Follow sebelum baca!!!
Happy reading 🫶🏻
Suara langkah kaki bergema di koridor, irama pulang sekolah yang tak terelakkan. Siswa-siswi berhamburan keluar kelas, seperti kawanan burung yang lepas dari sangkar. Udara dipenuhi dengan desis napas lega dan tawa riang, menandakan berakhirnya hari yang panjang.
"Yong, pulang bareng yuk," ajak Arga, suaranya bersemangat di tengah hiruk pikuk.
"Nggak usah, duluan aja, Ga," jawab Viong, nada bicaranya datar, tatapannya tertuju pada buku-bukunya. Ia berdiri dan mulai merapikan buku-bukunya, gerakannya tenang dan terukur.
"Sip," balas Arga singkat, lalu berlari keluar kelas, meninggalkan Viong yang masih asyik menata buku-bukunya.
Putri dan Celia sudah lebih dulu pergi, meninggalkan jejak langkah mereka di koridor yang mulai sepi.
"Duluan Yong," sapa seorang gadis sekelas Viong, suaranya lembut, menyapa Viong yang masih asyik dengan dunianya sendiri.
"Yoo," jawab Viong singkat, matanya masih tertuju pada buku-bukunya. Kini, ia sendirian di kelas yang sunyi.
Viong memang lebih suka pulang setelah kelas benar-benar sepi. Ia tak suka berdesak-desakan dengan siswa-siswi lain yang sudah tak sabar untuk menikmati kenyamanan kasur mereka. Viong lebih suka menikmati ketenangan sepi, menikmati suasana kelas yang sunyi sebelum ia melangkah keluar dan menyerahkan diri pada kehidupan yang berisik di luar sana.
Viong berjalan santai keluar kelas, lalu menutup pintu kelas nya.
Suara notifikasi dari handphone nya, membuat langkah nya menelan dan gadis itu merogoh sakunya.Viong berjalan santai keluar kelas, menutup pintu kelasnya dengan lembut. Suara notifikasi dari handphone-nya menarik perhatiannya. Ia menelan ludah, lalu merogoh saku celana untuk mengambil handphone-nya.
"08526061****" tertera di layar handphone-nya. Sebuah pesan masuk.
"Lo dimana? Udah pulang?"
Viong mengerutkan keningnya, sambil melanjutkan langkahnya.
"Siapa?" gumamnya, suaranya sedikit bingung.
"Salah kirim mungkin," monolognya lagi, lalu segera menyimpan handphone-nya dan kembali melanjutkan langkahnya.
Namun, tak berselang lama, handphone-nya berdering. Viong mengernyit kesal.
"Siapa sih?" gerutunya. Ia kembali membuka handphone-nya.
08526061****
Panggilan tak terjawab."Udah pulang belum?"
"Tangan lo nggak berfungsi??"Viong menggeleng kepala, heran. "Eh anjir, orang gila dari mana si ini? Sekali nge-chat langsung marah-marah," gumamnya sambil menggelengkan kepala.
"Siapa ya?" ViongTak ingin peduli lagi, Viong memantapkan langkah nya yang kini sudah berada diparkiran.
Viong mengangkat kedua alisnya, heran saat melihat Venus berjalan kearah nya.
"Aduh apalagi ya?" Pikir nya.Venus menghampiri nya, dengan tatapan kesal nya.
"Lo pintar banget ya, bikin gue marah" ucap cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VENUS (END)
Teen Fiction--- "Yong..." panggil Venus, tangannya menggenggam tangan Viong, menghentikan langkahnya. "Boleh gue cium lo?" bisik Venus, suaranya serak, penuh keinginan. "Hah?" gumam Viong, bibirnya sedikit terbuka. Venus nggak menunggu jawaban. Dia mendekat, bi...