33 | Dirayakan

1.7K 388 126
                                    

Sama Satria, segala bentuk senang dan sedihnya selalu dirayakan.

Dalam hubungan mereka, Satria selalu merayakan Kalea. Jika Kalea mau olahraga setelah dua minggu bersantai di apartemen, Satria merayakannya. Lelaki itu membelikan balon foil berbentuk bunga daisy untuk Kalea saat melihat ada penjual balon setelah mereka jogging pagi di CFD.

"Untuk Kalea Annisa yang lawan rasa malasnya dan mau olahraga."

Seumur hidupnya, Kalea tidak pernah merasakan bagaimana dirayakan. Saat ia menang lomba mewarnai waktu TK, tidak ada peluk hangat dan tatapan bangga dari orang tuanya. Saat ia menang debat bahasa inggris tingkat SD, tidak ada senandung selamat dari orang tuanya. Bahkan ulang tahunnya pun tidak pernah dirayakan. Kalea selalu membuat pengharapan saat ulang tahunnya tiba.

"Semoga tahun depan Papi Mami ucapin aku ulang tahun."

Namun nihil. Hingga akhirnya Kalea berhenti membuat pengharapan saat usianya menginjak 15 tahun. Karena ia sadar, itu hanya angannya, pengharapan yang semu. Karena lahirnya tidak di terima.

Pun bentuk sedihnya. Jika Kalea menangis, Satria akan mendekapnya, membiarkan kaosnya basah oleh air mata Kalea. Bagi Kalea itu sudah dirayakan. Mungkin terlihat seperti Satria yang mencintai Kalea sendirian, namun Satria paham, Kalea tidak begitu pandai mengolah rasa cinta. Dengan manjanya Kalea bagi Satria itu bentuk cinta. Dengan inginnya dipeluk itu juga bentuk cinta dari Kalea.

Beberapa hari yang lalu Kalea memotong rambutnya, buang sial katanya karena akan memasuki usia baru. Ditambah lagi, Kalea sudah mulai aktif di intertainment. Itu juga dirayakan Satria, lelaki itu tiba-tiba memposting foto Kalea dengan rambut barunya tanpa diminta oleh Kalea.

'Merayakan  yang hari ini potong rambut dan sudah berani aktif sosial media.'

Tulisan itu sudah berhasil mengembangkan senyum diwajah Kalea saat membacanya. Satria dengan semua bentuk perayaannya semakin membuat Kalea jatuh cinta.

Dan hari ini, Kalea merasakan perayaan lagi. Bukan oleh Satria seorang seperti biasanya, melainkan oleh keluarga lelaki itu. Dari kejauhan Kalea menangkap kehadiran Satria yang menunggunya sambil tersenyum lebar. Kalea mempercepat langkahnya lalu ia menubruk tubuh Satria untuk memeluknya. Satria tergelak pelan lalu merengkuh tubuh yang tersayang.

"Happy Birthday, and Happy Valentine's Day, sayangku," bisik Satria. Kalea menggigit kuat bibirnya untuk menahan tangisannya. Ia mengangguk dalam pelukan Satria.

Usianya kini menginjak 28 tahun. Usia baru dengan Satria di sampingnya. Seharian ini ucapan ulang tahun terus berdatangan dari orang terdekatnya, namun kesenangannya berkali lipat karena ucapan itu dari Satria.

Satria kemudian mengurai pelukan mereka. Ia melangkah untuk mengambil sesuatu dari jok belakang mobilnya. Sebuah bouquet bunga peony berukuran sedang.

"Ini kadonya?" tanya Kalea mengerling pada Satria. Satria menggelengkan kepalanya.

"Sebagai bentuk perayaan Kalea yang memiliki keberanian untuk aktif di sosial media dan kemarin potong rambut," jawab Satria. Kalea mengulum senyumnya, menerima bouquet bunga pemberian kekasihnya. Kalea kira postingan di instagram lelaki itu sudah cukup, namun ternyata ia juga dihadiahi sebouquet bunga peony.

"Terima kasih, Abang," ucap Kalea.

"Sama-sama. Berangkat sekarang?"

Malam ini Satria mengajaknya untuk makan malam bersama dengan keluarganya, kebetulan lelaki itu sedang libur. Kalea mengangguk semangat lalu Satria membukakan pintu mobil untuknya.

Kalea tak hentinya menghirup bunga peony di tangannya sebagai bentuk dari rasa bahagianya. Rupanya Satria membawanya di restoran steak yang telah ia reservasi sejak beberapa minggu lalu. Hari ini telah ia rencanakan untuk Kalea.

FelicidadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang