24

1.8K 133 21
                                    

Typo bertebaran ‼️

bahasa campur aduk‼️

𝘏𝘈𝘗𝘗𝘠 𝘙𝘌𝘈𝘋𝘐𝘕𝘎.....

.

.

.

.

.

malam harinya, arthur pergi ke kamar Fenzo untuk memanggilnya makan malam.

arthur mengetuk pintu kamar Fenzo beberapa kali, namun tidak ada jawaban sama sekali, arthur terus mengetuk pintu dan dengan sabar menunggu abangnya itu membuka pintunya.

sedangkan di dalam kamar, Fenzo masih tertidur dengan pulas diatas ranjangnya. pria itu mulai terusik dari tidurnya karena mendengar suara ketukan pintu.

Fenzo membuka matanya secara perlahan lalu bangkit dari tidurnya. Fenzo bersandar di dashboard kasurnya lalu mengumpulkan nyawanya sebentar.

tok
tok
tok

"siapa? " teriak Fenzo dari dalam.

"Arthur bang. "

"Arthur? masuklah pintunya tidak dikunci. " balas Fenzo.

pintu pun terbuka dan masuklah arthur, dia menghampirimu abangnya yang masih duduk bersandar di kasurnya.

"ada apa ar? " tanya Fenzo pada arthur.

"opa suruh manggil abang buat makan malem. " jawab arthur sambil merebahkan dirinya di kasur Fenzo.

"yaudh tunggu sebentar, abang mandi dulu. " ucap Fenzo sembari beranjak menuju kamar mandi.

"oke, jangan lama lama bang. " ucap arthur pada Fenzo yang sudah masuk kedalam kamar mandi.

"kamar bang Fenzo suram banget perasaan, jadi merinding. " monolog arthur yang sedari tadi memperhatikan setiap sudut kamar Fenzo yang dominan berwarna hitam dan navy.

tak lama kemudian Fenzo datang dengan menggunakan baju tidur lengan panjang yang berwarna hitam dengan motif kotak kotak. (kayak perutnya) wkwk

"udah, yuk turun. " ucap Fenzo, Arthur mengangguk lalu keduanya pun pergi ke ruang makan.

"malam" sapa keduanya.

"malam/juga" balas mereka semua.

setelah seluruh keluarga berkumpul, Fendrick lalu memimpin untuk memulai acara makan malam itu.

setelah makan malam selesai mereka seperti biasa akan berkumpul bersama di ruang keluarga untuk berbincang bincang.

seluruh keluarga menatap Fenzo yang sedang sibuk dengan ponselnya, kemudian mereka saling pandang lalu menganggukkan kepala mereka.

"Fenzo" panggil Kendrick, Fenzo menoleh kearah papanya.

"ya? "

"ada yang ingin kami tanyakan, apa kau tidak keberatan? " tanya Kendrick.

"tentu, tanyakan saja pa, aku akan menjawab sebisaku. " balas Fenzo sedikit bingung, tidak biasanya papanya meminta izin dulu jika ingin mengajaknya bicara seperti ini.

"apa selama ini ada yang kau sembunyikan dari kami? " tanya Kendrick.

Fenzo mengernyitkan alisnya bingun, " memangnya apa yang ku sembunyikan? aku merasa tidak ada yang ku sembunyikan dari kalian. " balas Fenzo.

"tak usah berpura pura lagi Fenzo, kami tau kau menyembunyikan hal besar dari kami, kami juga keluargamu zo dan kami berhak tau tentang apa yang kau dan saudaramu alami. " ucap arav.

Arthur kailand LouisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang