29 | Pertarungan part II ☄️

1.4K 214 47
                                    

Note : Ini bukan cerita BxB‼️
.
.
.
.
Mengandung unsur kemampuan Spesial
.
.
.
.
Semua yang terlihat di mata belum tentu kebenarannya
.
.
.
.
Happy Reading 🍀
.
.
.
.
Di sarankan untuk mengaktifkan kuota!

***

Marka dengan Iger serta Rayyan dengan Ox tengah berhadapan dengan wujud monster dari Alvano dan Alvino dengan kepala monster yang berjumlah tiga menyusahkan pergerakan Iger dan Ox karena selalu dapat dengan mudah di baca.

Carberus itu adalah wujud sejati dari bentuk monster milik Alvano dan Alvino di ceritakan bahwa Carberus ialah merupakan seekor anjing berkepala tiga dan berekor ular yang menjaga pintu masuk ke dunia bawah dan mencegah orang mati pergi.

Di kisah ini Carberus di gambarkan sebagai perwujudan dari sosok hawa nafsu dan juga rasa iri yang di miliki oleh seseorang dan terlahir lah sosok Carberus. Sosok monster berwujud anjing namun, memiliki tiga kepala dengan satu tubuh.

Carberus mengarah kan cakaran nya pada ujung ekor milik Ox yang mengakibatkan satu ekor yang di miliki Ox mengalami luka berat. Rayyan yang melihat hal itu langsung menggunakan kemampuan nya untuk melayangkan puing-puing reruntuhan bangunan di sekitar nya dan Ox langsung memukul batu itu dengan ekor nya untuk mengarah ke arah Carberus.

"Nah mampus Lo, lagian berani-berani nya Lo cakar rubah imut gue," ledek Rayyan dengan tersenyum senang.

Marka juga ikut membantu dengan langsung duduk di atas tubuh Iger dan terbang menggunakan sayap yang sekarang Iger miliki. Kerja sama Iger dan Marka tidak perlu di ragukan lagi di karenakan kedua nya sama-sama melengkapi, Marka memerintahkan agar satu kepala milik Carberus agar tidak bergerak dan Iger langsung memberi cakaran pada ekor ular yang di miliki Carberus hingga putus dan membuat dua kepala lain nya meraung kesakitan.

"Kurang ajar kalian berdua!" teriak Alvano dengan mata yang memerah dengan api amarah yang terpancar di mata nya.

"Oh iya kah? Dasar anjing gila!" cibir Ox dengan sedikit menaik turunkan kesembilan ekor milik nya.

Alvino yang melihat itu merasa iri dengan ekor cantik yang di miliki oleh Ox. "Vano aku ingin ekor itu! Aku ingin itu!" pinta Vino dengan meraung-raung.

Alvano yang mendengar nya langsung menoleh ke arah ekor yang di tunjuk oleh Alvino. "Kau mau? Maka ambil dan dengar kan aku, lakukan hal itu dengan bersama!"

Kemudian tubuh Alvano dan Alvino di kelilingi oleh kabut hitam pekat yang menghalangi penglihatan Marka, Iger, Ox dan Rayyan.

"Mau apa kalian hah?!" tantang Marka yang sudah lelah dengan semua hal ini. Marka mencemaskan keadaan adik-adik nya, saat ini mereka semua sudah berpencar untuk melawan musuh masing-masing sehingga mereka tidak saling mengetahui keadaan satu sama lain.

Marka terlalu sibuk dengan pikiran nya yang mencemaskan adik-adiknya itu sehingga tanpa sadar sebuah rantai besar menghantam tubuh Marka sampai-sampai Marka harus terjatuh dan menghantam tanah yang ada di bawah nya.

"Bang Marka!" teriak Rayyan panik dan langsung terbang menghampiri tubuh Marka yang sudah tergeletak di tanah. Marka mati-matian menahan rasa sakit nya untuk membuka luaran baju nya, dapat mereka lihat luka yang tercetak jelas di bagian perut Marka lantaran rantai yang menghantam Marka tadi bergerigi dengan di penuhi besi tajam yang runcing.

Darah mulai terlihat jelas di kaos putih yang Marka kenakan sehingga membuat Rayyan panik seketika.

"Abang luka Lo! Jangan berdiri dulu." Rayyan mencegah Marka untuk berdiri lagi namun, tangan nya langsung di tepis begitu saja dengan di iringi dengan tatapan merah mengkilap yang di tujukan Marka kepada Rayyan.

ATAP UNTUK MENETAP [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang