07 | Sang bulan 🌙

1.8K 237 51
                                    

Note : Ini bukan cerita BxB‼️
.
.
.
.
Mengandung unsur kemampuan Spesial
.
.
.
.
Semua yang terlihat di mata belum tentu kebenarannya
.
.
.
.
Happy Reading 🍀
.
.
.
.

Jevan lagi dan lagi merasa kebingungan dengan Naka yang pergi terlebih dahulu dari rumah namun, selalu datang paling terakhir di kelas, bahkan saat di kelas pun Naka membatasi pergaulan nya. Sedikit lebih ekstrim dari Jevan, Naka bahkan sering tidak merespon ucapan guru namun akan langsung merespon jika guru memberi pertanyaan yang terkait dengan pembelajaran, aneh bukan?

Seperti saat ini keadaan kelas sedang tidak ada guru, dan di saat ini lah Jevan akan memperhatikan Naka yang sibuk dengan dunia nya sendiri, terlintas di otak Jevan bahwa Naka juga memiliki kemampuan spesial seperti mereka berenam mengingat beberapa kejadian yang sangat sulit di jelaskan dengan logika.

Hanya berlandaskan itulah Jevan mencoba menjebak Naka agar terpancing dalam rencananya.

Naka baca buku apa ya?

Kayak nya seru.

Naka mendengar isi pikiran Jevan pun mengeryit binggung karna sepengetahuan Naka, Jevan adalah tipe orang pembenci buku-buku.

Jevan yang melihat kerutan di dahi Naka pun lagi-lagi mencoba menjebak Naka namun, kali ini ia keceplosan untung mengatakan nya terlebih dahulu di otak nya.

Kayak nya dugaan gue bener, gue jebak lagi aja apa ya.

Mendengar hal itu Naka langsung berdiri dari duduk nya dan berlari keluar kelas, Jevan yang melihat hal itupun melongo kaget lalu mengumpat diri nya sendiri yang terlewat bodoh.

"Gue goblok banget anji*ng!" pekik Jevan kesal yang membuat penghuni kelas yang lain nya merasa keheranan.

Tapi kalo Naka tau selama ini berarti...

DIA BISA BACA PIKIRAN!

Jevan langsung membekap mulut nya sendiri setelah berteori tentang Naka.
Lagi-lagi seisi kelas di buat binggung dengan tingkah Jevan, ganteng-ganteng aneh. Pikir mereka.

***

Sesaat istirahat mereka berenam yang sekarang sudah tinggal bersama, berkumpul di meja kantin, mereka berenam tanpa Naka di karnakan semenjak kejadian tadi Naka tidak memunculkan diri nya di hadapan mereka.

"Gue yakin banget, Naka pasti juga ada kemampuan kayak kita," ucap Jevan menggebu-gebu.

"Kenapa lo yakin banget si Jev?" tanya Rayyan sembari menyeruput pop ice milik nya.

"Lo nggak curiga apa? Dari mana Naka tau semua nya tentang Kinan sama Cyntia teman kelas gue? Bahkan aib terbesar mereka Rayy," ucap Jevan menyakinkan.

"Gue tadi juga coba nge-jebak dia dan Lo tau? Dia langsung kabur dan sampe sekarang nggak keliatan," sambung Jevan.

"Eum Jiv, coba Lo pakek kemampuan Lo liat di mana bang Naka," saran Cakra.

"Gue nggak bisa nyari Cak, kemampuan gue ngeliat random, tapi sejauh ini nggak ada yang gue liat aneh dari bang Naka," jawab Jivan.

"Dan juga Jivan percaya kok sama bang Naka, bang Naka tuh baik ya walau agak cuek sih tapi, bang Naka baik kok senyum manis lagi," ucap Jivan.

ATAP UNTUK MENETAP [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang