VN⁵

152 15 1
                                    

Happy reading 🫶🏻

Bernadya - Untungnya, hidup harus tetap berjalan 🎶🎶


Viong seharian di kelas, ia masih sangat malu untuk menunjukkan wajahnya pada siswa-siswi yang ada di sekolahnya.  Matanya tertuju pada buku pelajaran, berusaha menghindar dari pikiran konyolnya.

"Ga," panggil Viong, suaranya nyaris tak terdengar saat Arga datang ke kelas. Arga, seperti biasa, langsung menyimpan jaketnya di bangku dan hendak berlalu.

"Kenapa Yong?" Tanya Arga, matanya mengerjap heran.

"Lo kenapa?" Tanya Viong.

"Gue? Gue nggak papa, emang kenapa?" Tanya Arga balik, raut wajahnya penuh tanya.

"Tumben lo nggak jahilin gue," ucap Viong, matanya masih tertuju pada buku.

Arga tersenyum kecil, lalu berjalan menuju bangku Viong. Di kelas, hanya mereka berdua.  Yang lain masih asik di kantin, termasuk kedua sahabat Viong.  Viong sebenarnya diajak ke kantin, tapi ia memilih di kelas aja.

"Suka, gue jahilin?" Tanya Arga sambil menunduk, dan mengacak-acak rambut Viong dengan tangannya yang besar.

"Ck, nggak. Pergi sono, gue kira lo ada masalah aja," jelas Viong.

Arga tersenyum kecil, lalu mengangguk dan pergi meninggalkan Viong.

"Aneh," ucap Viong, sambil melihat kepergian Arga. 

....

Jam berlalu terasa cukup cepat hari ini, dan kini tiba waktunya pulang sekolah.

"Ven, nanti mampir ke basecamp ya," ucap Alfa, sambil memakai helmnya.  Matanya melirik ke arah Venus yang asyik dengan handphonenya.

"Kalau sempat, gue mampir," balas Venus, tanpa mengalihkan pandangan dari layar handphonenya.

Venus menatap keempat temannya yang kini berada di atas motor masing-masing.  Mereka semua menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kenapa?" Tanya Venus, akhirnya mengangkat wajahnya.

"Balik lah bos, apa lagi?"  Niel menjawab dengan nada bercanda.

"Naik gih, biar pulang bareng kita," sahut nya lagi.

"Kalian duluan aja, gue ada urusan bentar," ucap Venus, membuat keempatnya mengangguk.

Setelah berkutat dengan handphonenya beberapa menit, akhirnya Venus menyimpannya ke saku jaket.  Decakan kecil keluar dari mulutnya, seperti sedang menghela napas.

Sekolah sudah cukup sepi.  Mereka tadi sempat nongkrong di kelas beberapa saat.  Saat hendak memakai helmnya, mata Venus menangkap sosok Viong yang berjalan tergesa-gesa, menunduk seperti sedang menghindari sesuatu.

Viong berjalan sambil menunduk, dengan langkah yang ia buat secepat mungkin. 

Sialan! Ia bahkan menyuruh kedua sahabatnya pulang duluan, dengan alasan tidak mau dilihat orang saat pulang sekolah.

Dugh!

Viong sedikit menengadah, dan melihat Venus dengan tatapan datar tengah berdiri di depannya.  Jantungnya berdebar kencang. Kenapa ia bisa menabrak cowok itu???

"Ven?" Mata Viong mengerjap, dengan semburan kemerahan mulai muncul di wajahnya.

"Oke-oke fine, gue minta maaf.  Tapi plis jangan bahas itu lagi," sela Viong, saat melihat Venus hendak membuka mulutnya.  Ia berusaha mengendalikan rasa gugupnya, berharap Venus tidak akan membahas kejadian pagi tadi.

VENUS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang