Keesokan harinya, matahari pagi menyinari kamar Reyhan dengan lembut, membangunkannya dari tidur lelapnya. Ia membuka mata perlahan, merasakan sisa kehangatan selimut yang menyelimuti tubuhnya. Di luar, burung-burung berkicau riang, mengisi udara dengan suara merdu mereka. Reyhan meregangkan tubuhnya yang masih terasa sedikit lelah dari hari sebelumnya, kemudian turun dari tempat tidur.
Di dapur, Diana sudah bangun lebih dulu. Ia sedang menyiapkan sarapan sederhana berupa roti panggang dan telur dadar. Aroma lezatnya tercium hingga ke kamar Reyhan, membuat perutnya berbunyi kelaparan. Reyhan berjalan ke dapur dan menemukan Diana yang sedang mengaduk teh hangat di cangkir.
“Selamat pagi, Kak,” sapa Reyhan sambil tersenyum.
Diana menoleh dan tersenyum lembut. “Selamat pagi, Reyhan. Sudah siap untuk hari ini? Kita akan pergi membeli seragam sekolah barumu.”
Reyhan mengangguk antusias. Meski suasana kota masih terasa sepi dan sedikit menakutkan karena lockdown, ia tetap bersemangat untuk memulai tahun ajaran baru. Lagipula, membeli seragam baru selalu menjadi hal yang menyenangkan baginya.
Setelah sarapan, mereka bersiap-siap untuk berangkat. Diana memastikan mereka membawa masker dan hand sanitizer, serta tas kain untuk membawa barang belanjaan. Mereka keluar rumah dengan langkah yakin, bertekad untuk menghadapi hari yang baru dengan semangat.
Saat berjalan menuju kota, suasana masih mirip seperti hari sebelumnya: jalanan yang lengang dan toko-toko yang sebagian besar masih tutup. Namun, Diana dan Reyhan tetap melangkah dengan tekad. Diana menggenggam tangan Reyhan erat-erat, memberikan kehangatan dan rasa aman.
Mereka tiba di sebuah toko seragam yang kecil namun terkenal dengan kualitasnya. Toko itu terletak di ujung jalan utama, dan meskipun kota sedang dalam keadaan lockdown, toko tersebut masih buka untuk melayani beberapa pelanggan yang membutuhkan seragam sekolah. Seorang penjaga toko berdiri di depan pintu, mengatur agar pelanggan masuk satu per satu.
“Selamat pagi,” sapa Diana dengan ramah pada penjaga toko.
“Selamat pagi,” jawab penjaga toko sambil tersenyum dari balik maskernya. “Silakan masuk, tapi harap jaga jarak dan ikuti protokol kesehatan yang ada.”
Diana dan Reyhan mengangguk dan masuk ke dalam toko. Di dalam, suasana sedikit berbeda dari biasanya. Tidak ada keramaian atau antrean panjang. Hanya ada beberapa orang yang juga sedang mencari seragam sekolah. Reyhan langsung menuju rak seragam, mencari ukuran yang sesuai untuknya.
Diana memperhatikan Reyhan yang tampak senang melihat-lihat seragam. Sesekali, ia membantu Reyhan mencocokkan ukuran dan memilih model seragam yang menurutnya cocok. “Bagaimana dengan yang ini?” tanya Diana sambil menunjukkan kemeja putih berukuran sedang.
Reyhan mencobanya di depan cermin. “Aku suka, Kak. Pas sekali,” ujarnya dengan mata berbinar.
Diana tersenyum senang melihat adiknya bahagia. “Baguslah. Sekarang, kita cari celana dan dasinya, ya.”
Setelah beberapa saat, mereka berhasil memilih satu set seragam lengkap untuk Reyhan. Diana mengajak Reyhan menuju kasir untuk membayar. Sambil menunggu antrian, Reyhan melihat sekeliling toko, memperhatikan para pelanggan lain yang juga sibuk memilih seragam dengan hati-hati.
Di kasir, Diana mengeluarkan dompet dan membayar seragam dengan hati-hati, memastikan semua uang kembalian disimpan dengan baik. Setelah selesai, mereka keluar dari toko dengan perasaan lega karena berhasil mendapatkan semua yang mereka butuhkan.
“Senang ya, akhirnya dapat seragam baru,” kata Reyhan sambil tersenyum.
Diana mengangguk. “Iya, Kakak senang kita bisa mendapatkan seragammu. Sekarang kamu sudah siap untuk tahun ajaran baru.”

KAMU SEDANG MEMBACA
I Lost You
Ação[Status : Completed] Start : 19 Juli - 23 September 2024 Genre : Action [Sinopsis] Apa yang kau ketahui dariku? Perkelahian? Geng motor? itu semua tidak berarti untukku. Bagaimana dengan cinta? itu bohong! aku tidak percaya cinta. Yang aku inginkan...