18 | Tingkah 🕳️

1.6K 245 88
                                    

Note : Ini bukan cerita BxB‼️
.
.
.
.
Mengandung unsur kemampuan Spesial
.
.
.
.
Semua yang terlihat di mata belum tentu kebenarannya
.
.
.
.
Happy Reading 🍀
.
.
.
.

Bel istirahat baru saja berbunyi, Marka pun langsung membereskan buku serta peralatan sekolah nya untuk ia masuk kan ke dalam kelas, Marka dan teman kost nya yang lain berencana untuk makan di kantin bersama hari ini.

"Marka,"

Saat Marka baru selesai membereskan seluruh perlengkapan belajar nya, seseorang menyapa Marka dari belakang yang membuat Marka seketika menoleh.

"Loh kalian? Ada yang bisa ku tolong?" tanya Marka pada si kembar Vano dan Vino.

"Kamu nggak tau jalan ke kantin, boleh tolong anterin sebentar?" tanya Vino sopan, di kelas sekarang hanya tinggal mereka bertiga karena teman kelas nya yang lain langsung keluar saat mendengar bel istirahat berbunyi.

Marka mengangguk paham lalu tersenyum ramah pada si kembar Alvano dan Alvino. "Oalah, sekalian aja. Kebetulan aku juga mau ke kantin,"

"Makasih," ucap Vano singkat namun, tersenyum tipis ke arah Marka.

"Nggak perlu sungkan, sekarang kita langsung aja ke kantin yok," ucap Marka yang langsung di angguki oleh si kembar.

Mereka bertiga sedang dalam perjalanan ke kantin dengan sedikit berbincang-bincang tentang sekolah lama si kembar teman baru kelas nya, dari situ Marka mengetahui bahwa si kembar adalah anak dari salah satu pengusaha kaya dan ibu mereka seorang model terkenal. Marka kagum mendengar cerita mereka berdua tentang mereka yang berprestasi tinggi di sekolah lama mereka di Singapura.

Tak terasa mereka telah sampai di area kantin yang sekarang cukup ramai, Marka langsung saja mengajak si kembar untuk memesan bakso yang enak di kantin itu dan si kembar menyetujui nya.

Saat semangkuk bakso sudah berada di tangan mereka masing-masing, mereka mulai mengedar kan pandangan untuk mencari tempat duduk yang masih kosong, namun sebelum menemukan tempat duduk yang kosong, satu panggilan yang suara nya sangat Marka kenal memanggil nya yang membuat Marka langsung menoleh.

"Bang Marka!" pekik Cakra dari kejauhan sambil melambaikan tangan nya. Dapat Marka lihat meja yang sudah terisi oleh teman-teman satu kost nya, hal itu membuat Marka langsung menoleh ke arah si kembar lalu tersenyum ramah.

"Ayo gabung aja sama ku, kayak nya nggak ada meja kosong lagi di kantin," tawar Marka yang mengajak Alvano dan Alvino untuk bergabung dengan nya di meja yang berisi adik-adik Marka itu.

Alvano sedikit menimang-nimang dan melirik ke arah adik kembar nya yang sudah menatap seseorang di meja yang hendak Marka tuju dengan tatapan penuh arti, Alvano sedikit menghela napas pasrah lalu mengangguk menyetujui ajakan Marka tadi.

Marka, Alvano dan Alvino pun berjalan menuju meja rombongan Marka, saat sampai di meja itu. Semua orang di sana menatap ke arah si kembar dengan tatapan bertanya.

"Siapa bang?" tanya Haivan menatap dua orang asing yang terdapat di sebelah Marka.

"Oh ini loh Van, yang tadi pagi di grub kelas gue." Mendengar jawaban Marka membuat mereka semua mengangguk paham dengan maksud dari Marka.

"Duduk aja gapapa kok," ucap Rayyan dengan tersenyum ramah pada Alvano dan Alvino.

"Makasih, btw Aku Alvino dan ini kembaran ku Alvano," ucap Vino memperkenalkan diri sembari menunjuk diri nya dan Alvano bergantian.

ATAP UNTUK MENETAP [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang