Reyhan dan Dony telah disekap selama berhari-hari di ruangan yang sama. Setiap hari berlalu dalam kegelapan yang mencekam, hanya dihiasi oleh suara langkah kaki para penjaga yang sesekali masuk untuk memberi mereka makan seadanya atau memukul mereka sebagai "peringatan". Tubuh mereka semakin lemah, namun semangat Reyhan untuk melawan masih tetap menyala. Dia tahu, di suatu tempat, Diana pasti juga sedang dalam bahaya.
Pada hari kelima, pintu ruangan itu kembali terbuka dengan suara derit yang keras. Kyle masuk dengan ekspresi yang tampak lebih santai daripada sebelumnya. Dia melangkah mendekat, menatap Reyhan dan Dony yang terikat di kursi.
"Kalian terlihat sedikit lusuh," katanya sambil tersenyum sinis. "Tapi aku punya beberapa berita menarik untuk kalian."
Reyhan menatap Kyle dengan mata penuh kebencian. "Apa lagi permainanmu, Kyle?" tanyanya dengan suara serak, meski tubuhnya terasa lelah.
Kyle tertawa kecil. "Sebenarnya, aku hanya ingin memberitahumu bahwa distrik kumuh tempat kau tumbuh... sudah tidak seperti dulu lagi." Dia melangkah mendekat, bersandar pada salah satu dinding yang lembap. "Kami sudah memulai pembangunan besar-besaran di sana. Tempat itu akan segera menjadi kawasan yang damai dan makmur. Tak akan ada lagi kemiskinan, kekacauan, atau perlawanan. Bahkan, penduduk di sana mulai melupakan pahlawan-pahlawan yang dulu pernah menentang Adrian."
Reyhan mendengarkan dengan perasaan bercampur aduk. Distrik kumuh, rumah lamanya, sedang diubah menjadi sesuatu yang lebih baik, tapi dengan cara yang menghapuskan perjuangan mereka. "Kau berpikir pembangunan itu bisa menghapus apa yang kau lakukan, Kyle? Kau pikir orang-orang akan melupakan semua korban yang jatuh?"
Kyle tersenyum dingin. "Orang-orang hanya peduli pada keamanan dan kenyamanan, Reyhan. Ketika mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka akan melupakan siapa pun yang mencoba melawan sistem. Bahkan mereka sudah melupakan siapa yang pertama kali berani menggebrak Adrian. Kini, mereka hanya peduli pada masa depan yang lebih baik."
Dony, yang duduk di sebelah Reyhan, mencoba memberanikan diri berbicara. "Kau memutarbalikkan segalanya. Apa pun yang kau lakukan, orang akan tahu bahwa kebenaran tidak bisa dihapuskan begitu saja."
Kyle menatap Dony sebentar, lalu tertawa kecil. "Lucu sekali kau mengatakan itu, tapi aku tidak di sini hanya untuk memberitahukan soal distrik. Aku juga membawa seseorang yang ingin bertemu dengan kalian." Kyle melirik ke arah pintu. "Masuklah."
Reyhan dan Dony menoleh, dan pintu terbuka lebar. Masuklah seseorang yang sangat dikenali oleh Reyhan, namun terlihat begitu berbeda. Itu Diana. Dia berjalan masuk dengan langkah mantap, wajahnya datar tanpa ekspresi yang biasa ia tunjukkan. Tidak ada lagi pancaran semangat yang pernah membuat Reyhan merasa aman.
Reyhan menatap Diana dengan penuh keterkejutan. "Diana...?"
Diana berdiri di samping Kyle, menatap adiknya dengan tatapan yang dingin, seolah-olah dia orang lain. Rambutnya tampak tergerai rapi, dan pakaiannya lebih teratur. Namun yang paling mencolok adalah cara dia memandang Reyhan—bukan sebagai kakaknya, melainkan seperti seseorang yang telah kehilangan semua ikatan emosi.
Kyle tersenyum puas. "Kau lihat, Reyhan, Diana telah berubah. Dia sadar bahwa berjuang melawan sistem tidak ada gunanya. Lebih baik bergabung dengan kami, dan kau tahu apa? Dia setuju."
Reyhan merasa jantungnya berdebar kencang, bukan karena rasa takut, melainkan karena ketidakpercayaan. "Diana, apa yang terjadi padamu? Kenapa kau ada di sini... dengan Kyle?"
Diana menatap Reyhan dengan dingin, lalu mengucapkan kata-kata yang menusuk hati Reyhan lebih dalam dari pukulan apa pun. "Reyhan... ini semua demi kebaikan. Kau harus menerima kenyataan bahwa melawan Kyle dan jaringan ini tidak akan menghasilkan apa-apa. Kita hanya akan berakhir hancur. Aku sudah memutuskan untuk bergabung... agar kita bisa bertahan."

KAMU SEDANG MEMBACA
I Lost You
Action[Status : Completed] Start : 19 Juli - 23 September 2024 Genre : Action [Sinopsis] Apa yang kau ketahui dariku? Perkelahian? Geng motor? itu semua tidak berarti untukku. Bagaimana dengan cinta? itu bohong! aku tidak percaya cinta. Yang aku inginkan...