Yuma berdiri didepan jendela kantor nya.Pandangannya lurus kedepan.
Pikirannya begitu ribut hari ini.
Hingga suara pintu membuyarkan lamunannya."Masuk."kata yuma tanpa beranjak dari tempatnya berdiri.
"Wassup bro."Sapa pria yang baru datang.
"Ngapain kesini?"Tanya yuma.
"Dih,gak seneng?"Tanyanya julid.
"Iya."Jawab Yuma singkat padat.
Pria itu mencibir tak bersuara.lalu duduk di sofa tak jauh dari tempat yuma berdiri.
"Siapa yang nyuruh lo duduk?"Tanya Yuma.
"Tamu adalah raja."
"Tapi,gua gak ngizinin lo bertamu."
Jawab yuma."Dih,gak asik lo."Jawabnya.
"Terserah."Balas Yuma.
Suasana kembali hening.
"Ngomong-ngomong Taki."Yuma me mecah keheningan.
Yg dipanggil Taki itu menoleh.
"Menurut lo apa gua bisa sembuh?"
Tanya Yuma.Taki terdiam sebentar.
"Kalo menurut gua lo ini gak sakit yum.Cuman,terkadang ada yang namanya dituntun taqdir.Lo ini di jadiin seolah-olah lo itu impoten.Tapi sebenernya,Lo ini lagi dituntun buat ketemu sama seseorang yang gak pantes sama orang bejat.Gua,gak bilang lo itu bejat.Tapi,bukan berarti lo bisa jadi cowok baik-baik,seandai nya lo kayak cowok normal lainnya."
Terang Taki.Yuma terdiam seksama.
"Lo liat deh cowok diluar sana,banyak banget yang doyan main sana sini. Mereka ribut sama pasangan mereka. Bukan berarti gua dan yang lainnya juga cowok baik-baik.Tapi,emang baik baik sih.soalnya gua gak doyan yang lain."Lanjut Taki.
"Kenapa gak doyan?"Tanya Yuma.
"Niki juga udah cukup."Jawab Taki menunjukkan senyumannya.
Yuma tau,meski terkadang Taki lelah sama niki yang plin-plan.Niki yang ego nya gede,Niki yang gak pernah berani ngungkapin rasa cemburunya, Yuma tau kalau cinta Taki lebih besar dari itu semua.Taki menyerahkan seluruh cintanya hanya untuk niki seorang.
Taki gila.Ia tergila-gila pada Niki yang begitu indah dan menawan.Niki yang gak pernah menolak uluran tangan Taki.Niki yang segengsi apapun,akan selalu menyebut Taki pertama kali.
Dan yuma ingin merasakannya,rasa gila karena mencintai seseorang.
"Oh ngomong-ngomong,kota janjian bakal pergi ke bar Diamond."Taki memecahkan keheningan.
"Ngapain?"Tanya Yuma
"Nyulik orang."Jawab Taki
"Belom tobat juga."Jawab Yuma.
"Tolol.Yakali."Balas Taki sinis.
"Kak K yang ngajak."Jawab Taki.
"Jam berapa?"Tanya Yuma
"Jam 10."Jawab Taki.
"Malem banget."
"Ya kan namanaya juga bar.Kalau siang cafe."Balas Taki.
"Emang iya?"Tanya yuma.
"Gak tau juga sih."Jawab Taki lalu ter kekeh.
Handphone nya berdering.Taki me natap dengan mata berbinar.
"Pergi dulu ya.Tuan putri minta di jemput."Ucap Taki lalu bangkit dan pergi.
"Jangan lupa."Taki mengingatkan sebelum keluar ruangan.Yang dibalas deheman singkat Yuma.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVESICK [YUMAKI]
FanfictionMereka menyebutku si sempurna yang impoten.Ku pikir itu benar adanya.Sampai Ia datang. Membawaku pada perasaan yang asing. Aku dimabuk cinta.Mencintainya sampai rasanya aku bisa gila karenanya