Note : Ini bukan cerita BxB‼️
.
.
.
.
Mengandung unsur kemampuan Spesial
.
.
.
.
Semua yang terlihat di mata belum tentu kebenarannya
.
.
.
.
Happy Reading 🍀
.
.
.
."Jadi?" tanya Naka dengan sebelah alis yang terangkat.
Jevan yang mendapat tatapan begitu pun meneguk saliva nya susah payah, dia menggaruk tengkuk yang tidak gatal dengan menimang-nimang keputusan nya untuk bertanya atau tidak.
"Eumm--
Wush
"Halo Jepin! Halo Moon!" ucap Wilf dengan senyum semangat nya dan tak lupa dengan lidah yang terus ia julurkan keluar.
"Nah ini Na, Gue mau nanya tentang ini. Gimana bisa nih anjing muncul dari Gue?" tanya Jevan dengan menunjuk ke arah Wilf yang terus menatap nya.
Naka memejamkan mata nya sejenak sedikit merasa prustasi dengan semua hal yang terjadi.
"Pyx kau dengar bukan? Keluar lah," titah Naka namun, tak ada sahutan sama sekali.
"Pyx?"
Wilf yang melihat Naka tidak di sahut pun mulai mencibir Pyx dengan mengatai nya.
"Woi Piyik keluar Lo, nggak usah sok misterius," cibir Wilf.
Wush
Plak
Pyx langsung saja keluar lalu memukul kepala Wilf dengan cukup kencang.
"Dasar anjing, nggak tau sopan santun! Nama bagus-bagus Pyx, Lo ubah jadi Piyik," ucap Pyx garang.
Jevan dan Naka saling pandang dan lebih memilih untuk menyimak pertengkaran kedua hewan kecil ini dalam diam.
"Gue serigala bukan anjing, Piyik!" sungut Wilf kesal.
Naka sejenak menghela napas, belum habis dengan Jevan sekarang justru menambah dua makhluk lagi yang membuat kepala Naka pusing.
"Kenapa keluar?" tanya Naka datar.
Pyx yang mendengar itupun seketika menegang, ia lupa tuan nya itu sangat tempramental saat kepala nya pusing.
"A-anu, tadi dia manggil aku Piyik, Nana," ucap Pyx mengadu kepada Naka dengan langsung terbang hinggap di kepala Naka.
Naka langsung menatap Wilf dengan datar yang membuat Wilf ikut ketakutan dan buru-buru melompat ke arah pundak Jevan untuk berlindung.
"Jepin, Moon buat aku takut,"
Mati-matian Jevan menahan tawa nya melihat serigala mungil itu sedikit bergetar.
Pyx merasakan ada yang janggal dengan keadaan rumah kali ini, melihat benda-benda di sekitar mereka mulai berterbangan tanpa arah membuat firasat Pyx aktif seketika.
"Moon, desain rumah kalian memang yang barang-barang nya bisa terbang?" tanya Pyx yang membuat Naka, Jevan dan Wilf refleks melihat sekitar mereka dan mendapati barang-barang mulai berterbangan.
"ABANG TOLONG! BANG NANA TOLONG! BANG JEVAN TOLONG! BANG RAYYAN MAU BUNUH CAKRA!"
Belum sempat mereka berpikir, teriakan melengking dari Cakra membuat Naka dan Jevan langsung berdiri dan berlari menuruni tangga, sedangkan Wilf dan Pyx mengikuti kedua tuan nya itu dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATAP UNTUK MENETAP [SUDAH TERBIT]
Fiksi RemajaMengisahkan tentang tujuh orang remaja SMA yang tidak saling mengenal dan tinggal di bawah atap rumah yang sama, mereka saling menutupi rahasia masing-masing yang tidak ingin di ketahui oleh siapapun, rahasia di balik kemampuan khusus yang mereka mi...