Two Side Of You

2 SO U || Bad Blood

Bad blood; Sejatinya idiom ini menggambarkan sebuah hubungan keluarga yang tidak harmonis karena sering bertengkar atau karena konflik yang belum terselesaikan.

   

    

• TWO SIDE OF YOU •

— Aku tahu. Tapi kebencian ini tentang yang lain ..

~ Happy Reading! ~

.
.
Pening luar biasa adalah hal pertama yang teraba kala kesadaran mulai berkumpul kembali. Nyeri dan remuk di sekujur tubuh, telak kini tidak bisa bergerak oleh jerat kuat di kedua tangan —di belakang kursi yang diduduki. Lebam membiru di sepermukaan wajah hingga luka berdarah di pelipis, hidung, dan sudut bibir  ..menjadi tanda serius dari perlawanan diri yang gagal.

Bagaimana tidak? Di usia yang tidak muda lagi, disaat tenaga tidak lagi seratus persen seperti dulu ..empat lelaki muda menyerangnya sekaligus. Jelas, Jarvis kalah telak.

Mengharuskannya berakhir di ruangan gelap ini, penerangan hanya terbantu satu lampu ..tepat menyorot posisi Jarvis. Meski begitu, insting yakin diri tidak sendirian di ruang —barangkali— luas ini, banyak feromon manusia tercium di sekitar.

"Apa kabar, Tuan M-Zie?"

Prediksi tidak pernah salah, seseorang bergerak maju tuk masuk ke dalam naungan cahaya —memperjelas atensi Jarvis akan eksistensinya. Sesosok tampan yang sayangnya nampak tidak bersahabat, tentu saja, pongah dengan seringai licik di belah bibir tipisnya.

"Lama tidak bertemu. Kau masih mengingatku?"

Barangkali sekitar tujuh belas tahun yang lalu, pertemuan terakhir secara benar. Atau sekitar sepuluh tahun lalu dalam situasi perselisihan, itupun keduanya tidak berhadapan secara langsung di medan perang —sebab anak muda itu belum diberi akses turun dalam situasi berbahaya.

Dan tentu saja, Jarvis teramat mengingatnya —Jico Raegan.

"Apa yang kau inginkan?"

Seudara tanya serius yang justru dibalas kekehan meremehkan, Jarvis tak pernah menyangka ..rupanya Deon sungguh menurunkan seluruh sifatnya pada si anak sulung. Reaksi dan eksistensi Jico saat ini sungguh tidak berbeda dengan Deon kala lalu.

"Retoris sekali, Tuan." Sindirnya. "Kau tahu pasti apa yang aku inginkan."

Jarvis ingin menyergah, tetapi urung ..kala seseorang yang lain maju, ikut menampilkan keberadaannya di hadapan Jarvis. Dan telak, sepasang mata bulat itu tak bisa bertahan tuk kian melebar. "Shienna?"

"Kau salah, Paman Jarvis Mackenzie."

Sekuat sentakan jauh lebih besar menghantam Jarvis. Bukan berlagak bodoh, ia tahu gadis itu telah mendapatkan seluruh ingatannya. Hanya saja rasanya berbeda bagi Jarvis, disaat gadis itu selalu memanggilnya ayah —bahkan tidak tahu perihal nama asli ataupun nickname. Gadis polos itu sungguh berubah, telak hanya dari sorot matanya ..dia terlihat berbeda.

"Jangan berlagak bodoh, Paman."

Jika Jarvis terkejut, maka sedikitnya Jico pun. Apakah kini Zee yang mengambil alih? Jico yakin, sebelum Jarvis bangun ..Zenaya yang masih bersamanya.

"Kau tahu semuanya, jadi sebut namaku dengan benar."

Tekanan terlalu serius, ini kali pertama Jarvis berhadapan dengan sisi lain dari gadis itu. Tapi ini salah, kebencian yang tersorot dari sepasang netra coklat itu adalah sebuah kesalahan.