Pagi pagi sekali, Yasmin telah menyiapkan seragam suaminya dan baju persit untuk ia kenakan nanti."Mas, bangun mas. Udah subuh." Yasmin mengguncang tubuh suaminya.
Tak biasa suaminya bangun terlambat seperti ini. Biasanya, Fatih lah yang membangunkan dirinya.
"Mas ih, bangun lah." Yasmin menarik lengan Fatih kuat.
Terkadang, Yasmin memiliki tenaga.
"Bangun." Yasmin menarik kedua lengan Fatih sehingga laki laki itu terduduk dan membuka matanya.
"Tarik lagi dong." Ujar Fatih dengan nada memohon.
Tak biasanya suaminya seperti ini.
"Mas kenapa?" Tanya Yasmin. Dirinya juga mengecek suhu tubuh laki lakinya menggunakan tangan. Tetapi, normal normal saja.
"Mas, ayo shalat subuh bareng Yasmin. Yasmin mau setor hafalan." Ujar Yasmin mulai kesal.
"Mas gak enak badan sayang, setir hafalannya besok saja." Fatih beranjak dari kasur dan melangkah masuk ke kamar mandi.
Yasmin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dirinya bingung, kenapa suaminya tiba tiba bisa tidak enak bada? Apa jangan jangan karna masakannya semalam? Tapi, Yasmin rasa tidak. Karna, masakannya malam tadi enak.
Flashback on
"Dirga, Andi. Coba ambil ranting kayu itu." Titah Fatih kepada keduanya.
"Ini komandan?" Andi mengangkat ranting kayu yang Fatih tunjuk tadi.
Fatih mengangguk.
"Buat apa komandan?" Tanya Azka.
(Inget Azka kan? Azka itu suaminya Lita, pangkat Azka praka)
"Gak ada, buat pegang aja." Fatih mengambil ranting yang telah di bawa oleh Andi.
Dirga, yang sedari tadi memegang bola tenis mengajak Komandannya untuk bermain bersama.
Fatih yang merasa waktu kosong pun mengiyakan ajakan Dirga.
"Ikut dong." Azka dan Andi menawarkan diri.
Fatih dan Dirga mengangguk. Mereka mencari beberapa batu yang berada di sekitar barak remaja.
"Nah dapat enam." Andi menyerahkan batu yang dirinya dapat.
"Yakin cuma enam?" Remeh Fatih.
"Nih enam lagi." Fatih meletakkan enam batu yang juga dirinya dapatkan.
Mereka ber empat pun bermain bersama.
Saat ini, giliran Dirga yang bermain.
Sedikit lagi, Dirga telah menyelesaikan permainannya.
Setelah selesai, Dirga melempar bolanya di udara dengan keras.
Dirinya melayangkan tinjuan ke udara. tanpa ia sadari kepalan tangannya berhasil mendarat sempurna tepat di wajah Fatih.
Tak!
Terdengar seperti bunyi patah tulang.
"Astaghfirullah komandan? Saya tidak sengaja." Dirga memeluk komandannya.
Fatih menutup wajahnya menggunakan kedua tangan.
'Ya Allah, patah nggak sih hidung saya?' batin Fatih.
Setelah kejadian itu, dirinya merasa kepalanya terasa pening
Flashback off
Setelah Fatih keluar dari kamar mandi. Mereka melakukan shalat bersama.
"Mas kenapa?" Tanya Yasmin setelah mereka selesai melaksanakan shalat.
"Gak kenapa napa sayang." Jawab Fatih berbohong.
Mereka pun melanjutkan aktivitas mereka masing masing.
Yasmin di persilahkan Fatih untuk mandi terlebih dahulu.
Setelah selesai, Yasmin memasang semua lencana persit.
Mulai dari tanda pengenal yang bertuliskan 'N.Y YASMIN FATIH' Dan beberapa lencana lainnya.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 07.00. Semua persit di wajibkan sudah berada di aula pertemuan.
"Mau bareng sama mas tidak?" Tanya Fatih.
"Gak mas, Yasmin sama Kka Lita." Yasmin buru buru menggunakan kaos kakinya.
Setelah selesai, Yasmin pamit kepada suaminya dan berlari ke arah rumah Lita.
"Nah mantap istri pak danton sudah siap." Lita mengacungkan jempolnya.
"GC Naik." Titah Lita yang langsung di angguki oleh Yasmin.
Jarak dari rumah ke aula pertemuan tidak terlalu jauh, bahkan bisa di tempuh dengan berjalan kaki. Tapi, namanya mahluk mager ya seperti itu lah.
Satu jam berlalu. Gitu mereka hari ini telah selesai, mereka kembali ke rumahnya masing masing dan melaksanakan kewajiban sebagai istri.
Yasmin mencuci, menyapu, mengepel dan memasak.
Ia tak ingin membuat suaminya yang telah lelah bekerja semakin lelah setelah melihat keadaan rumah yang amburadul bak kapal pecah.
♪♪♪
Yey, aku double up nih.
Janlup di baca yaa, tengkyu baybay
KAMU SEDANG MEMBACA
Titipan Jendral [Selesai]
Novela Juvenilkisah seorang perempuan yang menyukai seorang Gus dari pondok pesantren. Tanpa di duga duga, seorang Gus tersebut juga diam diam menaruh perasaan kepada dirinya. apakah kisah dari mereka berdua akan berakhir bahagia? atau malah sebaliknya? ayo na...