VN¹³

123 14 0
                                    

Happy reading 🎶🎶

Viong menengok ke segala arah, matanya mencari sosok Venus. Entah kenapa, ia ingin melihat cowok itu, walau hanya sekedar melihat.

"What's up guys," ucap Arga tiba-tiba, duduk di samping Viong. Viong langsung menegakkan badannya, berusaha bersikap santai.

"Bakso mulu Lo Yong," ucap Arga, sedikit menggoda.

"Kan makanan kesukaan Viong, Ga," ucap Putri mengingatkan.

Arga mengangguk, lalu mengelus-elus rambut Viong dengan lembut.

"Kayak sama pacar lo Ga," ucap Celia, nada suaranya berbisik.

"Mending pacaran aja nggak sih?" tanya Yose, yang duduk di samping Celia.

"Iya, nanti," ucap Arga, sambil merangkul pundak Viong.

Viong berusaha melepaskan tangan Arga. "Alahh...gaya lo mau pacaran," protesnya.
"Orang kerjaan lo, masih suka usilin gue," ucap Viong, sambil tertawa kecil.

"Kan pacaran nya sama lo," ucap Arga, senyum jahil terukir di bibirnya.
"Ap..."

Viong tidak dapat melanjutkan ucapannya, saat air panas dengan kencang mengenai lehernya sebelah kiri, sampai pundak dan bagian dadanya.

"Apa-apaan sih lo?" tanya Celia, langsung berdiri, lalu menyiram gadis kurang ajar itu dengan jusnya.

Kirana langsung mengelak, hingga jus itu tidak mengenainya.

"Jujur ya, gue bosan sebenarnya bicara hal ini. Tapi teman Lo ini keterlaluan banget," ucap Kinara sambil menunjuk ke arah Viong, yang memerah sambil menghapus jejak air yang ada di badannya dibantu oleh Arga. Arga terlihat mengeraskan rahangnya, sambil menatap tajam Kinara yang seolah tidak peduli.

Viong merasa kulitnya melepuh, karena air kuah bakso itu mengenai kulitnya.

"Lo siapanya Venus sih ha?" tanya Kirana, sambil menarik kerah Viong.

Bugh!

Demi apapun, Viong sampai menutup mulutnya saat spontan memukul wajah Kirana.

Viong menatap sekeliling, yang bahkan ikut menutup mulutnya sambil menatapnya seolah dia salah besar di sana. Melihat Kirana  bahkan tersungkur, membuat ia semakin tidak nyaman. Lehernya dan bagian tubuh lainnya perih, dan ditambah Kinara menarik kerahnya membuat kulitnya seakan ingin terkelupas saking sakitnya.

Viong langsung pergi dari sana, diikuti oleh kedua sahabatnya.

"Ayo ke UKS Yong, lo harus diobati," ucap Celia, suaranya penuh kekhawatiran.

Viong diam, sambil membereskan peralatan sekolahnya.

"Put, ijinin gue ya," ucap Viong, lalu segera pergi meninggalkan sekolah.

Celia diam, seolah tidak dihargai.

"Dia bahkan nggak dengar dan jawab gue," ucap Celia, suaranya terdengar kecewa.

Putri langsung memeluk Celia. "Jangan salah paham, dia pasti sedang syok dan nggak sadar buat gitu sama lo," ucap Putri menjelaskan, agar Celia tidak salah paham. Merasa Celia mengangguk kecil, membuat Putri tersenyum.

...

Viong menghela napas, menatap pantulan dirinya di cermin. Leher dan pundaknya masih memerah, bekas siraman air panas tadi.
"Sialan banget sih tu cewek," gumamnya, merasa iba pada dirinya sendiri.

Viong hanya memakai bra hitam, ditutupi tanktop, karena merasa tidak nyaman memakai baju saat ini.

Tok
Tok
Tok

VENUS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang