BAB 6 Memilikimu sepenuhnya || Titipan Jendral

242 25 6
                                    

Ayo awali dengan bacaan basmallah
بسم الله اىر حمن اىر حيم

Saran aku sambil dengerin
~Wedding Nasheed~
Biar kebawa sama suasana 💖

♪♪♪

Waktu yang ditunggu tunggu telah tiba.

Ini adalah hari dimana Fatih menjabat tangan komandannya, dan mengikrarkan janji suci.

"Yasmin, Bunda nggak nyangka secepat ini kamu nikah nak." Bunda Alara memeluk Yasmin.

"Sama Bunda, Dira juga deg degan ini," Tutur Dira.

"Cepat banget sih jadi istri orang nya," Ujar Aisyah.

Yasmin pum hanya tersenyum ke arah mereka.

Detik detik menegangkan mulai terasa saat Ayah Khalid berdeham di mic.

"Ya Muhammad Ikram Fatih, ibna Arrayyan Athar Shamil. Ankahtuka wazawwajtuka mahtubataka, Nour Amira Yasmin binti Muhammad Khalid. Bil mahril bi'adawati sholah, wa milyuunu rubiyyatin wa al-surah Al-Baqarah bil Ar-Rahman haalan."

"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan." Ucap Fatih lantang dalam satu kali tarikan nafas.

"Bagaimana para saksi, sah?"

"Sah." Jawab mereka yang menghadiri acara Akad ini.

"Alhamdulillah." Ucap Fatih dan yang lainnya.

Di sisi lain, tepatnya di dalam sebuah kamar ber nuansa hitam dan putih, Yasmin, Dira, Aisyah, maupun Bunda Alara tak kuasa menahan haru.

"Yasmin jangan ikutan nangis, nanti make up nya luntur," Canda Dira.

Aisyah mencari keberadaan tisu yang berada di dalam kamar Yasmin.

"Lap air matanya." Bunda Alara menyodorkan tisu ke arah Yasmin.

"Ayo keluar," Ajak Dira.

Yasmin pun berdiri secara perlahan.

Yasmin telah berdiri di sebelah Fatih, Fatih mendongak.

"MasyaAllah." Gumam Fatih membuat pipi Yasmin memerah.

Yasmin yang tak terbiasa dengan suasana ini pun memalingkan pandangannya ke arah lain.

"Sudah halal untuk di tatap Yasmin," Ujar ayah Khalid.

Yasmin pun menatap Fatih, begitu juga sebaliknya.

Saat tatapan mereka bertemu, jantung Yasmin berdetak lebih kencang dari biasanya.

"Dicium dulu tangan suaminya." Ujar umi Afrin dari belakang.

Yasmin pun duduk di sebelah Fatih yang kini statusnya adalah suami dirinya.

Fatih menyodorkan punggung tangannya.

"Pasangin dong cincinnya." Ujar abah Rayyan yang langsung di angguki Fatih.

Yasmin mengulurkan tangannya kepada Fatih.

Fatih pun langsung menerima uluran tangan Yasmin.

"Salam tangan Fatih, Yasmin. Jangan di liatin aja," Titah ayah Khalid.

Fatih mengulurkan tangannya.

Jujur saja, ini adalah kali pertama Yasmin mencium punggung tangan laki laki selain ayah dan Sepupu laki-lakinya.

Fatih memegang ubun ubun Yasmin dan membacakan sebuah doa.

"Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'idzubika min syariah wa syarrimaa jabaltahaa 'alaih."

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang engkau tentukan atas dirinya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang engkau tetapkan atas dirinya.

"Setelah penantian yang cukup lama, akhirnya saya berhasil memiliki kamu seutuhnya Yasmin," Batin Fatih.

♪♪♪

Acara telah selesai dan malam pun tiba.

Kini, Yasmin, Fatih beserta keluarga yang lainnya telah berada di kamar masing masing.

Acara akad tadi, memang sengaja di gelar di rumah pribadi milik Ayah Khalid.

Rumah ini, bisa di bilang lumayan besar.

Terdapat lima kamar di dalam satu rumah tersebut.

Tiga di antaranya adalah kamar yang di sediakan untuk tamu.

"Gus," Panggil Yasmin.

"Kenapa?" Tanya Fatih yang sedari tadi memang memperhatikan dirinya.

"Jangan liatin Yasmin," Ujar Yasmin.

Fatih terkekeh, "kenapa memangnya? Kan sudah halal untuk di tatap."

"Gak biasa di tatap sama laki laki Gus," Jawab Yasmin jujur.

Fatih mengubah posisi nya menjadi menghadap ke arah Yasmin.

"Biasakan nggih dari sekarang."

Yasmin pun mengangguk.

"Kamu sudah punya nomor whatsapp saya kan?" Tanya Fatih.

"Sudah Gus," Jawab Yasmin.

Fatih menatap Yasmin lagi, lalu berujar. "Jangan panggil Gus atau Letda, kita sudah sah Yasmin." Fatih tersenyum ke arah Yasmin.

"Jadi mau di panggil apa Gus?" Tanya Yasmin.

"Mas Fatih?" Lanjutnya.

"Dalem cinta." Jawab Fatih membuat pipi Yasmin semakin memanas.

"Ya Allah, mimpi apa hamba kemarin sampai dapat spek Gus Gus tentara gini," Lirih Yasmin.

Ternyata, Fatih dapat mendengar ucapan Yasmin.

"Mungkin kamu mimpiin saya." Jawab Fatih sembari terkekeh.

"Aku nggak papa panggil mas?" Tanya Yasmin memastikan lagi.

"Mboten nopo-nopo cinta."

♪♪♪

Udah ya, segitu dulu.
Aku udah dua jam mikirin ini nggak selesai selesai.

Aku mohon vote nya ya, pamit dulu assalamu'alaikum






Titipan Jendral [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang