengan lembut.

Arthur menghela nafasnya, ia sungguh sangat bimbang untuk mengambil keputusan. Erland yang duduk di sebelah arthur pun melihat kegusaran arthur dan dengan sedikit kaku dia pun mengusap punggung arthur yang membuat sang empunya terkejut.

sedangkan erland dibuat terkekeh melihat  ekspresi terkejut arthur. 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘭𝘶𝘤𝘶, pikirnya.

"beri aku waktu untuk berfikir. " putus arthur pada akhirnya.

"tentu, kami akan menunggu jawaban darimu. " ucap clara.

"apapun balasan yang kau berikan akan kami terima arthur. " ucap Elvira, yang di angguki oleh seluruh keluarganya.

"sudah malam, sebaiknya kita pergi ke kamar masing-masing dan beristirahat. " ujar Fendrick. mereka pun melaksanakan apa yang dikatakan oleh Fendrick.

"bang arthur. " panggil kevin.

"kenapa? " tanya arthur.

"kita tidur sama abang ya malam ini, hehe. " ucap kevan dengan cengiran khas nya.

"arsen juga mau tidur sama abang!! " ujar arsen sembari bergelayut manja di tangan arthur.

"gak bisa gitu dong!! kan kita duluan yang minta tidur bareng bang arthur, bang arsen kalau mau besok aja. " cerocos kevin dengan kesal.

"gak mau!! maunya sekarang, titik!! " ucap arsen semakin mengeratkan pelukannya pada tangan arthur.

"hei kalian bertiga, lebih baik kalian tidur di kamar masing-masing sana, gak usah ganggu abang kalian istirahat. " ujar fransen yang sedari tadi memperhatikan pertengkaran antara ketiga bocah itu.

"apaan sih ikut campur aja. " julid kevin.

"iya, ini itu masalah antara adik dan abang, gak usah ikut campur bisa gak sih? " ujar kevan dengan menatap Fransen sinis.

"lah, arthur kan abang nya bang ansen juga, jadi abang berhak ikut campur dong. " balas Fransen tak kalah julid dari mereka berdua. 𝘍𝘺𝘪, 𝘢𝘳𝘵𝘩𝘶𝘳 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘵𝘶𝘢 𝘭𝘪𝘮𝘢 𝘣𝘶𝘭𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘍𝘳𝘢𝘯𝘴𝘦𝘯.

"DIEMMM!! ABANG TUH GAK DI AJAKKK!! " teriak mereka bertiga.

"ets, stop stop stop, kalau kalian masih ribut abang gak mau tidur sama kalian. " ucap arthur yang langsung membuat ketiga curut itu diam.

para orang tua yang melihat ketiga saudara itu diam hanya karna di ancam tak jadi tidur bersama pun dibuat terkekeh. sebegitu takutnya ketiga bocah itu gak bisa tidur sama abang sulungnya, pikir mereka.

"sekarang kalian ke kamar kalian ganti baju terus kalau udah langsung ke kamar abang aja." titah arthur dan ketiga bocah kematian itupun langsung ngacir ke kamar masing-masing.

arthur dan lainnya hanya geleng geleng kepala melihat tingkah absurd ketiga remaja itu, setelahnya mereka pun bubar dan pergi ke kamarnya masing-masing.

saat tiba di kamar arthur langsung merebahkan dirinya di kasur dan tak lama kemudian ketiga adiknya tiba di sana dan langsung ikut merebahkan diri di sebelah arthur.

mereka berempat mengobrol sebentar sebelum benar benar tidur.

"hoam~ ngantuk. " ucap arsen sambil menguap.

"udah jam setengah sepuluh, yuk tidur. " ajak arthur.

"hm, good night abang. " ucap mereka bertiga.

"good night juga adek kesayangan abang. " balas arthur lalu ikut menyelam ke alam mimpi.









*..

*..

*..

*..

*..

*..

*..

*..

*..















Makasih buat kalian yang udah vote cerita ini (◍•ᴗ•◍)

SE YOU IN THE NEXT CHAPTER GUYSS

TBC....

Arthur kailand LouisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang