22

2K 161 21
                                    

Typo bertebaran ‼️

bahasa campur aduk‼️

𝘏𝘈𝘗𝘗𝘠 𝘙𝘌𝘈𝘋𝘐𝘕𝘎.....

.

.

.

.

waktu menunjukkan pukul 01.45, kondisi di ruang inap arthur tampak sangat sunyi karena semua orang saat itu tengah tertidur.

tampak jari jari tangan arthur bergerak gerak dan tak lama kemudian, mata yang telah sekian lama terpejam akhirnya terbuka secara perlahan.

arthur merasakan seperti ada beban di tangannya lalu menundukkan pandangan nya dan mendapati alex yang tengah tertidur sambil memeluk tangannya.

arthur tersenyum dibalik masker oksigen nya, dia juga mengamati sekitarnya dan melihat enam orang remaja lainnya yang juga tengah tertidur dengan menindih satu sama lain.

tangan kiri arthur terangkat untuk mengelus surai milik kekasihnya yang kini tengah tertidur dengan pulas, hal yang membuatnya sangat senang karena orang pertama yang dia lihat setelah tersadar adalah kekasihnya dan saudaranya, meskipun tidak semua keluarganya ada namun arthur tetap merasa senang akan hal itu.

karena badannya yang masih terasa sakit dan kepalanya agak pusing, serta dirinya yang tiba tiba mengantuk, arthur pun kembali memejamkan matanya.

biarlah arthur memberikan mereka kejutan di keesokan hari, meskipun arthur sendiri tak begitu tau berapa lama dia sudah tertidur, hehe.

.

.
skip pagi...
.

.

pagi harinya, ruang rawat arthur audah dipenuhi oleh seluruh keluarga Louis juga alvarendra yang telah datang sejak pagi pagi buta tadi.

mereka semua datang untuk melihat sampai manakah perkembangan kondisi arthur.

"arav, bagaimana kondisi arthur sekarang? " tanya eliza pada arav yang baru saja selesai memeriksa arthur.

"kondisinya sudah stabil dan lebih baik daripada sebelumnya, arthur juga sudah melewati masa kritisnya. " jawab arav.

"kalau begitu kenapa bang arthur masih belum sadar juga? " tanya arsen.

"papi juga tidak tau, mungkin arthur akan sadar dalam waktu dekat. " jawab arav sembari duduk bersama yang lainnya.

"kenapa kau malah ikut duduk bersama kami? apa kau tak memiliki pasien untuk di periksa? dan kau juga liam, kenapa masih disini? " ujar erland kala melihat kedua dokter itu malah duduk dengan santai di antara mereka.

"aku hanya mempunyai satu jadwal operasi, itupun masih nanti sore. " jawab liam.

"lalu kau? kenapa masih disini? pergi saja ke ruangan mu sana. " usir erland pada arav.

"memangnya kenapa kalau aku disini? lagi pula aku hanya ingin menemani keponakan ku saja, kenapa kau sewot sekali. " ucap arav sambil melirik erland dengan sinis.

"hah, beginilah contoh dari seorang dokter yang memakan gaji buta, kerja tidak digaji iya. " balas erland dengan nada julid nya.

"enak saja kau, mana ada aku memakan gaji buta, yang ada kau yang memakan gaji buta, bukannya pergi ke kantor mengurus perusahaan, kau malah diam disini. " julid arav balik.

"memangnya aku di gaji? aku kan bos nya, yang ada aku yang menggaji mereka, jadi aku tak pernah memakan gaji buta sepertimu. " ucap erland santai.

"cih, dasar sombong. baru menjadi seorang ceo saja sudah sombong, apalagi kalau menjadi seorang presiden, pasti seluruh uang negara akan di korupsinya. " ucap arav dengan nada mengejek.

Arthur kailand LouisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang