FINAL DESTINY [Bonus 1]

40 3 8
                                    

• TWO SIDE OF YOU •

— Siapapun memiliki takdirnya, sekalipun garis takdir di masa depan tak bisa dilihat siapapun ..

~ Happy Reading! ~

.
.
"Woaahh.. Kisahnya seram sekali!" Takjub, tetapi takut ..ia bergidik ngeri, membayangkan detail kejadian di sepanjang cerita.

"Sudah cintanya terlarang, akhir ceritanya tragis pula." Kali ini memelas, tetapi secepat serautnya berubah berbinar di sekon selanjutnya. "Tapi bagus!" Ia mengacungkan kedua jempolnya.

Menyulut seulas senyum di belah bibir pria itu, tipis tetapi manis sekali. Bolehkah jujur? Di sepanjang konversasi ia bahkan terus salah fokus menatap wajah rupawan itu, mungkin tidak lagi muda ..tetapi pesonanya luar biasa. Sepasang mata bulat serta netra jernihnya adalah hal terindah yang dimiliki pria tua itu.

Ah, baiklah. Dia bahkan hanya sekedar orang asing.

"Apakah itu sungguh kisah nyata?" Penasaran, rasanya semua itu terdengar terlalu nyata untuk disebut cerita fiksi. Tetapi terlalu mengerikan, jika memang sungguh terjadi.

Senyum itu kian merekah, kian manis, disela kekehan kecil ikut mengiringi. "Tentu saja, tidak. Itu hanya cerita fiksi."

Secara otomatis ia menghela lega, pun terangguk-angguk memahami. Belah bibir mem-pout sembari atensi merotasi acak ..ia sedang berpikir.

"Latar waktu kejadiannya dua puluh empat tahun yang lalu, 'kan? Andai kedua tokoh utamanya masih hidup —atau siapa tadi laki-laki yang selamat? Jico Raegan? Ah~ bagaimana kabarnya, ya, sekarang —jika itu sungguh kisah nyata?"

"Mungkin dia sudah tua, keriput dan beruban." Itu lelucon, dan sekali lagi ..kekehannya bahkan terdengar sangat berwibawa.

Ia tertarik tuk menoleh, kembali menjalin tatapan. Sesaat mematai wajah pria itu, .. "Sepertimu?"

Secepat ulas senyum pria itu lenyap, ia telak menyadari kesalahannya. "Ah, tidak~ maksudku.. meskipun sudah berumur, tapi sangat tampan, berwibawa dan pesonanya sama sekali tidak luntur. Seperti kau." Tampilan box smile dengan kekehan garing ..serta-merta bermaksud agar kesalahfahaman dimaklumi.

"Kau tampan, Tuan. Dan putramu pasti tidak kalah tampan." Tidak tahu datang darimana, itu hanya suara refleks. "Bisakah aku bertemu dengannya juga?"

Oke, pertanyaan tidak tahu diri dan tidak tahu malu.

Tetapi setidaknya pertanyaan polos itu berhasil menyulut senyum rupawan itu kembali menampilkan eksistensi. "Sayangnya aku tidak bisa menjadikanmu sebagai menantuku."

Jawaban tak terduga, telak membuatnya membelak. "Tidak, Tuan. Sungguh, bahkan bukan itu maksudku." Menggeleng rusuh, ia mengibaskan kedua tangan di depan wajah ..bermaksud menyangkal.

Sebab memang bukan itu tujuannya.

"Aku bukan menolakmu." Katanya. "Aku tidak bisa, karena aku tidak berkeluarga."

Jauh lebih tak terduga, jelas ia terkejut. "Maksudnya ..tidak berkeluarga?"

"Aku tidak pernah menikah."

Gila! Itu bohong, 'kan?

"Jangan bercanda, Tuan." Hanya orang bodoh yang akan percaya begitu saja.

Ayolah.. laki-laki setampan pria ini —tua saja masih tampan, lantas bagaimana dia saat masih muda? Jika ia berkesempatan berada di masa itu, demi apapun ..ia akan melakukan apapun untuk menjadikan pria itu sebagai kekasihnya.

Two Side Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang