BAB 8 Panik || Titipan Jendral

171 22 1
                                    


Hai Assalamu'alaikum, balik lagi nih.
Mari awali dengan bacaan basmallah 🌷

بسم الله اىر حمن اىر حيم

Vote komen nya jangan lupa ya.

Dan selamat datang bapak ku yang ternyata juga menjadi Readers ku

♪♪♪

"Yasmin, sayang." Fatih menepuk pelan pipi sang istri.

Fatih menggendong istrinya, dan dengan segera meletakkan tubuh istrinya di atas kasur.

"Ya Allah ya Rabbi," Ucap Fatih.

Fatih mengambil handphone nya dan menelfon Ayah Khalid untuk segera naik ke atas.

Komandan...

Kenapa pakai telfon?

Assalamu'alaikum Ayah.

Waalaikumsalam, perlu apa? Kan bisa turun.

Yasmin.

Kenapa Yasmin?

Yasmin pingsan.

Astaghfirullah, tunggu Ayah naik.

Tut...

Panggilan terputus begitu saja.

"Ya Allah sayang, kalo nggak kuat tadi bilang aja, jangan di paksain." Ucap Fatih dengan nada bicara cemas.

"Fatih." Terdengar bunyi gedoran pintu dari arah luar.

"Masuk saja Ayah, Bunda."

Ayah Khalid dan bunda Alara pun masuk ke dalam kamar.

"Bagaimana ini bunda." Ayah Khalid ikut panik.

"Bawa ke rumah sakit saja," Usul Fatih.

Ayah Khalid langsung meng iyakan ucapan menantu baru seharinya itu.

"Kamu kuat ngangkat Yasmin?" Tanya Ayah Khalid.

Fatih pun tanpa ragu langsung mengangguk.

"Ayah siapkan mobil dulu. Kamu angkat Yasmin ke bawah, jilbab nya jangan lupa di pasang." Ayah Khalid bertambah panik setelah melihat raut wajah panik Fatih.

Fatih dengan segera memasangkan hijab istrinya.

"Ya Allah sayang, mas gak tau kalo kamu benar benar kelelahan." Fatih mengecup kening istrinya.

Fatih mengangkat Yasmin keluar kamar, dan segera membawanya turun.

Ayah Khalid telah selesai menyiapkan mobilnya, "FATIH, AYO CEPAT."

"SEBENTAR AYAH, YASMIN PERLU KAOS KAKI," Balas Fatih berteriak.

"DI DALAM MOBIL ADA PUNYA BUNDA," Bunda Alara ikut berteriak.

Fatih dengan segera membawa Yasmin masuk ke dalam mobil milik ayah Khalid.

♪♪♪

Mereka bertiga telah sampai di halaman rumah sakit.

"Sudah kamu pasang kaos kaki Yasmin?" Tanya ayah Khalid.

"Sudah Yah."

Mereka pun bergegas berlari masuk ke dalam rumah sakit dan memanggil beberapa petugas yang ada di sana.

Setelah di periksa, para Dokter mengatakan bahwa Yasmin hanya terlalu kelelahan.

Tetapi ia harus di rawat dulu di rumah sakit ini selama dua hari ke depan untuk memantau kesehatannya.

Mau tak mau, mereka meng iyakan ucapan dokter itu.

"Sayang banget ya Fatih, padahal lusa mau pengajuan," Ayah Khalid turut prihatin.

"Tidak apa apa yah, yang penting Yasmin sehat dulu."

Fatih tiba tiba teringat sesuatu.

"Ayah, Fatih belum shalat isya," Ujar Fatih.

"Fatih pamit ke mushala dulu Yah," Lanjutnya.

Ayah Khalid pun berdiri, "Saya ikut, saya juga belum shalat isya."

Mereka berdua pun berjalan ke arah mushala rumah sakit.

Lima belas menit berlalu, akhirnya Fatih dan Ayah Khalid menyelesaikan ibadah nya.

"Doain yang terbaik untuk Yasmin." Ayah Khalid menepuk pundak Fatih sebanyak dua kali.

Ia melihat, bahwasanya wajah Fatih terlihat begitu mencemaskan istrinya.

Fatih mengangguk, "Iya Yah."

♪♪♪

"Assalamu'alaikum." Ujar Fatih dan Ayah Khalid setelah masuk ke dalam ruangan Yasmin.

"Waalaikumsalam," Jawab bunda Alara.

Fatih mendekat ke arah istrinya.

Entah kenapa setiap ia melihat orang yang di cintai nya sakit atau terluka, dirinya selalu ingin menangis.

"Jangan nangis, kamu prajurit hebat." Ayah Khalid merangkul pundak Fatih.

Fatih mengangguk.

Fatih mati matian menahan air matanya agar tak menetes. Namun, usahanya bisa di bilang sia sia.

Pertahanannya runtuh juga setelah mendengar kata kata dari ayah Khalid.

"Loh kok malah nangis?" Ayah Khalid menahan tawanya.

Fatih yang menyadari bahwa mertuanya ingin tertawa pun berujar, "ketawa aja Yah, jangan di tahan."

Setelah Fatih mengatakan hak tersebut, barulah Ayah Khalid tertawa terbahak bahak.

♪♪♪

Segitu dulu yaa, soalnya aku masih ada kerjaan

Buat bapakku tengkyu udah mampir dan ninggalin vote.

Aku pamit dulu ya, assalamu'alaikum

Titipan Jendral [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang