Pagi pagi sekali, Yasmin telah pergi berbelanja ke pasar bersama Lita.
Ini adalah pengalaman pertamanya untuk pergi berbelanja ke pasar.
"Yasmin, kamu besok pergi giat sama aku aja ya," Ujar Lita.
Setelah mengetahui jarak umur mereka yang tak terlalu jauh, Lita tak menyebut dirinya saya lagi. Melainkan aku.
"Iya kak," Jawab Yasmin.
Lita yang sedang membawa belanjaan sayurnya bertanya kepada Yasmin.
"Maaf sebelumnya, Yasmin anak panglima ya? Soalnya kau pernah liat di story instagram nya beliau," Tanya Lita.
Yasmin pun mengangguk, "benar kak, Yasmin anak panglima khalid."
Lita tersenyum bangga ke arah Yasmin.
"Yaallah Alhamdulillah, aku mimpi apa sampai bisa jadi tetangga anak panglima."
"Biasa aja kak," Yasmin terkekeh.
Mereka melanjutkan aktivitas mereka dengan memilih beberapa sayuran.
Cukup lama mereka memilih apa yang akan mereka beli, akhirnya mereka menemukan seikat sayur kangkung dan segera membawanya.
Setelah selesai membayar. Yasmin dan Lita memutuskan untuk pulang ke rumah.
Di perjalanan, tak henti hentinya mereka bercanda.
"Yas, sebelum tinggal di Batalyon, kamu tinggal dimana?" Tanya Lita.
Yasmin pun menjelaskan semuanya. "Yasmin awalnya tinggal di ponpes. Karna situasi yang udah gak kondusif, mas Fatih ajak Yasmin pindah deh."
Lita mengerutkan dahinya.
"Gak kondusif bagaimana?" Tanya Lita bingung.
"Di ponpes, ada yang gak suka sama Yasmin. Dia beberapa kali ngancam Yasmin untuk ngejauhin mas Fatih. Satu lagi, karna malam tadi Yasmin dapat pesan dari orang misterius."
"Makanya mas Fatih ajak Yasmin pindah secepat mungkin, mas Fatih bilang kalo di sana kecil kemungkinan orang bisa ganggu Yasmin."
Lita kembali bertanya kepada Yasmin.
"Maksud pesan dari orang misterius apa?"
Yasmin menceritakan kejadian apa yang dirinya alami di Ndalem malam tadi.
Yasmin juga tak tanggung tanggung langsung menunjukan bekas luka yang dirinya hasilkan.
Yasmin berani menunjukan itu karna Yasmin yakin bahwa Lita orang baik.
"Yaallah Yasmin. Kok bisa sih kamu gak cerita ke suami kamu?" Protes Lita.
Mereka berdua melanjutkan perjalanan mereka setelah Yasmin menceritakan semuanya.
♪♪♪
Yasmin dan Lita telah sampai di depan rumah dinasnya masing masing.
"Inget ya Yasmin. Besok kita pergi giat sama sama." Peringat Lita sekali lagi.
"Iya kak."
Setelah mengatakan hal tersebut, Yasmin buru buru merogoh kunci cadangan dari sakunya.
Ia yakin bahwa suaminya sedang berada di barak remaja.
Ceklek!
"Assalamu'alaikum." Ujar Yasmin setelah membuka pintu rumah.
Yasmin menggantung kunci yang dirinya pegang di dekat paku yang telah di siapkan.
"Masak sayur kangkung deh, semoga mas Fatih gak muntah sama masakan aku." Yasmin terkekeh geli.
Yasmin mengganti bajunya menjadi baju daster.
Ia mulai berkutat dengan barang barang yang berada di dapur.
"Ah iya garam. Yasmin lupa garam." Yasmin merutuki dirinya sendiri.
Ia ingin keluar dari rumah. Tetapi ia ingat jika suaminya pernah mengatakan bahwa semua bahan masakan ada di ransel latihannya.
Yasmin pun mencoba mencari beberapa bumbu dapur.
Benar apa yang di katakan suaminya, ia mendapatkan satu bungkus garam, satu kilo gula, satu liter minyak dan masih banyak lagi.
"Alhamdulillah gak jadi keluar."
Yasmin mencari handphone nya, dan mulai mengetikkan nama suaminya di sana.
Mas Fatih❤...
Anda
Mas, assalamu'alaikum.
Mas Fatih❤
Waalaikumsalam, kenapa sayang? Ada yang kamu perlukan?Anda
Tidak mas, Yasmin cuma mau izin ambil garam yang ada di tas mas.Mas Fatih❤
Ambil aja sayang, gak papa.Anda
Terima kasih sayangnya Yasmin.Mas Fatih❤
Ya Allah sayang, jantung mas kok jadi deg degan ya.Pesan tersebut hanya di lihat dengan Yasmin, dirinya terkekeh geli setelah melihat balasan yang suaminya ketik.
Yasmin kembali ke dapur dan mulai memasak.
Yasmin memotong beberapa bawang, cabai, dan lain sebagainya.
Tanpa terasa, satu hidangan telah siap.
Yasmin mengganti panci rebusan menjadi kuali berisi minyak panas.
"Tempe di goreng aja deh, Yasmin males bikin sambel."
Tanpa Yasmin sadari, suaminya telah kembali dari barak remaja.
"Assalamu'alaikum Humairahnya Fatih." Yasmin memeluk istrinya dari belakang.
Fatih juga meletakkan wajahnya di ceruk leher istrinya.
"Mas geli ih." Yasmin sedikit bergeser.
Fatih terkekeh geli setelah melihat ekspresi menggemaskan istrinya.
Fatih berjalan ke arah kamar dan mencari sesuatu di dalam sana.
"Handuk mas di mana sayang?" Tanya Fatih sembari menggaruk kepalanya.
Yasmin menggeleng kan kepalanya.
"Ada di gantung mas."
"Gak ada."
"Ada mas Fatih ku sayang."
"Nggak ada cinta."
Yasmin yang kesal meninggalkan dapur dan berjalan ke arah kamar.
"Ini apa." Yasmin mengangkat handuk suaminya.
'Tadi perasaan gak ada.' batin Fatih.
♪♪♪
TBC.
Duar, assalamualaikum gimana kabarnya? Aku harap kalian baik baik aja yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Titipan Jendral [Selesai]
Novela Juvenilkisah seorang perempuan yang menyukai seorang Gus dari pondok pesantren. Tanpa di duga duga, seorang Gus tersebut juga diam diam menaruh perasaan kepada dirinya. apakah kisah dari mereka berdua akan berakhir bahagia? atau malah sebaliknya? ayo na...