17

2.8K 198 9
                                    

Typo bertebaran ‼️

bahasa campur aduk‼️

𝘏𝘈𝘗𝘗𝘠 𝘙𝘌𝘈𝘋𝘐𝘕𝘎.....

.

.

.

.

.

"ALEX!! " teriak mereka semua.

"APA YANG KAU LAKUKAN?! KAU BISA MEMBUNUH KEPONAKANKU SIALAN! " teriak clara dan elfira, mereka berusaha untuk melepaskan cengkraman alex pada laura.

"ha- to-tolong a-ku ti-tidak bisa bernaf-as. " ucap laura yang merasa kesulitan bernafas.

"apa yang kau lakukan al? lepaskan dia! kau bisa membunuhnya. " ujar tama namun sama sekali tak digubris oleh alex.

"𝗸𝗮𝘂 𝗯𝗶𝗹𝗮𝗻𝗴 𝗸𝗮𝘂 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗮𝗺𝗯𝗶𝗹 𝗔𝗿𝘁𝗵𝘂𝗿 𝗱𝗮𝗿𝗶𝗸𝘂 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻? 𝗺𝗮𝗸𝗮 𝗮𝗸𝘂 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗺𝗯𝘂𝗻𝘂𝗵𝗺𝘂 𝘀𝗲𝗸𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗷𝘂𝗴𝗮 𝗮𝗴𝗮𝗿 𝗸𝗮𝘂 𝘁𝗮𝗸 𝗱𝗮𝗽𝗮𝘁 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗮𝗺𝗯𝗶𝗹 𝗮𝗿𝘁𝗵𝘂𝗿 𝗱𝗮𝗿𝗶𝗸𝘂. " ucap alex semakin mencengkram dengan kuat leher laura.

mereka semua berusaha untuk melepaskan cengkraman alex pada laura sebelum gadis itu benar benar mati karna kehabisan nafasnya.

arthur yang melihat laura sudah hampir kehabisan nafasnya pun langsung menghampiri alex dan memeluk pria itu dari belakang berusaha untuk menenangkannya.

"al, sudah ya? lepaskan dia oke? nanti kalau dia kehabisan nafas lalu mati bagaimana? lepaskan ya?" bujuk arthur dengan lembut seraya berusaha meredam amarah pria itu.

"𝗮𝗸𝘂 𝘁𝗮𝗸 𝗽𝗲𝗱𝘂𝗹𝗶 𝗷𝗶𝗸𝗮 𝗱𝗶𝗮 𝗺𝗮𝘁𝗶, 𝗮𝗸𝘂 𝘁𝗮𝗸 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗶𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗶𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗮𝗺𝗯𝗶𝗹𝗺𝘂 𝗱𝗮𝗿𝗶𝗸𝘂. " ucap alex menghiraukan ucapan arthur.

"al, dengarkan aku oke? lepaskan dia ya? lagipula aku juga tak mau dengannya, jadi lepaskan dia oke? " tutur arthur dengan lembut.

dan upayanya itu membuahkan hasil, alex langsung melepaskan cekikan nya pada laura dan langsung berbalik lalu memeluk arthur balik dan menduselkan kepalanya pada ceruk leher arthur.

sedangkan laura sendiri kini tengah ditenangkan oleh clara dan elfira. tampak gadis itu sangat syok dan menghirup udara dengan sangat rakus.

"tenang oke? jangan emosi dan tenangkanlah dirimu. " bisiknya tepat di telinga alex.

"bagaimana aku bisa tenang jika wanita itu ingin merebutmu dariku ar. " ucap alex semakin memeluk arthur erat.

"tak usah dipikirkan omongan wanita itu, mana berani dia mengambilku darimu, lagi pula aku mana mau bersamanya. " balas arthur.

"apakah kalian akan terus seperti itu tanpa memberikan penjelasan pada kami? " ujar bara sembari bersedekap dada.

mereka berdua lantas melepaskan pelukannya dan melihat ke arah mereka semua yang ternyata sedang menatap mereka seakan menunggu penjelasan dari mereka. (- clara dan elfira ) yang masih menenangkan Laura.

arthur menggaruk lehernya tidak gatal, merasa canggung dengan keadaan saat ini. berbeda dengan alex yang hanya menampilkan wajah tenang sembari terus menciumi lengan arthur yang dia genggam.

"duduklah dan jelaskan semuanya pada kami, kami yakin kalau ada yang kalian sembunyikan dari kami. " tegas shaga.

keduanya pun duduk berdampingan dengan alex yang terus menciumi lengan arthur juga memeluk arthur posesif, takutnya diambil sama laura soalnya mereka duduk berdekatan wkwk.

Arthur kailand LouisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang