Note : Ini bukan cerita BxB‼️
.
.
.
.
Mengandung unsur kemampuan Spesial
.
.
.
.
Semua yang terlihat di mata belum tentu kebenarannya
.
.
.
.
Happy Reading 🍀
.
.
.
.Mereka bertujuh berpisah saat sampai di sekolah untuk menuju ke kelas masing-masing. Selama di perjalanan sebenarnya Naka sudah merasa bahwa firasat nya sedikit gelisah entah karena apa, tapi sedari tadi ada perasaan janggal yang terus mengusik Naka.
"Kenapa Na?" tanya Jevan saat menyadari gelagat Naka yang sedikit tidak nyaman sedari tadi.
Jevan dan Naka sebenarnya masih berada di koridor sekolah, karena saat sebelum pergi ke kelas Jevan memaksa Naka untuk menemani nya membeli minum di kantin terlebih dahulu.
Naka menjawab pertanyaan Jevan itu dengan gelengan kepala, tapi Pyx yang juga merasa janggal ikut bertanya pada Naka di alam bawah sadar milik reinkarnasi Prince Navaens itu.
Moon kau baik-baik saja?
Iya
Tapi Moon, aku merasa kau sedikit gelisah. Kau tahu bahwa kau tidak bisa berbohong pada ku.
Aku tidak apa Pyx, jangan pikir kan aku
Moon sebe--
Naka memutuskan untuk memutuskan komunikasi nya dengan Pyx secara sepihak karena Naka tidak sengaja menabrak seseorang yang mengakibatkan orang itu terjatuh dengan buku-buku yang berserakan di lantai.
"Maaf," ucap Naka kemudian langsung membantu orang itu membereskan buku yang berserakan itu. Jevan yang melihat itu turut ikut membantu.
Jevan sangat asing dengan pemuda itu, Jevan mengenali setiap wajah siswa sekolah mereka namun, melihat yang satu ini Jevan sedikit mengeryit binggung pasal nya ia tidak pernah melihat wajah pemuda itu.
"Murid baru?" tanya Jevan refleks karena terlampau penasaran.
Murid itu mengangkat pandangan nya, murid pemilik mata cokelat muda dengan menggunakan kacamata bundar itu tersenyum ramah pada Naka dan Jevan.
"Iya, aku pindahan ke sekolah ini," jawab murid itu dengan senyum hangat nya.
Mendengar hal itu Jevan manggut-manggut paham, wajar saja ia tidak pernah melihat wajah murid itu di sekolah ini. "Oh kelas berapa?"
"Kelas 12.3,"
Mereka berdua ramah, tapi aku takut.
Mendengar hal itu membuat Naka langsung berdiri dan dengan tenang mengulurkan tangan nya untuk menyambut murid itu dengan baik.
"Naka Agraria," ucap Naka sembari mengulurkan tangan nya.
Murid itu diam sejenak sebelum menerima uluran tangan dari Naka, murid itu membalas nya dengan senyuman yang ramah. "Alvino Britano."
Jevan ikut tersenyum dan membentuk bulan sabit pada mata nya. "Hai gue Jevandra Nevada, kayak nya Lo kakak kelas kita deh soalnya Lo sekelas sama Abang kita berdua," sapa Jevan ramah.
"Oalah Ha-
"WOE LAMA BANGET SIH!" teriak seseorang dari belakang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATAP UNTUK MENETAP [SUDAH TERBIT]
Novela JuvenilMengisahkan tentang tujuh orang remaja SMA yang tidak saling mengenal dan tinggal di bawah atap rumah yang sama, mereka saling menutupi rahasia masing-masing yang tidak ingin di ketahui oleh siapapun, rahasia di balik kemampuan khusus yang mereka mi...