BAB 5 Mengkhitbah dirimu || Titipan Jendral

225 29 4
                                    

Mari awali dengan bacaan basmallah

بسم الله اىر حمن اىر حيم

Hai assalamu'alaikum, bagaimana kabarnya? Semoga sehat sehat terus yaa

♪♪♪

"Bun, Fatih mau kesini sore ini."

Bunda Alara terkejut, "kita belum ada persiapan yah."

"Ayah juga nggak tau mau gimana lagi bun. Sekarang, bunda suruh Yasmin siap siap. Pakai gamis yang kemarin ayah belikan."

"Satu lagi, jilbab nya yang menutup dada." Lanjutnya

Bunda Alara bergegas masuk ke dalam kamar Yasmin.

"Nak, siap siap nak." Titah bunda Alara.

Yasmin yang melihat bundanya meng obrak-abrik lemarinya pun bertanya.

"Siapa yang mau kesini Bun? Kenapa lemari Yasmin di acak acak?" Tanya Yasmin.

"Nak Fatih mau kesini, cepat kamu mandi." Ujar bunda Alara.

Yasmin mematung, apa perkataan ayahnya beberapa hari yang lalu benar.

"Cepat Yasmin, ayah sedang membereskan ruang tamu." Titah bunda Alara sekali lagi.

"B-baik Bun."

Yasmin pun bergegas masuk ke kamar mandi.

Lima menit berlalu, akhirnya Yasmin telah rapi dengan setelan gamis hijau muda dan jilbab senada.

Tak berselang lama, datanglah Fatih beserta keluarga.

"Bunda, Yasmin, duduk di luar Mereka sudah datang." Titah ayah Khalid.

"Yasmin di sini aja ya Bun?" Tanya Yasmin kepada Bundanya.

Bunda Alara menggeleng, "tidak, kamu ikut keluar."

Mau tidak mau, akhirnya Yasmin mengikuti langkah bundanya untuk duduk di ruang tamu yang telah di bereskan oleh ayah Khalid.

"Assalamu'alaikum." Ucap mereka semua.

"Waalaikumsalam, silahkan masuk." Ajak ayah Khalid

Setelah dirasa semua tamu sudah masuk, ayah Khalid pun mengeluarkan beberapa hidangan yang telah dirinya siapkan tadi.

Fatih diam sejenak, ia menarik nafasnya, lalu berdeham.

"Bismillahirrahmanirrahim, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, maaf sebelumnya, kedatangan saya dan keluarga pada sore hari ini bisa dibilang mendadak. Kedatangan saya ke kediaman Komandan Khalid bukan tanpa maksud. Enam bulan lalu, saya telah meminta izin kepada komandan Khalid untuk datang ke rumah dan melamar putrinya."

"Walau sempat di tolak dengan Komandan Khalid karna putrinya belum tamat sekolah, alhamdulillah setelah saya menunggu selama enam bulan lamanya, akhirnya putri Komandan telah menyelesaikan sekolahnya, dan saya di izinkan untuk datang kerumah."

"Sebelumnya, izinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Muhammad Ikram Fatih, usia saya baru menginjak 25 tahun, saya berprofesi sebagai tentara berpangkat Letnan Dua."

"Mengapa saya memilih untuk mengkhitbah Yasmin secepat ini. Jawabannya, karna saya tidak mau kehilangan sebagian hafalan saya karna terus terlarut ke dalam tatapan saya ke putri Komandan," Akhir Fatih.

Titipan Jendral [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang