15 | Permata | Kerikil 🔮

1.6K 253 35
                                    

Note : Ini bukan cerita BxB‼️
.
.
.
.
Mengandung unsur kemampuan Spesial
.
.
.
.
Semua yang terlihat di mata belum tentu kebenarannya
.
.
.
.
Happy Reading 🍀
.
.
.
.

Di sebuah hutan yang lebat dengan bulan serta bintang yang bersinar terang di bawah langit malam, terjadi aksi kejar-kejaran yang mempertaruhkan nyawa. Terlibat dalam perebutan kekuasaan kekaisaran setelah sang Raja yang memimpin tewas secara tiba-tiba.

Ketujuh putra sang Raja yang tidak pernah akrab di karenakan berbeda rahim itu di paksa untuk dekat dalam masa pengasingan ini.

Mereka di tuduh sebagai pembunuh ayah mereka sendiri yaitu sang Raja, maka dengan itu mereka mau tidak mau harus di asingkan demi keselamatan mereka, di lain sisi para Ratu dan Selir Raja di masuk kan ke dalam tahanan kerajaan untuk mencegah pemicu pemberontakan dalam Kekaisaran.

"Tangkap pangeran-pangeran itu! Dan bawa kepala mereka pada ku!" ucap seseorang berjubah hitam itu pada para prajurit kerajaan.

"Tidak! Jangan sakiti kekasih ku Prince Jevin! Sakiti saja Prince lain tapi tidak dengan Jevin! Dasar tua Bangka!" ucap seorang gadis yang di balut dengan pakaian mewah yang sedang menunggangi kuda kerajaan.

Kelima orang yang juga berdiri di samping gadis itu memutar bola mata malas, gadis itu di kenal dengan gadis sewaan namun, ia sangat terobsesi dengan Prince ke-tiga Kekaisaran itu.

"Kalian tidak berhak memerintah prajurit ku! Kalian juga cari lah! Ingat akan tujuan kalian masing-masing!" titah seorang pemuda yang mengenakan mahkota nya dengan lantang.

Ke-enam orang lain nya langsung saja pergi memacu kuda mereka untuk mencari keberadaan para pangeran Kekaisaran namun, belum sempat orang terakhir pergi ia mengatakan sesuatu kepada orang yang memerintah kan mereka itu.

"Kau benar-benar perwujudan dari kelicikan, bahkan kau tanpa ragu membunuh ayah mu sendiri dan mengkhianati para saudara mu,"

"Kita memang sama HAHAHA kita tujuh kerikil yang akan menghancurkan tujuh permata,"

"Takdir mu begitu gelap, Prince,"

"JIVAN! BANGUN WOY!"

Jivan langsung terbangun dari tidur nya dengan nafas yang terengah-engah, peluh membasahi area wajah serta leher nya, begitu banyak sehingga membuat Cakra kebingungan.

Cakra memang sudah sembuh, bahkan lebih sehat dan bugar semenjak di sembuhkan oleh Naka tempo hari, dan untuk Joshua dia menghilang sejak itu. Pihak sekolah sudah mencari nya bahkan kedua orang tua Cakra menyewa banyak orang untuk mencari keberadaan Joshua yang berani-beraninya mengusik keberadaan Cakra.

"Lo kenapa sih? Mimpi ya?" cerca Cakra dengan pertanyaan nya melihat Jivan nampak sangat kacau.

Jivan menggeleng pelan pertanda tidak ingin membahas hal itu, Cakra yang melihat hal itu mendengus kesal.

"Cepetan mandi sana, udah di tunggu di bawah buat sarapan." Cakra langsung saja melenggang pergi dari kamar Jivan dan turun untuk sarapan, sedangkan Jivan sendiri terdiam dalam tatapan kosong memikirkan mimpi nya barusan.

Mimpi apa itu?

***

Di meja makan, mereka semua dengan senang menyantap nasi goreng buatan Naka, topik pembahasan mereka hari ini seputar tentang hewan-hewan mungil yang akhir-akhir ini muncul.

ATAP UNTUK MENETAP [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang