Note : Ini bukan cerita BxB‼️
.
.
.
.
Mengandung unsur kemampuan Spesial
.
.
.
.
Semua yang terlihat di mata belum tentu kebenarannya
.
.
.
.
Happy Reading 🍀
.
.
.
.Jevan sedang tertidur dengan nyaman namun, suara lolongan serigala mengagetkan Jevan sehingga membuat Jevan terbangun seketika.
"Anj*ng! Serigala cok?!"
Jevan mengendap-endap berjalan perlahan menuju jendela kamar nya, Jevan sangat berhati-hati agar tidak menimbulkan suara sedikit pun.
Saat sampai di depan jendela, Jevan langsung membuka tirai jendela dengan tiba-tiba mengharapkan sesuatu akan ia lihat di samping halaman kost namun nihil, tidak ada apapun yang Jevan lihat.
Saat Jevan mulai merasa aman ia melangkah menuju ranjang nya untuk kembali melanjutkan tidur namun, belum sampai Jevan ke ranjang ia kembali di buat kaget bersamaan dengan rasa takut yang mendalam.
Walau otot-otot tubuh nya sangat lah besar, Jevan tetap manusia yang takut akan hal-hal di luar nalar. Jevan kembali mendengar suara lolongan serigala dan kali ini lebih jelas dan seakan sangat dekat seolah-olah, hal yang Jevan cari tadi berdiri tepat di belakang nya, Jevan merasakan bahwa ada hal yang berbulu menyentuh kaki bagian belakang nya yang membuat Jevan seketika pucat.
"AAAAA MAMA!!"
"TOLONG!"
Jevan langsung berlari tunggang langgang menuju ke ruang tamu rumah kost itu dengan kondisi tanpa menggunakan atasan dengan celana sebatas paha yang ia kenakan.
Mendengar teriakan Jevan, semua orang ikut berlari panik menuju ruang tamu, was-was ada hal yang buruk terjadi di rumah itu.
"Kenapa? Kenapa?" tanya Haivan dengan wajah panik nya.
"Mana maling nya?!" Rayyan mulai menatap sekeliling dengan was-was.
"Naka tolongin~ " rengek Jevan yang langsung menghampiri Naka dan memeluknya dari samping, Naka hanya pasrah tidak sanggup lagi untuk meladeni sahabat masa kecil nya itu.
"Kenapa?" tanya Naka singkat.
Jevan terdiam dan semua ikut terdiam kecuali dua bungsu yang malah tidur dengan mengorok di sofa ruang tamu dengan kepala yang saling menyender satu sama lain.
"A-ada serigala di kamar gue," cicit Jevan yang masih bisa mereka dengar.
"Kucing tetangga kali, nggak sengaja masuk," ucap Marka yang lelah, jujur saja ia baru tidur pukul setengah satu dini hari dan Jevan sudah membuat keramaian di pukul dua pagi, Marka sungguh lelah sekarang untuk meladeni hal yang tidak penting.
"Betul, paling kucing Jev," ucap Rayyan.
"SERIGALA ANJ*NG! PLIS GUE TAKUT!"
"Allahuakbar!" pekik Cakra yang terbangun dari tidur nya saat mendengar teriakan Jevan.
"Otot Lo segede gaban Jev, malu sama otot," cibir Haivan yang sudah menyandarkan kepala nya pada pundak Marka.
"Sumpah nggak bohong, tadi gue denger serigala dan kaki gue kayak ada bulu yang kena, gue yakin itu serigala!" ucap Jevan mengebuh-gebuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATAP UNTUK MENETAP [SUDAH TERBIT]
Teen FictionMengisahkan tentang tujuh orang remaja SMA yang tidak saling mengenal dan tinggal di bawah atap rumah yang sama, mereka saling menutupi rahasia masing-masing yang tidak ingin di ketahui oleh siapapun, rahasia di balik kemampuan khusus yang mereka mi...