Terdengar suara berisik dari arah dapur dengan di iringi aroma lezat masakan rumahan yang mulai menyebar ke seluruh area rumah, sehingga memaksa kan mata mereka semua yang tertutup untuk segera terbuka dan segera menuju ke arah dapur.
Dengan mata yang masih sedikit buram di karnakan baru terbangun dari tidur nyenyak mereka, dapat mereka lihat teman satu kost mereka sedang sibuk memasak di dapur dengan apron rumahan yang membalut tubuh atletis yang terbalut dengan seragam sekolah nya dengan sempurna.
"Naka?" tanya Rayyan, yang hanya di balas dengan berdeham singkat.
"Cuci muka, terus duduk sarapan," ucap Naka datar tanpa mengalihkan pandangan nya dari wajan yang berisi nasi goreng dengan porsi yang cukup banyak. Dapat di lihat nasi goreng yang berwarna kecokelatan dengan toping telur dan sosis menambah daya tarik serta selera untuk menyantap nasi goreng tersebut.
Tanpa banyak bertanya lagi keenam orang yang lain pun menuruti perkataan Naka tersebut dan sekarang telah duduk rapi sembari menatap punggung Naka yang sibuk memasak nasi goreng namun, rasa kantuk yang terlalu besar berhasil membuat beberapa di antara mereka kembali memasuki alam mimpi dengan menempuh kan kepala pada meja makan.
Setelah beberapa saat Naka berbalik dengan satu tangan memegang wajan berisi nasi goreng dan satu tangan yang lain memegang spatula. Dapat Naka lihat, Haivan, Cakra, Jevan dan Jivan yang kepala nya sudah terletak di atas meja dengan mata yang tertutup.
Naka sejenak menghela napas dan berkata dengan nada datar. "Makan."
Marka yang melihat Naka yang sudah siap menyajikan nasi goreng itu pun langsung sedikit menggunakan kekuatan nya tanpa di ketahui oleh siapapun. Dalam sekejap bola mata Marka yang awalnya berwarna hitam pekat berubah menjadi berwarna merah mengkilap.
"BANGUN DAN MAKAN!"
Mereka semua langsung menegak kan kepala dan langsung memegang sendok masing-masing, Naka yang melihat hal itupun langsung saja membagi porsi nasi goreng secara adil, tidak lupa dia juga menaruh masing-masing satu telur mata sapi yang sudah ia goreng di tengah meja makan.
"Hari ini sekolah semua kan?" tanya Marka berbasa-basi di tengah suasana makan yang hening, tapi hanya di balas dengan anggukan kepala mereka masing-masing.
"Pada masih ngantuk semua?" tanya Rayyan yang melihat mereka antara sadar dan tidak mengunyah makanan di piring.
"Iya," jawab mereka serempak, Rayyan cuman geleng-geleng kepala menanggapi hal tersebut sampai ia sadar bahwa Naka telah rapih dengan seragam yang terbalut rapih di tubuh nya.
"Eh Naka kok udah rapih pakek seragam? Nggak kepagian?" tanya Rayyan binggung.
Naka sejenak melirik jam tangan yang bertengger di tangan kiri nya sebelum membuka suara nya untuk menjawab pertanyaan dari Rayyan itu.
"Jam 06.10," jawab Naka, yang membuat mereka semua mengeryit binggung karna masih belum mengerti, efek kantuk sehabis bangun tidur.
"Maksudnya?" Kali ini Jevan yang bertanya lantaran masih belum paham dan mengerti dari jawaban yang di lontarkan oleh Naka itu. Naka sejenak menghembuskan napas pelan, merasa lelah dengan segala pertanyaan yang di ajukan pada diri nya.
"Ini udah jam 06.10, hari ini hari pertama masuk sekolah dan bakal ada upacara pembukaan semester pagi ini, jadi jadwal masuk di majukan sampe 06.30," ucap Naka pasrah lalu berdiri dan beranjak pergi, ia telah selesai makan dan segala pertanyaan itu menahan dia untuk pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATAP UNTUK MENETAP [SUDAH TERBIT]
Genç KurguMengisahkan tentang tujuh orang remaja SMA yang tidak saling mengenal dan tinggal di bawah atap rumah yang sama, mereka saling menutupi rahasia masing-masing yang tidak ingin di ketahui oleh siapapun, rahasia di balik kemampuan khusus yang mereka mi...