Note : Ini bukan cerita BxB‼️
.
.
.
.
Mengandung unsur kemampuan Spesial
.
.
.
.
Semua yang terlihat di mata belum tentu kebenarannya
.
.
.
.
Happy Reading 🍀
.
.
.
.Jevan berangkat ke sekolah dengan hati yang berkecamuk memikirkan segala kemungkinan horor yang terdapat pada kamar nya.
Ini ada siluman serigala di kamar gue.
Gue kalo minta tuker kamar sama Naka boleh nggak ya? takut banget anjir.
"Nggak!"
"Allahuakbar!"
Mendengar jawaban tiba-tiba Naka itu membuat Jevan terlonjak kaget seketika, mereka memang berangkat bersama pagi ini dan koridor kelas masih sepi dan sunyi saat ini.
"Kenapa Naka? Tiba-tiba Lo ngegas gitu?" tanya Jevan seraya mengelus dada.
"Kekuatan gue," ucap Naka singkat yang membuat Jevan mengeryit binggung.
"Oalah, hehe lupa Nak," ucap Jevan menyengir tanpa dosa ke arah Naka.
"Tapi Na, gue sumpah ngedenger suara lolongan serigala kemarin malem," sambung Jevan menyakinkan.
"Percaya," jawab Naka.
"Nah kan, alhamdulilah ada yang percaya sama gue, Lo emang teman terbaik gue deh Na," ucap Jevan yang mencoba mendekati Naka untuk memeluk tubuh nya namun, langsung di hindari oleh Naka.
"Jevan," panggil Naka yang membuat Jevan langsung menoleh.
"Iya?" tanya Jevan binggung, jarang-jarang Naka memanggil nama nya begini.
Naka berhenti dan mengubah posisi awalnya yang saling berjalan berdampingan di samping Jevan menjadi berhadapan pada teman nya itu.
Kedua nya saling terdiam, tapi dapat Jevan lihat sorot menyelidik dari mata sahabat masa kecil nya itu.
Naka menghembuskan napas nya pelan dan merubah tatapan nya yang membuat suasana menjadi hangat.
"Kamu ada ngelakuin sesuatu yang nggak pernah kamu lakuin sebelum nya?" tanya Naka.
"Nggak ada Na," jawab Jevan, Karena ia benar-benar tidak merasa melakukan sesuatu yang berbeda.
"Yakin?" Mendengar pertanyaan dari Naka membuat Jevan sedikit berpikir dan ingatan nya jatuh pada saat ia melakukan sebuah eksperimen dengan air di gelas dalam kamar nya malam tadi.
"Gue inget, gue semalem eksperimen nyoba gunain kemampuan gue sekaligus, jadi tangan kanan ngeluarin suhu panas dan tangan kiri ngeluarin suhu dingin-
"Eh gelas nya pecah Na," jawab Jevan dengan senyuman tak berdosa yang ia tujukan pada Naka namun, Jevan kembali tersadar Naka menatap nya dengan tatapan kosong seakan Naka tidak berada di sana dan tidak melihat senyuman nya itu.
Jevan semakin binggung, sudah dua kali ia melihat Naka seperti ini hari ini.
Pyx kau dengar itu?
Itu yang memanggil nya Moon.
Tidak bisakah kita menunda kebangkitan Wilf?
KAMU SEDANG MEMBACA
ATAP UNTUK MENETAP [SUDAH TERBIT]
Teen FictionMengisahkan tentang tujuh orang remaja SMA yang tidak saling mengenal dan tinggal di bawah atap rumah yang sama, mereka saling menutupi rahasia masing-masing yang tidak ingin di ketahui oleh siapapun, rahasia di balik kemampuan khusus yang mereka mi...