14

3.6K 251 15
                                    

Typo bertebaran ‼️

bahasa campur aduk‼️

𝘏𝘈𝘗𝘗𝘠 𝘙𝘌𝘈𝘋𝘐𝘕𝘎.....

.

.

.

.

sesuai dengan apa yang telah di janjikan, paginya alex pergi menjemput arthur ke mansion Louis sebelum waktu sarapan tiba. kenapa tidak sesudah waktu sarapan saja? karna arthur yang menyuruhnya.

kenapa arthur menyuruhnya? kembali lagi pada kejadian semalam, ingat kan? yes, arthur tak mau di interogasi oleh keluarga nya lagi seperti semalam jadi dia memutuskan untuk tidak sarapan dirumah dan akan sarapan bersama alex di perjalanan.

oke, kembali ke cerita.

"sudah lama menunggu? " tanya arthur saat sudah masuk kedalam mobil alex.

"belum, aku baru saja sampai. " jawab alex.

"hah, syukurlah. aku kira kamu menunggu lama. " lega arthur.

"kenapa memangnya? " alex bertanya.

"tidak ada, aku hanya tak mau membuat kamu menunggu lama. " jawab arthur.

alex mengangguk angguk kan kepalanya lalu menjalankan mobilnya dari depan mansion Louis.

di tengah perjalanan mereka berhenti di sebuah cafe untuk sarapan terlebih dahulu mengingat keduanya yang sama sama belum sarapan.

setelah selesai mereka langsung melanjutkan perjalanan menuju ke kantor arthur, karna kebetulan juga kantor arthur dan kantor alex satu arah jadi alex tak perlu repot repot putar balik setelah mengantar arthur.

beberapa menit kemudian mereka sampai di parkiran perusahaan arthur. arthur keluar terlebih dahulu lalu alex pun ikut turun.

"makasih." ucap arthur.

"makasih untuk? " heran alex.

"ya makasih karna udah nganterin aku ke kantor. " ucap arthur lagi.

"kamu ini kayak ke siapa aja. gak perlu makasih, aku udah pernah bilang kan? urusan antar jemput kamu itu udah jadi tanggung jawab aku sekarang." ucap alex sembari mencubit hidung mancung arthur.

"hehe, lupa. " alex hanya menggelengkan kepala.

"yaudah sana masuk gih. " titah alex.

"kamu juga sana berangkat, gak takut kesiangan apa? " ujar arthur.

"ngapain takut? kan aku bos nya. " sombong alex.

"sombong amat, udah sana. " usir arthur.

alex hanya diam mematung di tempatnya tanpa mengatakan apa-apa yang membuat arthur heran, mengapa dia masih berdiri di sana? pikirnya.

"kenapa belum pergi? " arthur merasa heran.

alex mendengus, kenapa arthur ini sangat tidak peka!! dia kan pengen kiss dari arthur!!

karna arthur yang masih belum mengerti dengan keinginannya, alex pun menunjuk pipinya yang membuat arthur seketika paham dengan apa yang diinginkan manusia satu ini.

arthur pun mendekat ke pada alex lalu...

𝗰𝘂𝗽

arthur mencium pipi alex lalu berbalik untuk kabur. namun tangannya lebih dulu dicekal oleh alex dan alex menarik arthur sampai tak ada jarak lagi di antara mereka.

alex mencium serta melumat bibir arthur dengan lembut, arthur pun dengan senang hati membalas ciuman dan lumatan dari alex.

alex menggunakan tangan kanannya untuk menahan tengkuk arthur untuk memperdalam ciuman mereka, sedangkan tangan yang satunya dia gunakan untuk merengkuh pinggang arthur.

Arthur kailand LouisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang