Eight

4 1 0
                                    

Keesokan harinya, Diana memulai hari dengan perasaan campur aduk. Meskipun dia sudah membuat keputusan untuk menerima tawaran Kyle, realitas dan konsekuensi dari keputusan itu masih membebani pikirannya. Di pagi hari, Diana menyelesaikan rutinitas sehari-hari dengan Reyhan, berusaha untuk menjaga suasana tetap ceria dan normal.

Setelah mengantar Reyhan ke sekolah, Diana kembali ke rumah untuk memikirkan langkah selanjutnya. Dia merasa cemas tentang pekerjaan barunya dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi hidupnya dan Reyhan. Dengan niat untuk mempersiapkan diri, Diana mulai mencari informasi tentang apa yang mungkin dia hadapi di masa depan.

Menjelang sore, Diana menerima panggilan dari Kyle yang memberitahunya untuk datang ke tempat tertentu untuk mendapatkan rincian lebih lanjut mengenai pekerjaan barunya. Diana merasa tegang, namun dia tahu bahwa dia harus menghadapi ini jika dia ingin memastikan masa depan mereka.

Setibanya di tempat yang ditunjukkan oleh Kyle—sebuah gedung yang tampak seperti pusat bisnis—Diana disambut oleh seorang wanita yang terlihat profesional dan dingin. Wanita itu memperkenalkan dirinya sebagai Linda dan mengantarkan Diana ke ruang rapat di lantai atas.

Di dalam ruang rapat, Kyle sudah menunggu. Dia duduk di meja dengan beberapa dokumen yang tersebar di depannya. Ketika Diana masuk, Kyle berdiri untuk menyambutnya.

“Selamat datang, Diana. Terima kasih telah datang. Mari kita bahas detail pekerjaan dan apa yang diharapkan dari kamu,” kata Kyle dengan nada serius.

Diana duduk di kursi yang disediakan, mencoba tetap tenang. “Aku siap untuk mendengarnya.”

Kyle memulai penjelasannya dengan menjelaskan pekerjaan baru yang akan Diana lakukan. “Pekerjaan ini melibatkan pengiriman barang-barang berharga dan dokumen penting ke lokasi yang sangat aman. Kamu akan menjadi kurir untuk barang-barang ini, yang berarti kamu harus menjaga kerahasiaan dan keamanan tinggi. Tugasmu tidak hanya mengantar paket, tetapi juga memastikan bahwa setiap langkah dilakukan dengan sangat hati-hati.”

Diana mengangguk, mendengarkan dengan seksama. “Apa yang harus aku lakukan untuk memulai?”

Linda, yang duduk di sebelah Kyle, mengeluarkan beberapa dokumen dan menyerahkannya kepada Diana. “Ini adalah kontrak kerja dan dokumen identifikasi. Bacalah dengan teliti. Jika kamu setuju, tandatangani di tempat yang telah ditentukan. Kami akan memberikan pelatihan dan informasi lebih lanjut setelah itu.”

Diana membuka dokumen dan mulai membaca dengan teliti. Kontrak itu memuat informasi tentang tanggung jawabnya, jadwal kerja, dan tingkat keamanan yang harus dia jaga. Meskipun ada beberapa syarat yang ketat, Diana merasa yakin bahwa dia bisa menangani semua itu jika itu berarti memberikan masa depan yang lebih baik untuk Reyhan.

Setelah membaca seluruh dokumen, Diana menandatangani kontrak dengan tangan yang sedikit bergetar. “Aku setuju,” katanya dengan suara mantap.

Kyle mengangguk dan memberikan senyum tipis. “Baik, Diana. Kami akan memulai pelatihanmu segera. Kamu akan menerima rincian lebih lanjut dan jadwal pelatihan dalam waktu dekat. Pastikan kamu siap untuk menghadapi tantangan yang akan datang.”

Saat Diana berdiskusi lebih lanjut dengan Kyle dan Linda di ruang rapat, dia tidak bisa menahan rasa curiga yang mengganjal di benaknya. Setelah membaca kontrak dan mendengar rincian pekerjaan, Diana memutuskan untuk mengajukan pertanyaan yang telah mengganggu pikirannya.

“Kyle, aku ingin bertanya,” kata Diana, suaranya menunjukkan sedikit kekhawatiran. “Pekerjaan ini terdengar mirip dengan pekerjaan yang aku lakukan sebelumnya dengan Adrian—mengirimkan paket. Apa bedanya?”

Kyle menatap Diana dengan tatapan serius. “Pertanyaan yang baik. Memang benar, pekerjaan ini melibatkan pengiriman barang. Namun, ada perbedaan signifikan antara pekerjaan ini dan apa yang kamu lakukan sebelumnya.”

I Lost YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang