30 | Jealous

1.7K 368 101
                                    

Dalam menjalin hubungan, Kalea pernah menjadi orang yang selalu paling menggebu tetapi perasaannya itu tidak pernah divalidasi. Kalea selalu merasa terlalu berusaha sendiri hingga ia akhirnya menjadi pihak yang cuek, seperti mati rasa. Dan itu lagi-lagi salah, karena ia akan dituntut untuk memberikan timbal balik, ia akan dimarahi bahkan ucapan menyakitkan dari mantannya membekas dalam hatinya.

"Kamu itu emang gak pantes dicintai! Lihat saja tingkah cuek kamu ini, kamu ngeremehin aku banget kesannya."

Tetapi itu sudah lewat bertahun-tahun yang lalu. Sekarang, dengan Satria, Kalea merasakan cinta yang setara bahkan jauh lebih besar. Memiliki kekasih seorang abdi negara memang selalu berkelahi dengan waktu. Perdebatan-perdebatan itu kerap kali menjadi bahan bertengkar mereka, namun mereka juga akan akur tak lama kemudian.

"Hai hai bapak Kanit yang super duper mega sibuk," sapa Kalea begitu ia membuka pintu mobil Satria.

Kalea baru saja selesai menemui pihak agensi barunya untuk membahas kontrak kerjanya. Dan Satria yang baru saja pulang kerja di pagi menjelang siang ini menawarkan untuk menjemput kekasihnya itu setelah mereka tidak bertemu hampir satu minggu. Satria yang mendengar sapaan Kalea itu tentu saja tertawa.

"Asbun banget ah sapaannya," ucap Satria. Kalea memasang cengirannya lalu sedikit mengangkat tangannya karena Satria bergera untuk memakaikan seatbeltnya.

"Abang, nanti mampir dulu di bakery ya, aku mau beli kue buat Ibu sama Papa," ucap Kalea begitu Satria sudah melajukan mobilnya.

"Kue apa? Yang waktu itu kamu kirimin ke rumah?" tanya Satria. Kalea menganggukkan kepalanya.

"Ibu suka chiffon cake nya, terus aku udah janji ke Ibu nanti kalau mampir aku beliin, sekalian mau cobain beberapa macam cake nya yang lain," jelas Kalea. Satria mengusak puncak kepala Kalea dengan sayang.

"Baik banget," ujar Satria membuat Kalea salah tingkah.

"Terus tadi gimana? Kontrak kerja kamu udah ada?" tanya Satria mengalihkan topik pembicaraan.

"Udah ada, tapi mau aku pelajari dulu. Abang bantuin ya nanti?"

"Oke, kalau ada soft file nya, kirim aja ke e-mail ku."

Kalea langsung mengeluarkan ponselnya untuk mengirimkan soft file kontrak kerjanya.

"E-mail abang mana?"

"Yang biasa."

"Iya, yang mana. Email abang kan ada 3 di note ku."

"Yang outlook aja."

Kalea sudah tenggelam dengan urusan file kontrak kerjanya lalu ia membuka aplikasi instagramnya. Andaru, direktur Hibye Entertainment yang akan menjadi agensi tempat Kalea bernaung menyarankan agar Kalea mulai pelan-pelan aktif di sosial media.

"Abang, aku kan tadi disaranin buat mulai aktif sosial media, bagusnya aku post feed atau ig story aja ya?" tanya Kalea.

"Bagusnya feed, supaya kamu bisa lihat respon orang bagaimana. Tapi kalau belum siap, bikin story aja dulu," jawab Satria. Kalea tampak berpikir dan ia memutuskan untuk membuat story instagram saja dulu.

Kalea cukup merasa gelisah karena ini kali pertama ia membuat story untuk publik di akun utamanya. Begitu storynya terkirim layar ponsel Satria langsung menampilkan notifikasi. Kalea menatap ponsel Satria yang kebetulan diletakkan di car holder.

"Demiii??? Abang nyalain notifikasi instagram aku???" tanya Kalea dengan heboh. Satria hanya mengangguk dengan setelan wajah datarnya.

"Sejak kapan? Aku malah gak tahu Abang follow ig aku," Kalea menyipitkan matanya menatap Satria.

FelicidadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang